Mahasiswi Farmasi UII Manfaatkan Ekstrak Dadap Serep untuk Penurun Panas
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) jumlah kasus demam di seluruh dunia saat ini telah mencapai 16-33 juta dengan 500-600 ribu kematian setiap tahunnya. Indonesia merupakan negara berkembang dengan kasus tinggi demam sebagai akibat infeksi virus dengan suhu diatas 38℃. Diperkirakan saat ini di Indonesia memiliki kasus demam sebanyak 55.098 dengan angka kematian sebanyak 2,06% dari jumlah penderita, sehingga penyakit demam menempati urutan ketiga dari 10 penyakit teratas di Indonesia (Iqra, Salaka and Putri, 2023).
Merespons hal tersebut sekelompok mahasiswi Program Studi Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) yang beranggotakan Sriayu Fitri, Risma Dwicahya novianti, Nurfaizah Khairunisa Pramoedya, dan At thahirah Nefalie Putri Manangkalangi Rie berinisiatif menciptakan inovasi produk sebagai alternatif penurun panas dari tanaman herbal Indonesia ekstrak dadap serep (Erythrina subumbrans merr) melalui Dafever
Sriayu sebagai ketua tim mahasiswi Program Studi Farmasi Program Sarjana angkatan 2020 pada senin (10/9) menjelaskan bahwa produk Dafever sangat unik dan menarik karena barbahan dasar gel yang dioleskan pada dahi dan memadat setelah menurunkan suhu tubuh serta dapat dikupas tanpa perlu pembilasan, produk ini juga dapat digunakan pada semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa.
Lebih lanjut dijelaskan Sriayu, dadap serep adalah tanaman herbal yang sangat banyak dijumpai di indonesia dan banyak masyarakat indonesia memanfaatkannya sebagai obat penurun demam. “Dengan memanfaatkan kekayaan bahan alam di Indonesia, produk Dafever diharapkan dapat memberikan solusi penanganan demam dengan harga yang ekonomis dan praktis,” harapnya. (CWN/RS)