Kuliah di Luar Negeri Saat Masa Pandemi
Kuliah di luar negeri menjadi impian dan direncanakan oleh banyak orang, baik calon mahasiswa, mahasiswa, maupun para orang tua. Namun saat ini, dunia tengah dihadapkan dengan problematika pandemi Covid 19 yang telah mewabah hamper diseluruh negara. Timbul pertanyaan bagaimana kemungkinan tersedianya kesempatan untuk berkuliah di luar negeri selama masa pandemi.
Kemungkinan/kesempatan untuk kuliah di luar negeri saat pandemi serta apa saja yang harus dipersiapkan apabila kita ingin kuliah di luar negeri menjadi topik diskusi yang bertajuk Kuliah di Luar Negeri saat Pandemi, Apakah Bisa?, yang diselenggarakan secara daring.
Pada masa sekarang ini, kita semua menghadapi pandemi Covid-19. Dimana hampir di universitas seluruh dunia menghadapi problem yang sama. Ada travel restriction, ada masalah Visa juga.
“Contohnya di Indonesia sendiri, dimana dari pihak imigrasi melarang orang asing untuk datang ke Indonesia. Demikian juga negara lain memberlakukan peraturan yang sama.
Tentunya ini akan menghambat mereka yang bercita-cita studi dan mengikuti program apa saja di luar negeri,” ujar Kepala Divisi Mobilitas Internasional UII, Nihlah Ilhami S.Pd. dalam paparannya, Minggu (17/5).
Nihlah menambahkan, mengenai penerimaan warga negara asing di berbagai negara, pihak-pihak yang terkait harus menjalani protokol kesehatan secara ketat.
“Kalaupun ada negara yang bisa menerima, itu pun harus menjalani protokoler kesehatan yang sangat ketat. Harus ada health certificate, sebelum dan setelah datang harus check (kesehatan), kemudian harus karantina selama 14 hari. Jadi kalau yang ikut short program satu bulan, waktunya sudah habis buat karantina,” tandasnya
Kendati demikian terdapat alternatif bagi mereka yang ingin menempuh dan mencari kesempatan untuk berkuliah di luar negeri. Ilham menjelaskan adanya opsi-opsi sebagai alternatif studi di luar negeri.
“Kalau untuk opsi, yang ingin keluar negeri bisa juga studi di dalam negeri. Bisa dengan join International Program. Bisa program-program yang ditawarkan dari luar negeri berupa double degree, atau short program,” ungkapnya.
Adanya program double degree membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenyam pendidikan di Universitas mitra dari luar negeri yang terkait. “Untuk program Double Degree sendiri memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenyam pendidikan di mitra Universitas di luar negeri, mitra UII. Nanti setelah selesai program ini, sobat semua akan mendapatkan gelar ganda, dari universitas mitra dan dari UII,” jelasnya
Selain program Double Degree, terdapat pula program lain, dalam jangka waktu yang relatif singkat. Namun dari penjelasan dari Ilham, program Short Program ini memiliki perbedaan mendasar.
“Ada Short Program, ini juga bisa dijadikan opsi untuk teman-teman sekalian untuk mengikuti program ini. Waktunya sendiri tidak lama, hanya satu sampai dua minggu, hingga sebulan di luar negeri. Namun bedanya ini tidak ada nilai kredit. Hanya pengalaman, Culture, dan International Experience. Bisa berbentuk Internship, Summer & Winter Program, International Conference, atau International Competition,” tandasnya.
Terdapat sepuluh program studi yang memberikan tawaran mobilitas internasional guna menunjang studi lanjut di luar negeri bagi mahasiswa UII. Kesepuluh program tersebut adalah program-program studi di UII, yang memiliki International Program.
“Kalau di International Program itu ada sepuluh program studi, yakni Manajemen, Akuntansi, Ilmu Ekonomi, Hukum, Teknik Industri, Teknik Sipil, Arsitektur, Ahwal Syakhshiyah, Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional. Dan nampaknya tahun ini akan menambah Farmasi, untuk membuka program internasional,” jelasnya. (FSP/RS)