Malam Nuzulul Quran Berlangsung Semarak di UII
Safari Iman Ramadhan (SAFIR) 1439 H Universitas Islam Indonesia kembali menyelenggarakan acara kajian malam Nuzulul Quran. Acara yang mengangkat tema “Menyulam Rasa Dengan Al-Quran” berlangsung pada Minggu Malam (03/06) di Masjid Ulil Albab UII. Turut menghadirkan sekretaris MUI Sulawesi Selatan Ustadz Muhammad Ikhwan Jalil Lc. M.H.I beserta anaknya yang merupakan Qori’ Muda Ammar TV Ananda Umar Al Faruq. Kedua narasumber tersebut berusaha menjelaskan bagaimana Al Quran itu dipelajari dan berpengaruh kepada pribadi, keluarga, masyarakat serta bangsa dan negara. Jalannya acara dipandu oleh Muhammad Agung Bramantya, ST,MT,M.Eng.,Ph.D. sebagai moderator.
Ustadz Muhammad Ikhwan Jalil memaparkan para Ahlul Quran merupakan orang-orang pilihan Allah karena sebaik-baiknya orang yaitu adalah orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya. “Semua yang berhubungan dengan Al Quran akan mulia, karena ia diturunkan oleh Allah” ungkapnya.
Ia menjelaskan bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang paling mulia karena merupakan bulan diturunkannya Al Quran. “Maka kalau kita ingin menjadi manusia yang mulia, kembalilah pada Al Quran”, ujarnya.
Ia juga mengajak para jamaah untuk kembali pada Al-Qur’an. Dalam kesempatan tersebut ia berbagi tips kepada jamaah dalam menghafal Al Quran. Namun yang utama dari berbagai metode menghafal Al Quran adalah menumbuhkan rasa cinta kepada Al Quran. Menurutnya orang tua mempunyai peran penting sebagai teladan dalam menghafal Al Quran. “Jika orang tuanya menghafal. Maka anaknya pun akan ikut menghafal” ungkapnya.
Sementara Ananda Umar Al Faruq berkesempatan menyampaikan pengalamannya dalam menghafal Al Quran. Ia menyampaikan kepada seluruh jamaah yang hadir untuk senantiasa semangat dalam mempelajari Al Quran memberikan hati sepenuhnya kepada Al Quran. “Begitu saya merasa bosan menghafal Al Quran, saya langsung tanggap dan paksa. Karena kalau dituruti kemalasannya maka akan tambah malas dan doakan agar kita kembali semangat” ungkapnya.
Ia mencontohkan tentang anak-anak Suriah yang menjadi korban perang. Walaupun di tengah reruntuhan mereka tetap semangat dalam menghafal Al Quran yang akhirnya menjadi motivasi Ananda Umar Al Faruq untuk semangat dalam menghafal Al Quran.
“Saya melihat mereka anak Suriah yang sudah tersiksa tetapi semangat mereka tidak turun. Sementara saya dengan fasitilas masih malas-malasan. Akhirnya itu yang membuat saya tetap semangat dan istiqomah untuk menghafal Al Quran” pungkasnya. (AR/ESP)