Lulus Kuliah dengan Bekal Rintisan Bisnis
Laboratorium Inovasi & Pengembangan Organisasi (IPO) menggelar webinar bertajuk “Sosialisasi Program MBKM Jalur Wirausaha” untuk mahasiswa Program Studi Teknik Industri pada Selasa (15/2) secara daring. Webinar ini diisi oleh Danang Setiawan, S.T., M.T. dan Kepala Divisi Pengembangan Kewirausahaan/Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII Ammaria Dila Sari, S.T., M.Sc.
Laboratorium IPO merupakan salah satu laboratorium di Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri UII yang berbasis keilmuan di bidang sistem industri dan manajemen. Laboratorium ini berprinsip inovasi berkelanjutan untuk pengembangan bisnis dan organisasi, mempelajari tentang studi kelayakan bisnis dengan mempertimbangkan profitabilitas, performansi kerja, biaya produksi, kebutuhan mesin, dan pekerja yang optimal, hingga manajemen sumber daya di dalamnya. Selain itu, Laboratorium tersebut juga memiliki study club, yaitu Entrepreneur Club (EC).
Dr. Taufiq Immawan, S.T., M.M. selaku Ketua Program Studi Teknik Industri UII dalam sambutannya menyampaikan bahwa Program Studi (prodi) sudah mendeklarasikan sebagai entrepreneur department yang memang berfokus pada kewirausahaan. “Karena salah satu tombak suatu negara maju atau nggaknya tergantung dari seberapa banyak warganya yang terjun ke bidang wirausaha,” ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa dengan adanya wirausaha otomatis semua ide-ide dan semua optimalisasi akan dilakukan sehingga sumber daya suatu negara bisa dioptimalkan. Taufiq juga menambahkan bahwa Laboratorium IPO nantinya akan di deklarasikan sebagai Laboratorium Entrepreneur yang akan mencetak wirausaha yang andal dan berkolaborasi dengan Simpul Tumbuh/IBISMA.
“Sehingga kolaborasi antara mini industri, Lab IPO, dan Simpul Tumbuh akan kita kuatkan dengan back up dari semua mahasiswa, semua ide-ide akan kita tampung dan kita pilih yang kira-kira punya kebermanfaatan yang luas kepada masyarakan akan kita perkuat disitu,” lanjutnya.
Diketahui bahwa Program Studi Teknik Industri UII senantiasa memperbarui kurikulum setiap lima tahun. Kurikulum 2021 ini dirancang Berbasis Outcome (OBE) dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk menghasilkan lulusan Teknik Industri yang berakhlak mulia, problem solver, dan inovatif. Dalam upaya mewujudkan hal tersebut maka Kurikulum PS TI UII telah menawarkan jalur Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Terdapat tiga skema jalur MBKM, yaitu Student Exchange/Double Degree, Perintisan Bisnis (Wirausaha), dan Magang. Jalur Perintisan Bisnis (Wirausaha) ini memiliki dua jenis skema bagi mahasiswa yang ingin menempuh jalur perintisan bisnis seperti pra startup dan start up. Jalur MBKM ini ditujukan bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan usaha berupa produk inovasi teknologi di bawah bimbingan professional.
Selanjutnya, Danang Setiawan, S.T., M.T. menyampaikan materi sosialisasinya mengenai program merdeka belajar kampus belajar jalur wirausaha atau rintisan bisnis. Ia mengatakan bahwa jalur ini dapat dikonversikan 20 SKS ke mata kuliah Tecnopreneurship, APP, TA, dan KP. “Nanti di masing-masing ini anda akan diminta untuk membuat laporan, jadi apa yang anda lakukan di aktivitas perintisan bisnis itu maka nanti anda akan diminta untuk membuatkan laporan dari apa yang anda lakukan,” jelasnya.
