Mahasiswa FK UII Raih Juara 1 Poster Publik JAYSCO
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) kembali meraih prestasi. Kali ini, tim mahasiswa FK UII yang beranggotakan Zavia Putri Salsabila, Dunia Ahmada Nur Alif, dan Zulfania Rahmah dinobatkan sebagai juara 1 dalam ajang lomba Jenderal Achmad Yani Scientific Competition (JAYSCO) 2020 yang berlangsung dari 17 Oktober 2020 – 28 Februari 2021 secara daring.
Lewat poster publik yang berjudul “Waspada Hipertensi Cegah dengan Sabar” tim mahasiswa FK UII mampu bersaing dengan peserta lain seperti dari Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Udayana, Universitas Sebelas Maret, dan banyak lainnya. Juri pada saat final memegang porsi penilaian sebesar 80%, yakni dr. Henny, dr. Quintina, dan dr.Siska yang merupakan dosen FK UNJANI.
Zavia Putri Salsabila mengemukakan alasan timnya mengambil subtema mengenai pencegahan hipertensi dalam ajang yang digelar oleh oleh Universitas Jenderal Achmad Yani tersebut. “Kami mengambil preventif untuk media edukasi bagi masyarakat karena ingin memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat mengenai seberapa berbahayanya hipertensi dan bagaimana cara pencegahan yang benar,” ujarnya
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diatas normal yaitu 140/99mmHg. Kasus hipertensi di Indonesia terjadi pada 34,1% penduduk. Kasus hipertensi juga merupakan krisis kesehatan global dimana sekitar 1.13 juta penduduk menderita penyakit ini. Hipertensi bisa dicegah mulai dari tidak merokok atau konsumsi alcohol. Mengatur pola makan dan perbanyak makanan yang mengandung potassium. Contoh makanan tersebut adalah pisang, kentang, ubi, dan tomat.
Konsumsi garam yang biasanya kurang diperhatikan juga akan sangat berdampak. Gaya hidup yang kurang mobilitas dan malas berolahraga bisa menjadi faktor pendukung terjadinya hipertensi. Apalagi saat pandemi Covid-19 dimana mobilitas kita sangat berkurang, jumlah penderita hipertensi di Indonesia makin meningkat.
Zulfania Rahmah mengatakan jika hipertensi tidak hanya menyerang orang lanjut usia saja.”Kita sebagai mahasiswa yang masih muda sudah harus mengatur pola makan kita. Karena apa yang kita makan nanti akan berpengaruh terhadap metabolisme dan homeostasis tubuh. Hipertensi umumnya memang menyerang laki-laki di atas 50 tahun dan perempuan yang sudah menopause. Tapi, alangkah baiknya jika sejak muda kita sudah menerapkan gaya hidup yang sehat,” paparnya.
Saat pandemi Covid-19, bermunculan berbagai masalah mengenai kesehatan mental. Ternyata kesehatan mental seperti setres juga bisa berdampak terhadap terjadinya hipertensi. Namun, karena gejala hipertensi awalnya tidak bergejala masyarakat kurang waspada. Mereka akan sadar ketika sudah terjadi komplikasi seperti angina, infark miokard, dan gagal jantung.
Dunia Ahmada Nur Alif menyebutkan laki-laki yang bekerja fisik lebih rentan untuk terkena hipertensi. Gejala awal yang biasanya tidak bergejala nanti disusul oleh perasaan detak jantung yang tidak beraturan meski aktifitas ringan. Selain itu pasien biasanya akan merasa sesak, pusing, dan nyeri dada. Saat gejala tersebut muncul sebaiknya pasien langsung dibawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
“Dengan adanya poster yang kami buat, semoga masyarakat lebih Masyarakat menjadi lebih waspada akan hipertensi. Karena hipertensi itu merupakan silent killer yang hanya bisa dideteksi setelah terjadi gejala berat.” paparnya. (UAH/RS)