Mahasiswa Dituntut Kreatif di Era Disruptif
Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar kuliah umum kepemimpinan dan kewirausahaan mahasiswa bertemakan Kreatif di Era Disruptif pada Senin (14/5), di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII. Jalannya kuliah umum dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI.
Disampaikan Ilya Fadjar Maharika, esensi diadakannya kuliah umum adalah untuk membangun kompetensi mahasiswa menjadi Insan Ulil Albab. Menurutnya UII menciptakan insan Ulil Albab melalui integrasi human knowledge yang artinya mengintegrasikan pengetahuan menjadi manusia yang utuh sehingga tidak adalagi pengetahuan yang berbeda-beda dan dapat memecah persatuan manusia.
Narasumber yang dihadirkan dalam kuliah umum kali ini ialah Achmad Baslan yang merupakan pengusaha sekaligus penggiat Kicau Mania dan pendiri Yayasan Konservasi BnR. Narasumber selanjutnya ialah Fajar Nugroho, seorang sutradara muda yang telah bershasil menyutradai beberapa film layar kaca seperti film ‘Terbang: Menembus Langit.”
Dalam materi yang disampaikan, Achmad Baslan atau yang akrab dipanggil Bang Boy menyampaikan bagaimana usahanya menciptakan peluang dalam membantu penghidupan orang lain dari dulu hingga sekarang. Alumni Fakultas Ekonomi 1986 tersebut menuturkan bahwa mahasiswa harus mampu berfikir kreatif dan tidak ragu mencoba sesuatu yang baru.
“Kita harus bisa menciptakan ide baru yang nantinya bisa memanggil orang untuk datang kepada kita, dengan demikian kitalah yang akan jadi pemenangnya. Orang yang hanya punya modal akan kalah dengan orang yang punya semangat tinggi,” tuturnya.
Awal kiprah Achmad Baslan di dunia konservasi burung diawali dengan mendirikan BnR tanpa modal. Ia berpesan kepada para mahasiswa untuk menjadi pioneer dalam kreatifitas dan inovasi.
“Ada tiga sikap untuk membentuk karakter seorang pemenang. Pertama semangat dimana kerja keras membentuk kesadaran menciptakan dan membangun lapangan pekerjaan sendiri. Kedua tidak gengsi dan percaya diri dengan jiwa kreatif atau ide yang kita miliki, dan ketiga tidak mudah mengeluh atau putus asa serta berani mengambil resiko,” tuturnya.
Dengan tekad yang kuat hingga saat ini RnB dirian Achmad Baslan terus berkembang dan menguasai sektor pembudidayaan burung, tidak hanya ditingkat nasional tetapi juga internasional.
Materi kedua disampaikan oleh sutradara muda Fajar Nugroho yang juga merupakan alumni Fakultas Hukum UII 1998. Fajar menuturkan bahwa walaupun Ia merupakan seorang mahasiswa hukum akan tetapi ia sangat tertarik dengan bidang penulisan atau jurnalistik.
“Hobi saya saat kuliah adalah menulis, dengan mencoba mencari berita kemudian dijadikan artikel dan disebarkan dilingkungan kampus,” tambahnya.
Fajar terus menggali hobinya hingga muncul ide untuk bisa menyampaikan berita melalui audiovisual karena dianggap lebih menarik bagi para audiens yang menyaksikan. Melihat peluang tersebut, Fajar mulai kembali mengasah kemampuannya untuk bisa membuat inovasi seperti film.
“Intinya harus tekun dan mau belajar, memanfaatkan peluang untuk terus belajar, inisiatif dan berkreasi. Menjalin koneksi juga diperlukan, dan intinya dengan mencoba hal baru apapun bisa dilakukan dan jangan takut gagal karena kegagalan ada untuk keberhasilan,” ujarnya. (RR/RS)