LEM FPSB UII Bagikan Bibit Pohon di Tengah Masyarakat
Ada yang menarik di sepanjang pasar Sunday Morning (Sunmor) UGM pada Ahad (22/4) lalu. Sekelompok mahasiswa UII berpakaian kaos putih bertuliskan “Smart Environment” dan “Bersatu Untuk Semesta” berjalan beriringan sambil membawa papan bertuliskan slogan pelestarian lingkungan. Tak hanya itu, sekelompok mahasiswa tersebut nampak membagi-bagikan bibit pohon kepada para pengunjung dan pedagang pasar.
Rupanya, kegiatan tersebut adalah program “Bersih Lingkungan (Berlin) II” yang diinisiasi oleh Departemen Sosial Lingkungan (Sosling) Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII. Kegiatan tersebut merupakan bagian peringatan Hari Bumi yang jatuh pada 22 April. Kegiatan yang diselenggarakan di sepanjang pasar Sunmor ini merupakan aktivitas kampanye peduli lingkungan yang juga diiringi dengan penukaran sampah dan pembagian bibit pohon.
Para pengunjung maupun pedagang yang ada, dapat memperoleh tas totebag ramah lingkungan dengan menukarkan tiga sampah botol plastik. Selain itu, kepada pengunjung dan pedagang juga dibagikan bibit pohon secara cuma-cuma.
Disampaikan Mu’af Ali Saidi selaku penanggung jawab Berlin II, kegiatan yang mengambil tema “Pentingnya Lingkungan dan Melek Perubahan Iklim” ini bertujuan menyadarkan mahasiswa dan masyarakat dalam mengurangi penggunaan plastik serta pentingnya penghijauan di bumi. Adapun bibit yang dibagikan, ujarnya, terdapat sekitar 1.320 bibit yang terdiri dari bibit tanaman pepaya, terong, dan cabe.
“Sebenarnya yang kami inginkan adalah membagikan bibit pohon seperti pohon Jati, atau Sengon. Tetapi, melihat kondisi dan situasi, kami berpikir untuk membagikan bibit-bibit pohon yang dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat seperti bibit pohon cabe, terong, dan pepaya,” ujar mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UII itu.
Lewat kegiatan ini, ia berharap dapat mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk mencintai bumi serta menjaga lingkungan terbebas dari sampah.
Mu’af juga menuturkan antusiasme peserta dan masyarakat sangat tinggi. “Saya sangat terkejut terkait antusiasme mahasiswa dan masyarakat. Contohnya, kita membuat pemasaran baju kaos kampanye. Di pemasaran baju, kurang lebih hampir 70an peserta yang memesan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa FPSB pada umumnya juga ikut, bahkan ada Lem dari Fakultas lain yang turut ikut,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat nampak mendukung kegiatan tersebut. Pada even penukaran sampah banyak masyarakat yang ingin menukarkan sampahnya dengan totebag. Padahal panitia hanya menyediakan 100 totebag, sehingga, tak sampai beberapa langkah, totebag pun habis diserbu masyarakat. (MIH/ESP)