Mahasiswa UII Kembali Terlibat Dalam Kegiatan Internasional
Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menunjukkan keaktifannya untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan internasional. Di awal tahun 2018 ini, tercatat 11 mahasiswa UII berangkat ke berbagai negara unntuk mengikuti program exchange yang diadakan oleh Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC). Dari jumlah tersebut tujuh diantaranya merupakan masiswa dari Program Studi Hubungan Internasional.
Kesebelas mahasiswa UII yang mengikuti Program AIESEC kali ini yakni, Aufa Ananta (Hubungan Internasional 2016), Ari Nugroho (Hubungan Internasional 2015), Milla Anisa (Hubungan Internasional 2015), Najla Indah Anisa (Hubungan Internasional 2016), Sahab Sahar (Hubungan Internasional 2016), Siti Fauziah (Hubungan Internasional 2015), Rizka Rezalia (Hubungan Internasional 2015), Winda Wulandari (Teknik Industri 2015), Rafky Rifaldi (Teknik Elektro 2015), Ilham Karlesta (Ilmu Hukum 2014) dan Tutut Faddilah (Ekonomi 2016).
AIESEC merupakan sebuah organisasi kepemudaaan yang telah berada di lebih dari 100 negara dengan fokus pengembangan potensi dan kepemimpinan baik melalui pengalaman organisasi, maupun fokusnya dalam memberikan pengalaman sukarelawan dan magang ke luar negeri. Salah satu kegiatan yang paling bermanfaat dari AIESEC ini adalah kemungkinan untuk melakukan praktikum di berbagai negara anggota.
Disampaikan Ketua Program Studi Hubungan Internasional (HI) UII, Irawan Jati, S.IP., M.Hum., M.S.S. saat memberikan arahan serta motivasi singkat kepada beberapa mahasiswa Program Studi HI yang akan berangkat mengikuti program AIESEC, menurutnya mahasiswa yang akan berangkat memilki tanggung jawab yang besar karena tidak hanya membawa nama almamater tetapi sebagai perwakilan Indonesia di mata dunia.
“Sebagai mahasiswa UII, tentunya akan memangku amanah yang besar sebagai representasi Indonesia di depan negara-negara lain. Untuk itu jangan lupakan identitas melalui tutur kata, pola perilaku serta kebudayaan yang akan mencerminkan jati diri sebagai orang Indonesia,” ujarnya.
Irawan Jati menambahkan, melalui kesempatan ini mahasiswa dapat mengisi waktu liburannya dengan kegiatan positif dan bermanfaat, selain itu juga sebagai sarana mempromosikan budaya Indonesia sehingga kekayaan budaya Indonesia dapat lebih dikenal di kancah internasional. Para mahasiswa UII juga akan banyak mendapatkan pengalaman berharga serta pengetahuan tentang kebudayaan negara lain dari berbagai belahan dunia.
“Kesempatan ini dapat digunakan sebagai saran untuk memperluas jaringan serta dapat memotivasi rekan mahasiswa lain untuk ikut aktif dalam kegiatan di luar negeri,“ tandasnya.
Sementara disampaikan salah satu mahasiswa peserta program AIESEC, Milla Anisa, sebelum berangkat para peserta program terlebih dulu harus melalui beberapa rangkaian seleksi dan persiapan lainnya. Setelah pembuatan visa, para peserta diminta untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh AIESEC di Yogyakarta.
Dijelaskan Milla Anisa, pelatihan yang dikuti peserta berupa global volunteering camp yang terdiri dari beberapa agenda seperti pelatihan problem solving, self-development dan empowering others. Selain itu untuk mendukung jalannya program, para peserta exchange juga harus mempersiapkan power point yang berisi tentang gambaran umum Indonesia. “Pelatihan ini sangat berguna sebagai bekal selama mengikuti program AIESEC,“ tuturnya.
Milla Anisa mengungkapkan guna mempersiapkan program yang diikuti, Ia telah membuat 6 presentasi yang terdiri presentasi tentang profil diri, permasalahan sosial yang ada di Indonesia, kehidupan sehari-hari di Indonesia, bahasa inggris dasar serta tentang kebudayaan Indonesia.
“Saya akan mengiktui program Break Cultural Barries yang akan dilaksanakan di Zlin, Republik Ceko. Fokus project ini ialah mendukung SDGs PBB poin 4 tentang kualitas pendidikan pada 22 januari hingga 4 maret 2018,” ungkapnya. (RA/RS)