Mahasiswa UII Raih Beasiswa Mobilitas Internasional dari Ditjen DIKTI
Kecakapan dan kompetensi mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) semakin tak diragukan baik di level nasional maupun internasional. Hal ini terbukti melalui raihan prestasi Beasiswa Mobilitas Internasional Mahasiswa Indonesia yang berhasil diperoleh 24 mahasiswa UII setelah melalui seleksi ketat. Setidaknya sekitar 2.600 lebih mahasiswa dari ratusan perguruan tinggi di Indonesia turut mengikuti ajang seleksi beasiswa ini.
Mahasiswa UII mendapat kepercayaan dari Ditjen DIKTI Kemendikbudristek RI untuk mengikuti program mobilitas internasional di universitas unggul yang ada di berbagai negara. Beasiswa yang juga dikenal dengan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) ini ditujukan bagi mahasiswa Sarjana (S1) perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Universitas tujuan merupakan 100 perguruan tinggi terbaik dunia versi pemeringkatan QS Stars.
Selama satu semester, para mahasiswa dapat belajar di universitas tujuan sembari merasakan pengalaman lintas budaya dan mengasah keterampilan yang dibutuhkan. Setelah menyelesaikan program, mahasiswa juga mendapat pengakuan 20 kredit yang dapat dikonversi ke masa studinya di universitas asal. Tidak hanya itu, penerima beasiswa juga mendapat beberapa fasilitas dari penyelenggara, seperti bebas biaya kuliah, visa, biaya hidup dan transportasi, serta asuransi kesehatan.
Beberapa universitas asing yang dituju mahasiswa UII, antara lain Michigan State University, University of California, Korea University, University of Glasgow, University of Leeds, University of Sussex, University of Granada, University of Waterloo, dan University of Pisa.
Direktur Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional UII, Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A. menyatakan tahun ini adalah kali pertama IISMA digelar. Pada awalnya, penyelenggara mengundang Kantor Urusan Internasional dari berbagai universitas, termasuk UII untuk mengikuti sosialisasi program. Selanjutnya, ia pun segera proaktif mensosialisasikan peluang baik itu ke program studi yang ada di UII.
“Alhamdulillah respon prodi di UII sangat baik. Mereka segera mempersiapkan dan mengirimkan daftar mahasiswa yang dinilai memenuhi kriteria untuk mengikuti seleksi beasiswa”, ungkapnya. Kriteria minimal yang ia sebut antara lain: tengah duduk di semester 4, nilai TOEFL minimal 500, dan memiliki IPK sekurangnya 3.00.
Mahasiswa terpilih yang memenuhi kriteria kemudian dibimbing untuk mengunggah kelengkapan berkas administrasi secara mandiri dalam sistem IISMA hingga mengikuti berbagai seleksi yang ada.
Tips Memaksimalkan Student Mobility dan Bagaimana Meraihnya
Tak lupa, Dian Sari Utami berpesan kepada mahasiswa UII penerima beasiswa untuk memaksimalkan waktu sebaik-baiknya selama berada di luar negeri. Menurutnya, fokus utama mereka adalah menyelesaikan kewajiban studi di sana sebaik-baiknya.
“Harus fokus studi ya meskipun di sana hanya menempuh 3-4 mata kuliah. Namun jika sampai gagal kesempatan itu tidak bisa diulang”, katanya.
Di samping itu, yang tidak kalah penting adalah membangun jejaring internasional dengan sivitas akademika di negara tujuan. Jejaring itu akan bermanfaat setelah mahasiswa kembali melanjutkan studi atau bekerja di kemudian hari.
“Beasiswa ini dibiayai oleh negara maka dari itu berikanlah kontribusi yang lebih luas untuk bangsa nanti”, pesannya.
Untuk mahasiswa UII yang ingin mengikuti IISMA di tahun depan, Dian Sari Utami memberikan tips. Kuncinya adalah mahasiswa harus aktif membangun skill dan kompetensi akademik maupun non akademik. Beberapa skill seperti kemampuan Bahasa Inggris dan akademik dapat dipersiapkan sejak awal.
“Kita adalah bagian dari warga global. Bukalah mindset dan berani keluar dari pagar bahwa kegiatan internasional bukan suatu hal yang sulit sehingga dihindari”, pungkasnya.