Manajemen Kerja Sama Internasional UII Tarik Minat UST Yogyakarta
Tawaran kerja sama terus berdatangan ke Universitas Islam Indonesia (UII). Kini Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa (UST) Yogyakarta berkesempatan untuk menggali ilmu yang ada. Kamis (10/2) menjadi momentum bagi keduanya bertemu dan berdiskusi mengenai peluang kerja sama. Bertempat Ruang Sidang Gedung Prof. Dr. Sardjito UII, rombongan UST yang dipimpin oleh Wakil Rektor IV Yuyun Yulia, M.Pd., Ph.D menjabarkan maksud kedatangan ke UII.
Menurut Yuyun bekerja sama dengan UII adalah merupakan satu momen yang sangat dinantikan. Ia ingin banyak belajar mengenai pengelolaan lembaga Cilacs, pengelolaan kerja sama internasional, dan tentang Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). “ Prestasi UII itu tidak berhenti, oleh karenanya kami pengen sinau,” jelas Yuyun di awal sesi.
Disambut langsung oleh Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch, Ph.D. Wiryono mengatakan institusinya sangat terbuka dengan berbagai macam bentuk kerja sama. Mindset yang ditanamkan dalam bermitra adalah pelaksanaan sehingga nanti outputnya berupa sinergi.
Wiryono juga coba memaparkan bentuk pengelolaan kerja sama internasional yang sudah berjalan lebih dari satu dekade yakni Konsorsium Australian Consortium for In-Country Indonesian Studies (ACICIS).
“Program itu menawarkan kerja sama pertukaran pelajar selama jangka pendek (satu hingga dua semester),” jelas Wiryono. Lebih jauh, dijelaskan juga kerja kolektif UII bersama Erasmus yang terdapat fokus: kebencanaan, kepemimpinan, green entrepreneur, dan lainnya.
Di waktu yang, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng.Sc. selaku Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik & Riset UII menerangkan Cilacs UII adalah lembaga yang berfokus untuk menjamin dan melatih tingkat kemampuan bahasa bagi sivitas akademika. Tidak hanya itu, Cilacs juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengikuti ujian bahasa sebagai syarat kelulusan dari universitas, “ada satu kewajiban dari mahasiswa kami untuk mendapatkan tingkat tertentu dalam penguasaan Bahasa Inggris,” tutur Imam.
Menyambung Imam, Kepala Center for International Language & Cultural Studies (Cilacs) yakni Lizda Iswari, S.T., M.Sc. menjelaskan kedudukan lembaganya di dalam struktur universitas. “Secara struktural berada di bawah universitas. Kami juga memiliki struktur organisasi yang terdiri dari lima departemen dengan departemen utama yaitu penelitian dan pengembangan (litbang); departemen akademik; departemen keuangan; departemen sumber daya manusia; dan pemasaran,” singkat Lizda.
Sementara itu, terkait program IISMA sendiri dijelaskan langsung oleh Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A. Direktur Kemitraan/Kantor Urusan Internasional UII yang juga hadir. Di program ini, UII tidak perlu repot-repot mencari mitra kampus internasional “mitranya memang Kemendikbud Ristek, sehingga mitra itu sudah ada di dalam portal yang sudah disediakan,” pungkas Dian. (KR/ESP)