,

Mahasiswa Pendidikan Kimia UII Terpilih Mengikuti Student Mobility

Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) berhasil terpilih mengikuti Student Mobility di Nanotechnology & Catalysis Research Center Universiti Malaya, Malaysia pada tahun 2022 ini. Mereka terdiri dari empat orang yakni Mufid Permana (S1 Pendidikan Kimia 2018), Amri Yahya (S2 Magister Kimia), Aditya Wijayana (S1 Kimia), dan Muhammad Husnu Jauhari (S1 Kimia).

Program Student Mobility sendiri merupakan bagian dari Hibah Global Engagement Grant (GEG), yaitu program hibah yang diperuntukkan bagi jurusan dan program studi di UII guna mendorong pengembangan inovasi berkelanjutan dan memperkuat rekognisi internasional.

Mufid berbagi kisah awal mulanya mengikuti kegiatan program student mobility. “Jadi, sebenarnya saya mendapatkan info sudah sejak tahun 2019 karena ada teman seangkatan saya yang pernah mengikuti kegiatan serupa ke Malaysia. Kemudian di awal tahun 2022 ini alhamdulillah saya ditunjuk dari pihak Jurusan Kimia dan Kaprodi Pendidikan Kimia untuk mengikuti student mobility di Universiti Malaya”, kisahnya pada reporter Humas UII.

Mufid sangat bersemangat karena ini merupakan pengalaman pertama nya. Apalagi kegiatan student mobility di University Malaya ini merupakan kolaborasi riset antara UII dengan University Malaya. “Dengan mengikuti program students mobility ini, saya mendapatkan ilmu dan relasi baru bersama mahasiswa jurusan kimia yang lainnya.” tambahnya.

Kolaborasi riset itu menurutnya melibatkan Prof. Dr. Is Fatimah, S.Si ., M.Si. dari UII dan Prof. Dr. Suresh Sagadevan dari UM. Maka persiapan yang dilakukan Mufid dan 3 Mahasiswa jurusan kimia yaitu melakukan penelitian tentang “Material Preparation and Characterization” di Lab Terpadu UII selama 4 minggu. “Kemudian hasil sampel yang didapatkan dibawa ke NANOCAT, University Malaya, untuk kami teliti” ujarnya.

Perjuangan selama mengikuti student mobility cukup banyak. Awalnya ia sempat tidak paham bagaimana cara melakukan preparasi material dan karakterisasi sampel yang baik dan benar. “Alhamdulillah tiga teman saya dari prodi magister dan prodi kimia membantu dan menjelaskan cara kerja pada penelitian ini” tandasnya.

Terakhir, Mufid berbagi prinsip dalam hidupnya. “Jangan takut mencoba sesuatu hal yang baru dan berbeda karena jika kamu tidak pernah mencoba, kamu tidak akan pernah tahu. Selain itu jika ada kesempatan yang diberikan jangan disia-siakan karena kesempatan itu belum tentu datang kedua kalinya” pungkasnya. (A/ESP)