Mahasiswa Internasional Diajak Membangun Prestasi di UII
Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional Universitas Islam Indonesia (DK/KUI UII) mengadakan kegiatan International Students Gathering, pada Senin (08/08) di Eastparc Hotel Yogyakarta. Kegiatan ini mempertemukan mahasiswa internasional UII dari 24 negara di dunia dengan berbagai jurusan untuk lebih saling mengenal. Selain itu juga memberikan edukasi terkait sejarah berdirinya UII dan layanan yang diberikan UII dalam mendukung mahasiswa internasional mewujudkan visi yang mereka harapkan selama menjalankan pendidikan di UII.
Dalam kesempatannya, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc menceritakan pengalaman pendidikan internasional ketika mengambil Program Magister Sistem Informasi di University of Agder, Kristiansand, Norwegia, pada tahun 2001 dan Program Doktor Sistem Informasi di University of Agder, Kristiansand, Norwegia, pada tahun 2010. Kota Norwegia memiliki budaya yang sangat berbeda membuat ia berusaha untuk belajar memahami budaya lokal bersama mahasiswa internasional lainnya. Bahasa yang ia temui juga beragam dan memiliki dialek atau logat yang berbeda-beda.
“Sehingga kondisi-kondisi seperti ini lah yang membuat saya belajar banyak kebudayaan lokal, menjadikan pemikiran saya jauh lebih terbuka untuk hal-hal baru yang saya temui selama menjadi mahasiswa Internasional”, ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa menjalin pertemanan dan bisa menjaga hubungan baik hingga saat ini dengan tetap saling berkomunikasi, merupakan hasil dari sifat peduli, menjadi diri sendiri dan selalu mencoba untuk belajar budaya setempat. “Saya melihat satu manfaat besar yakni membuka network, bisa menjaga hubungan setelah lima tahun atau sepuluh tahun ke depan dan dapat bermanfaat nantinya dalam dunia karir”, tegasnya.
Di akhir sambutannya Fathul Wahid mengungkapkan bahwa tantangan akan tetap ada bagi mahasiswa internasional, namun tentu dapat diolah dan ditangani ketika hidup dan tinggal di Yogyakarta untuk tetap menggapai tujuan di masa mendatang.
Kegiatan dilanjutkan dengan materi Values, History, and Internationalisation oleh Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan UII, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. Ia menjelaskan bahwa UII didirikan satu bulan sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Tidak hanya tentang pendidikan namun juga dipadukan dengan nilai-nilai keislaman. Sebagai perguruan tinggi yang rahmatan lil ‘alamin, unggul di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, dan berusaha untuk setingkat dengan universitas berkualitas di negara-negara maju.
Salah satu yang dilakukan UII dalam menerapkan nilai rahmatan lil ‘alamin adalah ketika ditemukannya Candi Kimpulan yang merupakan candi agama Hindu didirikan pada abad ke 9 yang tetap dilindungi keberadaannya “Hal ini membuat desain perpustakaan UII yang awalnya dibangun secara penuh dengan konsep desain modern menjadi desain setengah lingkaran dengan Candi Kimpulan di dalamnya” ujarnya.
Melihat perkembangan UII saat ini dengan banyak membuka program internasional bagi mahasiswa luar negeri. UII diharapkan dapat mendukung mahasiswa Internasional agar mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Sebagaimana yang dijelaskan Direktur Pembinaan Kemahasiswaan UII, Beni Suranto, S.T., M.Soft.Eng. bahwa UII memiliki organisasi kemahasiswaan untuk mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan yang dimiliki mahasiswa.
“UII memiliki beberapa organisasi kemahasiswaan yang tersebar di tingkat jurusan, fakultas, dan universitas yang dapat diikuti oleh setiap mahasiswa, diantaranya Laboratorium Mahasiswa, PIK-M Aushaf, El Markazi, dan masih banyak lagi” jelasnya.
Tidak berhenti di pengadaan organisasi mahasiswa, ia juga memberitahukan terkait penghargaan atau reward yang diberikan UII kepada setiap mahasiswanya yang memiliki prestasi dalam berbagai bidang. Penggunaan berbagai layanan dan fasilitas UII dan pengajuan proposal bantuan dana kegiatan yang dapat diajukan mahasiswa kepada Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK UII) melalui Sinagitawa UII.
“Setiap mahasiswa yang berprestasi dalam kejuaraan baik secara individu atau kelompok, tingkat provinsi atau wilayah, nasional maupun internasional, publikasi ilmiah, populer, dan bidang PKM dapat diajukan reward ke Kemahasiswaan UII”, pungkasnya. (YA/ESP)