Mahasiswa Arsitektur Dituntut Mahir Desain Perancangan Kampus Swasta
Kuliah perdana Program Studi Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) tahun akademik 2017/2018 resmi dibuka pagi tadi, Senin (26/2). Acara ini sekaligus menjadi kuliah wajib bagi mahasiswa jurusan arsitektur yang mengambil mata kuliah Studio Perancangan Arsitektur (Stupa) 6. Selain dihadiri oleh mahasiswa, kuliah perdana ini juga dihadiri oleh dosen arsitektur yakni Jarwa Prasetya Sih Handoko, ST. M.Sc dan Arif Wismadi, Ir., MSC.
Kuliah perdana ini mengangkat tema Detail Engineering Design (DED) Gedung Kampus di Lingkungan Urban-Yogyakarta. Ir. Handoyotomo MSA, selaku pembicara banyak mengupas kajian di bidang sejarah dan teori ilmu arsitektur.
Disampaikan Ir. Handoyotomo, hasil yang ingin dicapai dari mata kuliah stupa 6 kali ini mahasiswa diharapkan mampu merancang bangunan dengan tinggi enam sampai delapan lantai dilengkapi dengan basement. “Target kita adalah mahasiswa mampu membuat suatu rancangan kampus swasta di kota urban” jelasnya.
Ir. Handoyotomo menegaskan alasan dipilihnya kampus swasta agar mahasiswa lebih bisa mengeksplor kemampuan desainnya dibanding universitas negeri yang terbatas dengan birokrasi dan unsur lainnya. Selain itu, dipilihnya kota urban agar mahasiswa mampu menjawab tantangan keterbatasan ruang yang harus dimanfaatkan sefektif mungkin.
“Utamanya di Jogja, banyak sekali kampus yang berada di tengah kota dengan size area yang sangat terbatas. Nah ini tantangannya bagaimana supaya kita mampu mendesain dengan keterbatasan tempat tersebut” pungkasnya.
Dalam kuliah perdana ini juga disampaikan kepada peserta bahwa di dalam mata kuliah Stupa 6, mahasiswa akan dibagi kedalam beberapa kelompok berisi 5 orang. Masing-masing berperan sebagai konsultan proyek perancangan kampus swasta di kota urban. Para peserta kuliah perdana terlihat antusias yang dibuktikan dengan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada Ir Handoyotomo MSA. (MHH/ESP)