Mahasiswa Penerima Beasiswa Angkatan 2019 Ikuti Orientasi
Mendapatkan beasiswa ketika kuliah merupakan suatu kenikmatan besar yang patut disyukuri. Adapun cara mensyukuri perolehan beasiswa tersebut adalah dengan berusaha mempersembahkan yang terbaik melebihi mahasiswa-mahasiswa lainnya. Oleh karena itu, bertempat di Gedung Kuliah Umum (GKU) Dr. Sardjito Universitas Islam Indonesia (UII) pada hari Sabtu (19/10), Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan UII menyelenggarakan orientasi dasar mahasiswa beasiswa UII angkatan 2019. Acara yang diikuti oleh 118 mahasiswa penerima beasiswa UII meliputi beasiswa hafidz Al-Quran, beasiswa dhuafa, beasiswa unggulan UII, dan beasiswa bidikmisi. Adapun tema yang diangkat pada orientasi tersebut adalah “Implementasi visi UII di masa kini”.
Beni Suranto, S.T., M.Soft.Eng selaku Direktur Pembinaan Kemahasiswaan UII memberikan sambutannya di hadapan para mahasiswa penerima beasiswa. Ia menyampaikan harapan agar para mahasiswa UII yang telah berhasil meraih beasiswa dapat memunculkan banyak hal yang menginspirasi. “Diharapkan dari teman-teman ini muncul banyak hal yang positif, banyak hal yang kemudian menginspirasi baik itu nanti berupa prestasi, atau inovasi lainnya” pungkasnya.
Tujuan orientasi ini adalah untuk memberikan pemahaman terhadap visi UII agar para mahasiswa penerima beasiswa ini dapat mengimplementasikan visi UII. “Artinya teman-teman harus menjadi rahmat yaitu suatu yang positif di manapun. Sebisa mungkin teman-teman mewujudkan visi itu melalui hal-hal kecil, bahkan melalui hal yang sepele” ungkapnya di hadapan para mahasiswa penerima beasiswa.
Sementara, Hazhira Qudsyi, S.Psi., M.A. selaku Kepala Divisi Pembinaan Kepribadian & Kesejahteraan memperkenalkan program pembinaan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan UII. Di antaranya dalam wadah UII Excellent Community atau UII-EC.
“Penamaan UII Excellent Community karena komunitas ini memang hanya untuk anda, dari anda, oleh anda, dan untuk anda seperti itu” pungkasnya. Ia berharap mereka menjadi mahasiswa unggulan sesuai dengan minat dan bakat yang ditekuni. “Anda sudah dapat beasiswa. Maka kami ingin anda menjadi mahasiswa yang unggul dalam setiap bidang dan minat yang anda miliki” ungkapnya.
Terakhir, Rektor UII Fathul Wahid S.T., M.Sc., Ph.D. selaku pembicara utama yang turut dipandu oleh Arif Fajar Wibisono, S.E., M.Sc. berkesempatan menyampaikan materi terkait “Implementasi visi UII di masa kini”. Pada materinya ia memaparkan bahwa UII lebih tepat disebut sebagai pionir pendidikan tinggi pertama di Indonesia dibandingkan universitas yang tertua di Indonesia.
“Pionir itu ada semangat di depan, semangat berkemajuan, semangat menjadi yang memulai di awal dan sebagainya. Ada semangat inovasi disitu” pungkasnya. Menurutnya, pendiri UII itu adalah orang-orang yang visioner dengan konsep pesantren dengan santri lucu. ”Kenapa lucu? karena tidak hanya diajari agama. Diajari juga keterampilan untuk berpeluang menghasilkan kehidupan seperti pertukangan dan pertanian” ungkapnya.
Ia juga berpesan para mahasiswa yang menuntut ilmu tergolong sebagai fii sabilillah asalkan dengan niat yang lurus. “Tapi kalau mencari ilmu niatnya supaya bisa bersaing dengan ahli ilmu yang lain, beradu argumen dengan orang bodoh, supaya mulia di hadapan manusia jaminannya neraka” pungkasnya. (AR/ESP)