,

Mahasiswa Baru UII Diminta Memiliki Komitmen Keilmuan, Keislaman, dan Kebangsaan

Sebagai rangkaian dari kegiatan pengenalan lingkungan kampus, mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia (UII) Tahun Akademik 2024/2025 mengikuti kegiatan Pesona Ta’aruf (PESTA) yang diselenggarakan pada Rabu hingga Jumat(4-6/9) di Kampus Terpadu UII. PESTA tahun 2024 ini mengusung tema Gerakan Intelektual Kolektif Berbasis Nilai-Nilai Insan Ulil Albab Guna Membentuk Mahasiswa yang Berintegritas.

Kegiatan PESTA UII 2024 dibuka secara resmi oleh Rektor UII Fathul Wahid, bersama dengan Ketua Steering Committee PESTA UII 2024 Syafiq Muhammad Yusuf, Ketua LEM UII Mohammad Ashil Hazim Dzakwan, dan Ketua Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) UII, Muhammad Rafsan Jzani ditandai secara simbolis dengan pemasangan tiang logo PESTA UII 2024.

Rektor UII, Fathul Wahid dalam sambutannya menegaskan bahwa mahasiswa mempunyai kuasa dan tanggung jawab yang besar dalam kehidupan pendidikan dan bermasyarakat. Ia juga berpesan mahasiswa baru UII hendaknya dapat mengasah tiga komitmen yang selalu dirawat UII.

“Pertama, komitmen keilmuan, Saudara sudah memilih disipilin pilihan, usahakan sekuat tenaga dengan ikhtiar terbaik menguasai disiplin pilihan. Disamping itu, Saudara juga perlu memperkaya perspektif dengan mempelajari ilmu lain,” tutur Fathul Wahid.

Kedua, menurut Fathul Wahid adalah komitmen keislaman. “Bagaimana nilai-nilai Islam Suadara dalami, refleksikan, internalisasi, dan amalkan,” pesan Fathul Wahid yang juga pakar bidang informatika ini.

Berukutnya yang ketiga, komitmen kebangsaan. “Sulit membayangkan keluarga besar UII berkhianat kepada bangsa ini karena bangsa ini lahir bersamaan dengan UII dan karenanya UII melalui semua elemennya wajib berkontribusi terbaik untuk bangsa ini. Kalau jalan bangsa lurus, kita dorong sebaik-baiknya kita beri tepuk tangan, kita turut berpartisipasi, ketika perjalanan bangsa keluar dari rel konstitusi, mari kita ingatkan bersama-sama dengan cara yang elegan, sopan, dan konstitusional. Saya berharap PESTA kali ini menjadi momentum awal membangun tiga komitmen tersebut,” tutur Fathul Wahid.

Ketua Steering Committee PESTA UII 2024, Syafiq Muhammad Yusuf dalam sambutannya mengatakan bahwa usaha yang membentuk integritas pada mahasiswa dimulai dari diri sendiri karena setiap individu berperan penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan intelektual dan moral.

“Pendidikan bukan hanya pengetahuan, tetapi juga penerapan untuk kebaikan bersama. Sampai saat ini banyak contoh gerakan mahasiswa yang berhasil mempengaruhi kebijakan publik dengan nilai keadilan,” ujarnya pada pembukaan PESTA di pelataran Gedung Gedung Soekiman Wirjosandjojo UII.

Lebih lanjut Ia mengutip teori social change yang mengajarkan perubahan sosial dipicu oleh kesadaran kolektif yang dipengaruhi oleh pendidikan. Melihat kondisi Negara Indonesia saat ini, mahasiswa diharapkan mampu berperan sebagai agen perubahan positif bagi bangsa dan negara karena mempunyai kapabilitas dalam intelektual kolektif.