Disampaikan Danang Setiawan rintisan bisnis ini dapat didaftarkan maksimal pada semester 5 dengan pengambilan mata kuliah sesuai dengan skema jalur Perintisan Bisnis serta memiliki IPK minimal 3.0. Jalur ini dapat diajukan secara individu ataupun kelompok, namun mahasiswa harus menjadi pengelola inti, yaitu Hipster, Hacker, maupun Hustler. Selain itu, mahasiswa harus memiliki minimal satu dosen pembimbing yang ditugaskan dari prodi dan termasuk ke dalam skema pra start up atau skema start up.
Pra start up dengan syarat produk berbasis teknologi dan sudah memiliki prototype, produk belum dikomersialisasi dan belum ada legalisasi badan usaha. Sedangkan star up dengan syarat produk berbasis teknologi dan siap komersil. Danang Setiawan juga sekilas menginformasikan beberapa peluang pendanaan yang dapat diikuti, yaitu dari IBISMA dan RISTEKBRIN.
Setelah sosialisasi tersebut, terdapat peserta yang menanyakan apakah tempat makan/restoran dapat termasuk ke dalam MBKM jalur Wirausaha atau tidak. “Itu kan tadi bentuknya produk ya, kalau misalkan dia ini punya seperti tempat makan gitu pak, apakah itu bisa dijadikan sebagai termasuk MBKM jalur wirausaha atau ngga? Karena kan dia bentuknya memang kayak restoran atau tempat makan gitu,” tanyanya.
Danang langsung menjawab bahwa sebenarnya bisa masuk ke dalam MBKM jalur wirausaha jika memang terdapat sentuhan teknologi dalam bisnis tersebut. “Kata kuncinya tadi ya tetap ada kata kunci teknologi di dalamnya entah di prosesnya atau diproduknya,” jawabnya.
Selain itu, Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/ Simpul Tumbuh (DPPK/ST) melalui Divisi Inkubator Bisnis & Teknologi IBISMA UII juga berupaya mengembangkan pembelajaran dan praktik kewirausahaan serta mendorong pemanfaatan hasil-hasil penelitian dan invensi di perguruan tinggi guna menghubungkan talenta dan ide bisnis, serta penghubung antara sumber daya manusia, sarana prasarana, dan produk intelektual lainnya yang dimiliki oleh UII dengan sumber daya IPTEK dari kalangan Industri dalam sebuah ekosistem inovasi & kewirausahaan untuk berkembang bersama.
Ammaria Dila Sari, S.T., M.Sc. dalam kesempatannya memaparkan keterkaitan program entrepreneurship bahwa kebijakan dari rektor dan pimpinan universitas bahwa saat ini UII menuju ke Entrepreneur University. Menurut IBISMA Incubator Ecosystem, penelitian itu dapat dimulai dari dosen, mahasiswa, peneliti, ataupun masyarakat umum kemudian dapat membuat sebuah startup.
“Kalau ada yang bingung tidak punya ide tetapi ingin mengikuti jalur MBKM, silakan japri ke saya. Saya punya banyak teman-teman start up yang sebenarnya membutuhkan tim dari mahasiswa atau bisa juga kontak ke prodi,” paparnya. Dila juga memberikan informasi, jika hanya mempunyai ide bisnis dapat submit ide/pitchdeck di web IBISMA. “Nanti akan kami review apakah bisa masuk ke program pra inkubasi,” ujarnya.
Prinsip Laboratorium IPO dan IBISMA UII ini sangat mendukung tujuan dari lulusan Teknik Industri sehingga dengan diselenggarakannya kegiatan sosialisasi program MBKM jalur wirausaha dan sosialisasi peluang pendanaan startup ini menjadi salah satu upaya yang sinergis antara prodi dengan mahasiswa untuk mengetahui informasi penting mengenai jalur MBKM ini, khususnya jalur wirausaha. Serta harapannya ada mahasiswa yang dapat lulus dengan skema jalur MBKM tersebut.
Danang menutup webinar dengan memberikan informasi terkait pendaftaran jalur MBKM, yakni dapat mengisi tautan yang terdapat pada panduan MBKM di web Jurusan Teknik Industri. (MDL/RS)