Mahasiswa FK UII Ikuti 12th Umrah Program for Medical Students 2023
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) kembali mengikuti kegiatan mobilitas internasional. Kali ini sebanyak empat mahasiswa FK UII terpilih mengikuti 12th Umrah Camp for Medical Student di Madinah dan Makkah. Mereka juga menjadi perwakilan delegasi dari Indonesia.
Adapun delegasi FK UII yang terpilih terdiri dari Chairun Nisa’ (Mahasiswi Profesi Dokter FK UII), Erico Rizqi Yakson, Muhadzib Ashimulhaq, dan Aufanida Zakia (Mahasiswa FK UII Pre Klinik S-1). Mereka berhasil lolos setelah mengikuti beberapa tahapan seleksi yang diwajibkan penyelenggara.
Acara ini diselenggarakan oleh The World Assembly of Muslim Youth (WAMY) / Islamic Medical Association in Kingdom of Saudi Arabia (IMAKSA) dan bekerjasama dengan FIMA (Federation of Islamic Medical Association). Kegiatan berlangsung selama lima hari di dua lokasi yaitu tanggal 13-15 Januari 2023 diselenggarakan di Madinah dan 16-17 Januari 2023 di Makkah. Setiap tahunnya, acara selalu dipadati mahasiswa dan dokter muslim yang bekrja diranah kesehatan.
“Fokus kegiatan internasional ini pada ranah kesehatan dengan grup discussion, games, ibadah umrah dan ziarah di tempat suci dan bersejarah di Makkah dan Madinah. Kegiatan internasional ini dihadiri juga dari negara lain seperti Malaysia, Ghana, Uganda, Kenya, Mesir, Bangladesh, Pakistan, India dan Inggris, dan lain lain,” ungkap salah satu delegasi, Erico dalam wawancaranya.
Panitia penyelenggara menyerahkan proses selesksi kepada masing-masing IMA (Islamic Medical Association) di setiap negara. Setiap negara dapat mengirimkan maksimal 3 mahasiswa, namun untuk negara besar seperti Indonesia dapat mengirimkan 4 hingga 5 delegasi. Beberapa proses seleksi harus diikuti oleh mahasiswa termasuk proses seleksi berkas dan administrasi seperti pembuatan esai, CV, dan nilai KHS dari masing-masing universitas. Setelah dinyatakan lulus, akan dilanjut dengan seleksi wawancara secara anonim oleh panitia FIMA selaku pelaksana melalui jejaring zoom meeting.
Beberapa ketentuan atau guidelines juga disebutkan dalam pembuatan essay sebagai salah satu syarat dari proses seleksi. Tema essay yang diberikan ialah, “Why should we choose you as the Indonesian representation and what will you do after the agenda?”.
Aufanida, mahasiswa FK UII Angkatan 2020 menulis esai berjudul “Ilmu, Strategi, dan Seni dalam Berdakwah” sebagai prasyarat mengikuti wawancara. Ia menjelaskan bahwa berbagi adalah hal yang menyenangkan karena dengan berbagi akan menebarkan kebermanfaatan. Menyebarkan ilmu juga termasuk berbagi dan hal tersebut dapat memudahkan seseorang untuk menjalankan kehidupannya di dunia.
Banyak hal yang memotivasi para delegasi dari FK UII untuk ikut dalam kegiatan ini. ”Yang memotivasi saya adalah ibadah umrahnya, karena umrah merupakan ibadah yang keutamaannya dan kesempatannya yang sayang untuk dilewatkan,” Tutur Muhadzib, salah satu delegasi dari FK UII lainnya.
Selain itu, mereka juga berkesempatan bertemu dengan para delegasi ikatan kedokteran muslim di seluruh dunia, bisa bersosialisasi membangun koneksi, serta bisa berbagai pengalaman sehingga akan memperluas jaringan. Menurut Muhadzib, dengan bergabung pada kegiatan ini akan membuatnya menjadi lebih terbuka dengan kegiatan international lainnya yang dilaksanakan juga oleh FIMA.
Tak hanya itu, delegasi FK UII Chairun Nisa’ FK UII angkatan 2016 juga berpesan, “Kita harus bisa memanfaatkan waktu muda kita, tak hanya materi formal, tapi kita bisa memperkaya softskill dan hardskill kita di luar sana, sehingga kita sadar di manakah posisi kita,” tutupnya. (APA/ESP)