Kreativitas, Kunci Menggali Peluang Bisnis
Kreativitas sebagai seorang content creator hendaknya tidak terbatas pada suatu medium tertentu. Berbagai medium seperti video, tulisan, pendapat, bisa menjadi tempat untuk mengasah kreativitas. Bisnis (Entrepreneurship) sebagai content creator yang sesungguhnya, memiliki jangkauan yang sangat luas. Dalam jangkauan yang luas tersebut terdapat kesempatan (Opportunity) untuk memulai sebuah “bisnis”.
Pendapat ini disampaikan oleh dua orang content creator kenamaan Indonesia, Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez (SkinnyIndonesian24), saat menjadi narasumber Talkshow Entrepreneurship dalam acara Pesona Ta’aruf (PESTA) Universitas Islam Indonesia (UII) 2020 pada Minggu (13/9).
“Kebanyakan orang jika berbicara bisnis pasti langsung berfikir berdagang atau produk. Namun sebagai seorang content creator tadi, produk yang kita perdagangkan adalah karya, seperti video, film, penulisan skrip, dan masih banyak hal lain lagi.” jelas Andovi.
Andovi menyebutkan bahwa inti dalam sebuah konten adalah ide. Menurutnya sebuah ide bisa didapatkan melalui apa yang kita rasakan setiap hari, keresahan dan selanjutnya bisa dituangkan menjadi sebuah karya. “Seperti contohnya kasus Bucin (budak cinta), kita membuat sketsa yang menggambarkan keadaan orang-orang Indonesia saat menjalani hubungan asmara. Berangkat dari kasus dan keresahan yang ada kita persembahkan secara humoris. Dari terciptanya video inilah, Bucin menjadi karya sekaligus produk dari kita”. Tandasnya.
Selain menemukan ide, keunikan atau diferensiasi juga turut menjadi bahan perhitungan. Dalam penjelasannya terkait strategi, Andovi menuturkan bahwa dalam bisnis setidaknya harus terdapat spesialisasi yang membedakan seseorang dengan orang lain.
“Ketika kita berbeda dari pasar, lama-lama market (pasar) akan mencari sendiri. Seperti kemarin ketika pilpres banyak yang membuat video Prabowo-Jokowi, tapi ketika orang menemukan video rap battle Prabowo-Jokowi, di situlah mereka menemukan keunikan”. Tuturnya.
Di kesempatan yang sama, Jovial menerangkan bahwa setidaknya terdapat dua tipe content creator. Pertama dia yang menemukan jati diri dan terus menerus membuat konten. Kedua, content creator “instan” pencari peluang, yang selalu mengangkat isu atau masalah terkini.
“Tipe pertama mudah dijadikan sebagai produk bisnis untuk jangka panjang, namun di satu sisi itu merupakan jalur tersulit. Kenapa? Karena mencari keunikan yang disukai banyak orang tidak terjadi dalam waktu singkat. Model kedua untuk jangka pendek, dengan mencari peluang. Apa yang menjadi trending, apa yang orang mau, bisa menjadi segmen pasar untuk kalian jadikan konten”. terangnya.
Terkait dengan impact (pengaruh atau hasil) konten tidak selalu berhubungan dengan materi. Jovial menggaris bawahi bahwa terdapat hasil yang terbilang lebih dibandingkan dengan materi. “Ada impact yang lebih besar dari uang, yaitu penambahan ilmu serta wawasan di pikiran kita. Semakin otak terisi, pikiran makin tajam, uang (materi) itu bisa datang dengan sendirinya”. Pungkasnya. (FSP/ESP)