,

Mahasiswa UII Terjun Dalam KKN 3T di Desa Tampelas, Kalimantan Tengah

Universitas Islam Indonesia (UII) menerjunkan tim pengabdian masyarakat ke Desa Tampelas, Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Seremonial pemberangkatan tim diadakan di Gedung GBPH Prabuningrat, Rektorat UII pada Senin (01/08). Ini merupakan bagian upaya UII dalam Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara berbasis 3T, yaitu Tertinggal, Terpencil, dan Terjauh. Sebanyak 8 mahasiswa UII turut ambil bagian dalam program itu.

Beni Suranto, S.T., M.Soft.Eng. selaku Direktur Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII dalam sambutannya menyampaikan bahwa program KKN tersebut diinisiasi oleh Labma (Laboratorium Mahasiswa). Labma yang merupakan bagian dari unit kegiatan mahasiswa binaan DPK UII dinilai profesional dan mampu menangani KKN lintas pulau tersebut.

“UII mengapresiasi dan mendukung para mahasiswa yang mempunyai inisiatif dalam perancangan program tersebut. Keterlibatan UII sebagai kontribusi memberikan manfaat dengan menerapkan nilai-nilai Islam sebagai bentuk islam rahmatan lil alamin dan diterapkan pada program tim KKN 3T tersebut,” harapnya.

Tidak hanya itu, Beni Suranto juga mengingatkan bahwa para mahasiswa untuk saling menjaga dan melindungi antar anggota tim sembari mengikuti norma-norma yang berlaku di daerah tersebut. Menurutnya, keberhasilan program KKN sangat diharapkan untuk keberlanjutan program angkatan selanjutnya. Rekam jejak atau pandangan bahwa UII mampu untuk memberi manfaat pada masyarakat.

“Diharapkan tim yang berangkat tetap kompak, menjaga kesehatan saat beraktivitas, tetap memberikan manfaat sehingga ketika pulang kembali akan menceritakan pengalaman positif saat program itu berlangsung,”harapnya.

Sementara itu, dr. Raden Edi Fitriyanto, M.Gizi. selaku Kepala Pusat KKN mengatakan, “Diharapkan mahasiswa yang terpilih mengikuti KKN ini, untuk menjalankan program tersebut secara bersungguh-sungguh dan kami sangat mengapresiasi dan menjadi role model. Tidak hanya itu, program KKN juga harus telah memenuhi nilai standar proses. Dan ini menjadi sesuatu yang penting untuk kita capai dan telah dikuasai saat kita telah mengikuti kegiatan tersebut.

Program Ketahanan Pangan Desa

Kedelapan mahasiswa peserta terdiri dari lima laki-laki dan 3 perempuan. Terdapat program khusus dan umum yang nantinya akan dikerjakan. Menurut Firdaus, selaku salah satu anggota tim KKN, program umum yang diangkat meliputi pengembangan potensi desa dengan budidaya ikan metode keramba. Tujuannya untuk menciptakan ketahanan pangan di Desa Tampelas, Kalimantan Tengah.

“Alasan mengambil tema tersebut yaitu kurangnya pemahaman masyarakat dalam mengelola dan mengembangkan potensi desa di bidang budidaya ikan. Sedangkan pada program khusus, yaitu perancangan program kerja yang menyesuaikan dengan disiplin ilmu, seperti membangun rumah inovasi ulil albab, pembelajaran mengenai soft skill masyarakat, seperti pelatihan pembuatan video dan penggunaan komputer khususnya pada penggunaan Microsoft Office”, jelasnya. 

Selain itu, terdapat perancangan program seperti membuat inovasi sistem filtrasi air, untuk program lingkungan sosial yaitu pendataan penduduk dan pembuatan peta. Dan untuk bidang ekonomi yaitu pembuatan abon ikan dari ikan gabus. Serta yang terakhir dalam program kesehatan, yaitu sosialisasi dan edukasi kosmetik dan hipertensi. (PN/ESP)