“Kita sebagai mahasiswa UII wajib harus selalu berdoa dan berikrar untuk menjunjung tinggi syiar Islam dan juga harus nurut Qur’an dan Hadist sehingga akan mendapatkan keselamatan. Mari kita mulai perjalanan di UII bertekad untuk menjadi insan Ulil Albab yang sesungguhnya dan menjadi agen perubahan positif bagi masyarakat,” pesan Syarif di hadapan mahasiswa baru UII.

Senada, Ketua LEM UII Mohammad Ashil Hazim Dzakwan dalam sambutannya mengemukakan beberapa peran dan fungsi mahasiswa yang tidak hanya mengajarkan nilai-nilai akademik, tetapi mampu menjadi semangat agen perubahan yang dapat memberikan kontribusi nyata, baik di lingkungan kampus maupun masyarakat.

“Beberapa peran dan fungsi mahasiswa yaitu agent of change, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan dan memberikan solusi atas persoalan yang muncul di lingkungan,” ujarnya.

Kedua, lanjut Ashil Hazim Dzakwan, sebagai social control yakni mahasiswa diharapkan mampu untuk hadir sebagai kontrol sosial yang hadir di dalam kehidupan masyarakat dan dapat juga membantu keseimbangan serta memperbaiki ketimpangan-ketimpangan yang ada baik ketimpangan sosial, ketimpangan ekonomi, dan lain-lain.

“Ketiga, mahasiswa sebagai iron stock, jadi mahasiswa disini hadir sebagai generasi penerus bangsa karena kelak teman-teman semua yang bakal menggantikan posisi para pemimpin-pemimpin yang ada di negeri ini,” jelasnya.

Selanjutnya, peran dan fungsi mahasiswa keempat menurut Ashil Hazim Dzakwan adalah sebagai moral force yang diharapkan memiliki nilai-nilai kejujuran, etika, serta integritas yang tinggi dalam kehidupan. Terakhir, mahasiswa sebagai guardian of value, disini mahasiswa memainkan peran penting untuk melestarikan dan menjaga budaya serta tradisi yang menjadi identitas bangsa.

Maka dari itu, menurut Ashil Hazim Dzakwan, disini di UII temen-temen maba (mahasiswa baru -red) akan menemukan itu semua, kesempatan yang tak terbatas untuk belajar dan berorganisasi, teruslah untuk berproses dengan cara-cara yang baik, dan semangat etos perjuangan yang harus melekat di hati kalian semua karena hal-hal tersebut insyallah apapun yang menjadi cita-cita teman-teman semua tercapai.

“Saya berharap kalian bisa memanfaatkan waktu kalian di kampus ini sebaik-baiknya. Jadilah mahasiswa yang berprestasi, berintegritas, dan mampu memberikan manfaat,” harap Ashil Hazim Dzakwan.

Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) UII, Muhammad Rafsan Jzani. Dalam kesempatannya ia mengemukakan peran-peran mahasiswa UII yang mampu mewujudkan tanah air tanpa penindasan, gandrung akan keadilan, dan bahasa tanpa kebohongan.

“Kawan-kawan hari ini bukan siswa lagi, tetapi mahasiswa UII dituntut menjadi insan Ulil Albab, orang yang berpikir dan berdzikir yang kemudian mewujudkan tatanan masyarakat yang diridhoi Allah Swt.,” tandasnya.

Mahasiswa baru UII diharapkan dapat belajar dengan sungguh-sungguh tanpa melupakan proses di luar kampus. “Jangan sampai kawan-kawan disini hanya menjadi mahasiswa yang hanya idealis dengan belajar mengajar tapi kawan-kawan harus mengikuti organisasi, lembaga, komunitas-komunitas apapun itu jadi manfaatkan sebaik mungkin,” terang Rafsan.

Rangkaian kegiatan PESTA hari pertama dilanjutkan talkshow menghadirkan pembicara Rektor UII, Fathul Wahid dengan tema ke UII-an dan Guru Besar Hukum Tata Negara UII Prof. Dr. Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P. tentang kepemimpinan.