,

Mahasiswi UII Raih Prestasi di Harvard

Mahasiswi Universitas Islam Indonesia (UII), Nazhifah Junia atau yang akrab dipanggil dengan Zhifa tidak pernah merasa bosan berkiprah dalam ajang internasional. Setelah tahun lalu menjadi salah satu delegasi London Internasional Model United Nation (LIMUN 2016), tahun ini Zhifa menjadi delegasi pada ajang Harvard Project for Asian and International Relations 2017.

Kali ini Zhifa bersama tim mendapatkan predikat sebagai “2nd place dalam track health and social policy”. Acara yang bertempat di Universistas Harvard, Cambridge ini diadakan pada tanggal 17-20 Februari 2017 dan mengusung tema “Innovatig The Future in the Age of Innovation”.

Zhifa yang juga merupakan sekjen UIIMUN Association tergabung dalam sebuah tim yang beanggotakan dari berbagai negara, yakni Rachel Geronimo (Peru), Flip Waszczuk (Poland) dan Elle Mangugan (Phillipines). Tergabung dalam track “Health and Social Policy”  membahas tiga topik besar yakni “Improving Universal Health Care, Inequality in Education dan Immiration”.

“Tim kami membahas tentang marketing sebuah perusahaan yang bergerak dalam first aid kit. Ide yang unik dalam pembahasan studi kasus inilah yang akhirnya membawa tim kami mendapatkan salah satu predikat terbaik,” ungkap Zhifa saat ditemui disela-sela waktu kuliah, pada Kamis (9/3).

Mahasiswi Kedokteran UII ini menuturkan sebelumnya ia telah melewati proses yang bertahap mulai dari persyaratan administratif, essay, interview sampai akhirnya terpilih menjadi delegasi. Hal ini baginya merupakan sebuah perjuangan melihat dari acaranya yang sangat prestigious dan sudah mempunyai sejarah yang sangat panjang yakni dari tahun 1991.

“Selain acara ini juga menghadirkan pembicara-pembicara yang begitu hebat dibidangnya seperti : Suroosh Alvi (Co Founder and Correspondent VICE Media), Wei Wei Huang (Chief Management Scientist, Huawei), David Steel (Executive Vice Precident Samsung Electronics), Ravi Karkara (Deputy Executive Director UN Women) dan masih banyak lagi,” paparnya.

Zhifa menambahkan, dengan jumlah partisipan mencapai 300 peserta dari 40 negara dan memeliki beragam latar belakang mulai dari Sarjana, Master hingga orang yang sudah berkarir, tentunya merupakan satu bentuk ketertarikan tersendiri untuk berpartisipasi pada ajang ini.

Mahasiswi yang juga menjadi Asisten Lab Patologi Klinik dan Medical Education Unit ini juga mengungkapkan tentang ketertarikannya pada dunia seperti ini yang telah dimulainya sejak SMA dengan aktif mengikuti debat bahasa inggris. Passion yang telah dibentuknya kemudian berlanjut ketika kuliah dengan mengikuti IDEAS UII ataupun UII MUN.

“Posisi akademik menjadi prioritas karena merupakan amanah orang tua, tapi when you like something go for it , kalau kamu suka sesuatu ya dimaksimalkan. Tetapi yang jelas jangan lupa dengan tanggung jawab dan jangan lupa berdo’a.” tutupnya . (BKP/RSH)