Mahasiswa Teknik Sipil UII Ikuti Student Exchange ke UiTM Malaysia
Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Program Sarjana, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Islam Indonesia (UII) secara resmi melepas mahasiswa peserta program student exchange ke Universiti Teknologi MARA (UiTM), Malaysia, pada Rabu (4/10). Kegiatan Pelepasan dan Konferensi Pers Student Exchange ini digelar di Ruang Information and Resource Center (IRC) FTSP Lantai 1, Kampus Terpadu UII, Kaliurang.
Program transfer kredit internasional tersebut mulai diinisiasi pada akhir tahun 2022 dengan realisasi pada semester gasal tahun akademik 2023/2024 ini. Adapun mahasiswa program student exchange yakni Edwina Yaffa Saputra, Hasan Al Faruqi, serta Guntur Yudha Mahendra. Ketiga mahasiswa tersebut adalah mahasiswa angkatan 2021 yang akan menempuh proses belajar selama satu semester di UiTM dari Oktober 2023 hingga Februari 2024.
Dalam sambutannya, Ketua Jurusan Teknik Sipil, Miftahul Fauziah, S.T., M.T., Ph.D., menyampaikan mengenai mahasiswa yang dipilih sudah melalui hasil seleksi yang ketat, baik dari segi mental maupun kualitas akademik. “Sehingga nanti bisa mendapatkan saya kira banyak sekali pengalaman-pengalaman pembelajaran, yang mudah-mudahan nanti bisa memperkaya wawasan kemudian juga memperkuat jejaring kolegial, pertemanan, persahabatan dan seterusnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dekan FTSP UII, Prof. Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI., mengungkapkan bahwa keberlangsungan program student exchange tidak terlepas dari hasil kolaborasi yang dilakukan oleh lembaga. Kegiatan pertukaran pelajar ini disebut Prof. Ilya sebagai validasi atas kemampuan UII dalam membangun inisiatif yang serupa dengan perguruan tinggi lain.
“Bahwa inisiatif yang dilakukan oleh perguruan-perguruan tinggi non-negeri ataupun inisiatif program-program yang tidak dilaksanakan oleh pemerintah itu juga jalan, juga berjalan. Wabil khusus perguruan tinggi swasta itu juga mampu berkinerja baik, dan dalam beberapa hal bahkan juga sama atau mungkin lebih baik,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pertukaran mahasiswa pada level internasional menjadi upaya universitas dalam menyiapkan aktor yang tidak hanya menjadi bagian dari tenaga kerja, namun juga bersikap adaptif terhadap perkembangan dunia dan siap berperan di masyarakat (active citizen).
“Kita berharap bahwa salah satu kegiatan yang belajar di tempat lain itu akan memberikan variasi yang lebih baik dan memberikan kabar baik kepada Malaysia, misalnya, tentang kesetaraan pendidikan kita. Lagi-lagi ini bagian dari validasi terhadap sebuah status,” tuturnya.
Kemudian ini juga menjadi tanda bahwa tiga orang mahasiswa ini menjadi bagian dari active citizen. Dan bukan hanya tiga orang ini, tapi bahwa UII Insyaallah sudah berkontribusi dalam membentuk manusia-manusia yang aktif di masyarakat dan beradab,” lanjut Prof. Ilya.
Pertukaran mahasiswa UII ke UiTM merupakan langkah strategis mengingat posisi UiTM sebagai salah satu mitra dekat UII yang juga merupakan salah satu perguruan tinggi besar di Malaysia. Mengenai ini, Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D., berpesan agar kesempatan belajar di Malaysia tidak hanya dianggap sebagai perjalanan pribadi, namun juga menjadi duta yang menjaga nama baik UII di luar negeri.
Selain itu, Wiryono Raharjo juga mengajak delegasi mahasiswa untuk lebih banyak berinteraksi dengan mahasiswa lokal maupun mancanegara agar lebih dapat memahami perbedaan di masyarakat. “Memperkaya skill adik-adik sekalian sehingga menjadi generasi yang agile. Yang bisa menghadapi segala macam perbedaan dengan cepat. Semoga Allah meridai perjalanan adek-adek semua dan juga meridai upaya UII dalam memperkuat kapasitas internasionalisasi perguruan tinggi,” pungkasnya.
Adapun Ketua Prodi Teknik Sipil Program Sarjana, Ir. Yunalia Muntafi, S.T., M.T., Ph.D. (Eng). IPM., menuturkan bahwasanya para mahasiswa tersebut menjadi duta pertama student exchange Prodi Teknik Sipil Program Sarjana. “Kami melakukan serangkaian seleksi dan akhirnya terpilih tiga ini. Dan kami sangat senang bisa mengirim, nanti adek-adek punya pengalaman mondial. Jadi sekarang kita harus sudah berpikir untuk berpotensi global,” bebernya.
Dr. Yunalia menyatakan bahwa program student exchange menjadi langkah penting dalam memperkaya pengalaman akademis dan kultural mahasiswa. Program pertukaran pelajar ini adalah salah satu cara untuk mempersiapkan lulusan yang adaptif, profesional, dan berorientasi global
”Kami sangat senang dapat memberikan kesempatan ini kepada mahasiswa kami untuk memperluas wawasan mereka, mengembangkan pemahaman mereka tentang teknik sipil dalam konteks internasional, berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya, serta terlibat dalam pertukaran pemikiran dan ide dengan mahasiswa internasional,” jelasnya.
Sebagai komitmen untuk meningkatkan jaringan dan aktivitas internasional yang menunjang proses akademik. Prodi Teknik Sipil UII juga berencana menambah kerja sama secara berkala dengan International Islamic University Malaysia (IIUM) dan sejumlah universitas lain di luar negeri ke depannya, sehingga jumlah mahasiswa yang mengikuti student exchange dapat bertambah. Diharapkan setiap tahun terdapat mahasiswa yang dapat mengikuti program serupa.
Sebelumnya, Prodi Teknik Sipil UII sempat mengadakan sejumlah kegiatan mobilitas internasional, seperti short course Building Information Modelling (BIM) di UiTM Malaysia, Summer School Program, GeoAdventures: ”Discovering Geohazards and Mitigation Strategies”, serta International Collaborative Lecture dengan IIUM. Prodi Teknik Sipil UII berharap dapat mengadakan acara serupa setiap tahun sebagai implementasi akreditasi Internasional dari Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) dan predikat akreditasi Unggul dari LAM TEKNIK. (JRM/RS)