MAWAPRES UII Berbagi Pengalaman
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi atau sering disebut dengan PILMAPRES adalah ajang penghargaan bergengsi yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Mahasiswa berprestasi di bidang intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler akan mengikuti serangkaian seleksi mulai dari tingkat fakultas untuk bisa ke tahap nasional.
Dalam mempersiapkan mahasiswanya untuk menuju PILMAPRES 2022, Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan “Sosialisasi PILMAPRES 2022” pada Kamis (10/2) secara virtual bersama Kepala Divisi Pembinaan Kepribadian & Kesejahteraan Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan, Hazhira Qudsyi S.Psi., M.A.
Kegiatan sosialisasi juga mengundang Nur Azizah dari Prodi Akuntansi FBE sebagai MAWAPRES UII 2021 dan Juara 2 PILMAPRES LLDIKTI V DIY 2021, serta Rafik Prabowo, S.Ked alumni Fakultas Kedokteran UII, juga sebagai MAWAPRES UII 2018, serta Finalis PILMAPRES Tingkat Nasional 2018.
Rafik Prabowo, S.Ked yang merupakan MAWAPRES UII 2018 dan juga Finalis PILMAPRES Tingkat Nasional 2018 bercerita seputar pengalaman nya hingga masuk sebagai finalis MAWAPRES tingkat nasional kala itu. Hal yang menarik dalam seleksi PILMAPRES yang diikuti oleh Rafik Prabowo pada tahun 2018 adalah proses perjuangan yang dihadapi lebih panjang daripada mahasiswa yang berasal dari universitas negeri yang hanya mengikuti seleksi fakultas, lalu universitas, dan jika lulus langsung ke tingkat nasional.
“Sedangkan mahasiswa yang berasal dari kampus swasta harus melalui tahapan perwakilan fakultas, lalu universitas, lanjut kopertis (sekarang disebut dengan LLDIKTI), dan hanya sekitar lima-tiga besar yang mendapatkan tiket untuk bisa lanjut ke tingkat nasional,” ungkapnya.
Menurut Rafik Prabowo, di tingkat nasional akan bertemu dengan orang-orang hebat, orang-orang luar biasa, ketika sudah sampai pada tahap ini bahkan dari seleksi di UII saja, akan membuat lebih open minded dikarenakan juga bertemu dengan mahasiswa dari berbagai jurusan yang berbeda, latar belakang bidang yang berbeda, akan jauh lebih terbuka dan jauh lebih bisa mentoleransi antar satu hal dengan hal yang lain.
“Untuk menjadi orang sukses atau menjadi orang hebat itu harus menjadi si x atau menjadi si y nggak, jadilah yang terbaik versi diri kalian masing-masing dan bidangnya kalian masing-masing karena nyatanya bisa, kamu sukses dibidangnya kamu dengan hal terbaik yang bisa kamu lakukan,” pesan Rafik Prabowo.
Hal terpenting yang akan didapatkan dari mengikuti seleksi PILMAPRES tingkat universitas, kopertis (LLDIKTI), maupun tingkat nasional adalah network. Network itu sangat sangat penting, jika nanti sudah lulus dan bekerja tentu salah satu yang dibutuhkan ialah relasi.
Tidak hanya dari pengalaman Rafik Prabowo, S.Ked, pengalaman Nur Azizah sebagai MAWAPRES UII 2021 dan Juara 2 PILMAPRES LLDIKTI V DIY 2021 juga tak kalah menarik. Seleksi PILMAPRES yang ia ikuti sebanyak dua kali, yakni di semester empat dan semester enam. Merupakan awal dari rasa ingin tahu bagaimana proses seleksi yang harus ditempuh, hingga bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa terbaik UII dalam satu kompetisi. Dimana ia bisa sharing dan mengetahui gagasan dan ide-ide dari penelitian yang dilakukan oleh peserta lainnya.
“Dari situlah saya jadi punya banyak insight dan inspirasi, bisa mempersiapkan untuk seleksi PILMAPRES di tahun berikutnya,” ujar Nur Azizah.
Nur Azizah juga berbagi ceritanya dalam mempersiapkan proposal penelitian gagasan kreatif sebagai salah satu syarat untuk mengikuti PILMAPRES. Gagasan kreatif sebenarnya tidak jauh beda dengan proposal, skripsi, dan penelitian. Masa pandemi dan background jurusan akuntansi membuatnya mengangkat tema yang tidak jauh dari kondisi terkini yakni pendanaan untuk UMKM yang berada di Yogyakarta dan Jawa Tengah selama pandemi, sebab terdapat beberapa gap yang menarik untuk diteliti dan diberi solusi.
Ia juga menambahkan tips untuk tidak mencari topik di luar bidang akademis yang dimiliki. Topik yang berasal dari bidang akademik yang dimiliki akan jauh lebih mudah dikuasai dan dipahami, terutama ketika sesi tanya jawab bersama dewan juri, juga harus unik, memiliki inovasi, memiliki value lebih dan yang tak kalah penting bisa menjelaskan atau mempresentasikan ide tersebut baik dalam bahasa indonesia maupun bahasa inggris.
Setelah menjadi MAWAPRES UII 2021, Nur Azizah yang masih memegang beberapa amanah organisasi di Keluarga Mahasiswa (KM) UII merasa bahwa terdapat perbedaan yang signifikan setelah mengikuti rangkaian seleksi PILMAPRES dan berhasil menjadi MAWAPRES.
Nur Azizah dapat memberikan dampak yang lebih banyak lagi, mengadvokasikan isu-isu yang sesuai dengan bidang dan prestasinya, pendapat, saran, serta inovasi yang ia berikan jauh lebih didengar dan membuka kesempatan baru lainnya. Di dunia kerja pun pencapaian sebagai MAWAPRES akan menjadi nilai plus. Penghargaan yang diberikan juga dalam bentuk finansial dalam jumlah yang tidak kalah besar.
“Bahkan jika di total dari hasil MAWAPRES ini itu bisa dipake buat bayar SPP satu semester, jadi alhamdulillah banget, gara-gara MAWAPRES UII juga dari tingkat regional hingga tingkat tahap satu nasional, jadi kemarin dapet beasiswa dari Bupati tempat asal saya yang beasiswanya full untuk satu tahun,” kenangnya.
Nur Azizah yang sudah mulai dari semester tiga hingga enam berjuang dalam meraih berbagai prestasi, mengikuti organisasi untuk menambah pengalaman, yang dulunya seorang introvert hingga menjadi aktif bahkan sekarang memegang amanah di salah satu KM UII, dan semua adalah rangkaian proses belajar dan bertumbuh. “Kamu kapan mulai? yuk sekarang,” tutupnya. (YA/RS)