Mahasiswa UII Antusias Ikuti Kampus Nusantara Mengaji
Universitas Islam Indonesia (UII) turut meramaikan acara Kampus Nusantara Mengaji (KNM) 2018 pada Kamis malam (24/1), bertempat di Masjid Ulil Albab, Kampus Terpadu UII. Kegiatan ini merupakan kegiatan khatmil quran yang dilaksanakan secara serentak oleh berbagai Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia.
Bertajuk “Semangat NKRI Membentuk Generari Qurani”, kegiatan yang berpusat di Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) ini dipimpin langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof. H. Mohammad Nasir, Ph.D., AK. Pada kesempatan yang sama, Menristekdikti menyampaikan sambutannya dari Gedung Auditorium Graha Widya Tama UNSOED melalui jaringan telekonferensi.
Dalam sambutannya, Prof. Nasir mengapresiasi penuh kegiatan KNM 2018 ini. Ia juga mengajak seluruh peserta dari Peguruan Tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia untuk turut membangun Indonesia dengan keislaman. Lebih lanjut, ia berharap KNM yang dilaksanakan di seluruh Indonesia ini dapat memberikan suasana Indonesia yang harmoni dan damai.
Sementara itu, acara Kampus Nusantara Mengaji di Masjid Ulil Albab UII juga bertepatan dengan malam penutupan kegiatan Jambore Lembaga Dakwah. Turut hadir dalam kegiatan Direktur Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam Dr. Drs. Muntoha S.H., M.Ag. Kepada jamaah yang hadir, Muntoha menuturkan respon positifnya atas kegiatan KMN 2018 ini. “Mudah-mudahan, gebrakan Kemenristekdikti untuk menyelenggarakan Kampus Nusantara Mengaji ini bisa ditiru oleh civitas akademika UII,” ujarnya,
Disampaikan Muntoha, UII juga memiliki tradisi rutin mengaji seperti kegiatan KMN. Di setiap pekan pertama pada awal bulan selalu diselenggarakan Tasmi’ul Quran yang diramaikan dengan pembacaan Alquran oleh hafizh dan hafizah di lingkungan UII. Namun, ia berharap bahwa kegiatan ini bisa menjadi tradisi yang menyeluruh untuk seluruh civitas akademika UII.
“Kalau ini sudah menjadi tradisi yg membumi di tengah Civitas Akademika UII maka mengaji bukan hal yang aneh. Mengaji adalah hal yg biasa. Terutama, tartil dan pembelajaran Al-Quran menjadi bagus,” ujarnya. (MIH/EF)