Mahasiswa UII Tawarkan Konsep City of Dome
Indonesia merupakan wilayah yang memiliki jalur gunung api yang rawan erupsi di sepanjang jalur ring of fire. Kondisi inilah yang menyebabkan Indonesia menjadi kawasan yang rawan terhadap terjadinya bencana alam, khususnya gunung meletus. Dampak dari bencana ini tentunya sangat berpengaruh pada sektor perekonomian, terutama bagi daerah yang terkena bencana.
Dalam hal kelistrikan, selama bencana alam berlangsung jumlah pasokan listrik di daerah yang terkena bencana akan dibatasi bahkan dipadamkan oleh pihak terkait. Hal ini menyebabkan terganggunya berbagai aktivitas warga di daerah yang terkena bencana.
Bermula dari permasalahan tersebut, mahasiswa UII yang terdiri dari Haris Hadiyanto (Teknik Industri 2016), Cikal Bakal Tejo Salatoen (Teknik Industri 2015), dan Danang Amangkurat Mas (Teknik Industri 2015) di bawah bimbingan Amarria Dila Sari, S.T., M.Eng, menawarkan sebuah konsep CITY OF DOME yang merupakan solusi penanggulangan bencana alam gunung meletus dan penerapan piezoelectric untuk memenuhi kebutuhan daya listrik saat bencana.
Disampaikan Haris Hadiyanto pada Rabu (1/8), City of Dome merupakan megaproyek penanggulangan bencana dengan konsep yang berbeda dengan proyek-proyek lainnya. Ketika sistem telah membaca tanda-tanda akan terjadi bencana gunung meletus, sebuah dome akan muncul dan menutupi suatu kota agar terhindar dari bahaya-bahaya akibat semburan gunung api yang sedang meletus.
“Ditambah dengan pemanfaatan teknologi dari waste vibration sebagai energi cadangan terbaharukan ketika bencana berlangsung, dan juga dengan penerapan mitigasi bencana berbasis tata ruang guna meminimalisir terjadinya korban serta memudahkan ketika evakuasi dilakukan,” ungkap Haris.
Haris Hadiyanto bersama rekan satu timnya berharap dengan munculnya gagasan inovasi ini dapat menjadi alternatif solusi dalam menghadapi permasalahan bencana alam gunung meletus dan membantu dalam pemenuhan energi listrik di Indonesia terutama ketika bencana gunung meletus sedang terjadi.
“Terimakasih kami ucapkan kepada Kemenristekdikti yang telah memberikan insentif melalui proposal PKM-GT dan mengizinkan untuk mempresentasikan konsep gagasan ini dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 di Universitas Negeri Yogyakarta pada 28 Agustus-2 September 2018 mendatang,” tutupnya.