Manusia Perlu Dididik Untuk Berfikir dan Berdzikir
1 Muharram yang merupakan awal tahun baru Islam hendaknya dapat dijadikan sebagai momentum perubahan diri menjadi pribadi yang lebih baik. Kewajiban untuk membentengi diri dengan ilmu dan iman kiranya sudah menjadi hal yang mutlak dan tidak bisa ditawar lagi. Hal ini dianggap penting karena tantangan zaman dengan suguhan teknologi modern sudah mulai menghegemoni kehidupan kita dan hal tersebut tidak bisa dibendung lagi.
Demikian wejangan yang disampaikan oleh Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD, SH. SU., saat mengisi acara peringatan hari besar Islam 1 Muharram sekaligus Peresmian Pondok Pesantren Bayt al-Qur’an Karanglo pada Kamis (21/9) di Dusun Karanglo, Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik Sleman.
Prof. Mahfud MD juga menegaskan bahwa di era global ini para orang tua harus membekali anak-anak dengan ilmu al-Qur’an agar kelak bangsa ini bisa besar dengan akhlakul karimah. Ia menambahkan bahwa pembangunan pondok pesantren-pondok pesantren harus senantiasa didukung dengan berbagai elemen masyarakat termasuk perguruan tinggi.
“Pondok pesantren harus mau bersinergi dengan Perguruan tinggi begitupula sebaliknya, karena manusia tidak cukup jika hanya dididik untuk berfikir namun juga harus dididik berdzikir. Karena manusia yang hanya dididik untuk berfikir maka hidupnya akan cenderung menipu dan sebaliknya manusia yang hanya dididik untuk berdzikir maka akan cenderung tertipu sehingga sinergi keduanya sangatlah penting,” ungkapnya.
Wakil Bupati Sleman Dra. Sri Muslimatun M.Kes., yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi harus diimbangi dengan akhlak dan moral masyarakat yang baik sehingga pendirian Pondok Pesantren Bayt al-Qur’an menjadi hal yang penting guna menunjang pendidikan moral masyarakat khususnya di Sleman.
Sementara Rektor UII, Nandang Sutrisno, SH., LLM., M.Hum., Ph.D. yang juga hadir dan memberikan sambutan dalam peresmian ini memberikan apresiasi yang tinggi kepada para pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren Bayt al-Qur’an. Ia juga menyambut hangat agenda kerjasama antara UII dan pondok pesantren Bayt al-Qur’an nantinya.
“Pondok Pesantren ini memiliki visi yang sama dengan UII yaitu menjadi lembaga yang rahmatan lil’alamin sehingga kami yakin bahwa untuk melahirkan generasi ulil albab maka UII tidak bisa sendiri, UII membutuhkan elemen lain termasuk bersinergi dengan pesantren pesantren,” tandasnya.
Nandang Sutrisno mengungkapkan bahwa dirinya dan UII siap bermitra dengan seluruh elemen baik pemerintah, masyarakat maupun lembaga potensial lainnya untuk membangun karakter bangsa yang nasionalis dan religius.