,

Laboratorium Mahasiswa UII Lolos Pendanaan PPK Ormawa

Tim Laboratorium Mahasiswa (LabMa) Universitas Islam Indonesia (UII) sukses meraih pendanaan pada Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2024, kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh ormawa yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia.

LabMa merupakan salah satu unit unggulan di bawah binaan Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII. Pada PPK Ormawa tahun ini, LabMa UII mengangkat kegiatan berjudul “Juragan Perempuan Tani: Optimalisasi Peran Perempuan melalui Teknologi Pengolahan Susu dan Bisnis guna Pengembangan Sentra Produk Lokal Desa Purwobinangun”.

LabMa sendiri telah menggelar sosialisasi ke Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman, pada Ahad (28/7). Menurut Fikar Maulana, Ketua Tim, LabMa merupakan salah satu dari tiga tim UII yang proposalnya didanai oleh Kemdikbud Ristek RI. Menurutnya, gagasan tim LabMa berfokus pada penguatan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Purwobinangun di tiga sektor, yakni pengolahan susu, pengelolaan bisnis, serta manajemen organisasi.

“Untuk mengolah susu menjadi produk-produk yang selain susu murni, misalnya seperti yoghurt, puding. Kemudian itu ada manajemen bisnis. Di sini kita juga di sektor kedua ingin mengembangkan pemasaran dari produk yang sudah dihasilkan,” jelasnya.

KWT di Desa Purwobinangun disebut beranggotakan sekitar 15 orang, dengan potensi desa yang terpusat di peternakan sapi perah. Menurut tim LabMa, di samping pentingya mengembangkan pemasaran digital, pengolahan susu menjadi produk luaran yang bervariasi menjadi penting untuk mengoptimalkan potensi desa.

“Kita mendirikan program sekolah Juragan Perempuan Tani, yang mana sekolah kita itu bakal dilakukan kurang lebih 4-5 bulan yang program-programnya antara lain itu ada pengolahan susu pasteurisasi, yoghurt, stik susu, puding, permen susu. Jadi produk-produk olahan dari susu yang mungkin jadi produk usaha mereka yang berkelanjutan,” terang Rahmanisa Amani, Sekretaris Tim LabMa.

Menurut tim LabMa, proses seleksi pendanaan PPK Ormawa dinilai cukup ketat. Disebutkan bahwa jumlah total proposal yang masuk ke Kemdikbud Ristek secara nasional berjumlah 2.289 proposal. Angka tersebut kemudian dikurasi oleh reviewer hingga hanya 676 proposal yang diikutsertakan untuk presentasi verifikasi.

“Itu yang lolos ke presentasi ada 676. Itu bakal diseleksi lagi untuk yang bakalan lolos pendanaan akhir. Yang lolos pendanaan akhir ada 622 proposal dari seluruh perguruan tinggi. Salah satunya dari LabMa UII,” jelas Rahmanisa.

Lebih lanjut, kegiatan PPK Ormawa oleh LabMa UII diharapkan dapat memberi dampak sosial yang bermanfaat di antara masyarakat. Selain itu, kegiatan pula diharapkan dapat meningkatkan kapasitas, hingga rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial bagi segenap mahasiswa anggota ormawa.

“Semoga program yang kita rencanakan, yang kita laksanakan di sana, setidaknya bisa membawa dampak yang baik. Bisa membawa perubahan, meskipun memang mungkin bukan perubahan secara signifikan, tetapi ini bisa menjadi batu loncatan bagi desa untuk memulai atau melanjutkan program-program dari kita,” tandas Fikar. (JRM/RS)