Mahasiswa FK UII Raih Juara 3 Nasional Poster Publik MASTERPIECE 2021
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) kembali meraih prestasi. Kali ini tim mahasiswa FK UII berhasil menyabet juara 3 dalam ajang lomba MASTERPIECE 2021 yang diadakan oleh Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) Universitas Sebelas Maret. Delegasi yang beranggotakan Putri Ranasyafa Aura Hidayat, Tsavira Nabila, dan Raden Muhammad Bagus Mulyawan berhasil unggul dari peserta lain yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia, baik negeri maupun swasta. Perlombaan berlangsung secara daring pada 16 Desember 2020 – 28 Februari 2021. Meski daring namun tidak menyurutkan semangat delegasi FK UII untuk mengharumkan nama almamater.
“Kami memutuskan mengambil subtema mengenai “Strategies to Improve the Quality of Mental Health during the Pandemic Era” dengan judul poster “Atasi setres saat pandemi dengan antibodi”. Kami melihat keadaan pandemi Covid-19 selama satu tahun terakhir ini mengubah banyak hal. Kegiatan Work From Home (WFH) dan Study From Home (SFH) banyak membuat masyarakat setres. Setres adalah respon adaptasi tubuh terhadap keadaan yang menekan baik fisik maupun pisikis. Hal tersebut biasanya dikarenakan kurangnya mobilitas, beban pekerjaan, dan kurangnya interaksi satu sama lain,” jelas Putri Ranasyafa Aura Hidayat.
Saat ini 6.2% penduduk Indonesia menderita setres. Hal ini berbahaya karena bisa menurunkan sistem imun tubuh di tengah keadaan pandemi Covid-19 ini. Gejala setres yang muncul dapat berupa sulit konsentrsi, tidak nafsu makan, resah, emosi tidak terkendali, dan sulit tidur. Biasanya masyarakat kurang peduli terhadap gejala yang muncul sebelum parah menuju tahap depresi. Setres kadangkala memang diperlukan atau yang disebut sebagai eustress (stres yang baik) karena dapat memacu seseorang untuk melakukan loncatan dalam hidupnya. Sebaliknya distress atau setres yang buruk akan berdampak selain kepada kesehatan mental juga fisik. Seseorang yang setres akan lebih mudah untuk terserang penyakit.
“Melalui poster ini kami ingin mengedukasi masyarakat tentang bagaimana cara untuk mengatasi setres seperti menikmati waktu untuk diri sendiri yang bisa diluangkan dengan kegiatan olahraga atau meditasi, kurangi intensitas penggunaan gadget serta memperbanyak aktifitas ibadah. Selain itu konsumsi diet yang teratur dan seimbang selain akan menjaga kesehatan fisik juga turut menjaga kesehatan mental. Sesekali kita juga bisa bertemu sahabat atau teman namun tetap menjaga protokol kesehatan seperti jaga jarak dan penggunaan masker,” papar Tsavira Nabila.
“Kami prihatin dengan masyarakat yang melakukan interaksi sosial sebagai alasan pelepas setres namun tidak memperhatikan protokol kesehatan. Lebih baik keluar rumah saat diperlukan saja. Ada banyak kegiatan positif yang bisa dilakukan dengan tetap di rumah saja. Seperti saat ini banyak masyarakat yang giat bercocok tanam. Memperbanyak waktu bersama keluarga, itu juga merupakan hikmah dari adanya pandemi Covid-19 ini. Selama kita berpikir positif, hal itu akan membawa dampak yang positif terhadap tubuh kita,” jelas Putri Ranasyafa Aura Hidayat.
“Kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu memperhatikan kesehatan mental. Pekerjaan memang penting, tapi jangan sampai terlalu banyak bekerja kita menjadi sakit. Jika ragu mengenai gejala setres bisa mengecek artikel kesehatan di website Kemenkes atau bisa konsultasi ke dokter langsung,” pesan Raden Muhammad Bagus Mulyawan. (UAH/RS)