Mahasiswa UII Raih Juara dalam Lomba School Plan
Delegasi mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil meraih juara 1 pada Lomba School Plan dalam Festival Bulan Pendidikan Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Rangkaian kegiatan tersebut diadakan selama 2 hari yakni pada tanggal 7-8 November 2022.
Delegasi UII terdiri dari Nayla Ilma Kauna (Ekonomi Pembangunan IP 2022), Najwa Subhan (Teknik Informatika IP 2022), dan Muhammad Fariz Abdullah (Hubungan Internasional 2022). Mereka juga merupakan penerima beasiswa Santri Unggulan UII. Menariknya, meskipun ketiga mahasiswa UII tidak berlatar belakang manajemen pendidikan, mereka tetap meraih juara I.
Menurut penuturan Nayla, kompetisi ini mengambil tema G20 sebagai landasan karya bagi para pesertanya. Untuk itu mereka berinisiasi untuk membuat sebuah rancangan sistem pendidikan bagi pelajar SMA dengan menerapkan salah satu misi dari G20 yaitu transformasi digital.
Rancangan sistem pembelajaran mereka dikemas dengan nama “Role Model Driven Learning System”. Sistem ini mengadopsi nilai-nilai yang terdapat pada seorang role model memiliki kompetensi dalam dunia digital untuk diterapkan dalam sistem pembelajaran sekolah. “Sistem ini singkatnya menjadikan role model sebagai bahan percontohan untuk siswa SMA. Nantinya, mereka dapat mengamati dan menerapkan hal-hal yang mereka dapat dari role model tersebut untuk diterapkan secara praktis,” tuturnya.
Fariz, salah satu anggota tim juga menyampaikan rasa syukur dan antusiasmenya atas pengalaman dalam mengikuti rangkaian perlombaan ini. Ia mengaku bahwa lomba ini adalah momen pertamanya untuk mengikuti kompetisi pada tingkat mahasiswa. Ia mengaku bahwa aura kompetitif yang terasa dari perlombaan di tingkat mahasiswa lebih terasa dibandingkan dulu di jenjang sekolah menengah.
Fariz memberikan komentar bahwa mereka awalnya sedikit pesimis karena berkompetisi dengan universitas lain yang kesemuanya adalah mahasiswa dari studi manajemen pendidikan. Namun menurutnya semua disiplin ilmu yang ada sejatinya dapat turut serta dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
“Kalau menurut saya, tidak harus jadi guru dulu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kita bahkan dapat berkolaborasi untuk menciptakan sistem pembelajaran efektif yang sangat mungkin terlahir dari pemikir-pemikir lintas studi,” pungkasnya.