Kode Etik Profesi Penting Dipahami Dokter Muda UII
Masih adanya kasus malapraktik pelayanan kesehatan di Indonesia kiranya penting menjadi perhatian khususnya para dokter. Masalah ini terjadi karena pelanggaran terhadap kode etik profesi oleh oknum tidak bertanggung jawab. Agar terhindar dari hal itu, seorang profesional dituntut memiliki ketaatan pada Tuhan Yang Maha Esa, aktif bergabung dengan organisasi profesi, memiliki dan mematuhi kode etik dan harus bekerja berdasarkan ilmunya.
Demikian pesan yang disampaikan Rektor UII, Nandang Sutrisno SH, M.Hum,LLM, Ph.D., di hadapan 47 dokter muda dalam acara prosesi pengucapan janji dokter muda pada Rabu (2/5) di Gedung Prof. Dr. Sardjito UII. “Dokter UII harus paham kode etik dalam menjalani profesi serta menaati hukum dan memahami aturan hukum yang berkaitan dengan kedokteran. Ini agar para dokter muda UII tidak akan terjebak dalam kasus malapraktik”, ujarnya.
Nandang juga menambahkan pentingnya menerapkan nilai-nilai Islam baik secara khusus maupun universal. Pendidikan dokter di UII menurutnya berbeda karena para dokter muda UII dibekali dengan pendidikan Islam yang baik sehingga nantinya bisa dipraktekan sesuai dengan slogan FK UII Be a good muslim doctor.
Selanjutnya ia juga berpesan agar para dokter menolong dan mengobati pasien tanpa pandang bulu.
Sementara Dekan FK UII, dr. Linda Rosita, M.Kes., Sp.PK. mengatakan ke-47 dokter muda akan menjalani pendidikan klinis di RSUD Dr. Soedirman Kebumen. Pendidikan klinis ini akan dijalani selama hampir dua tahun dan dilanjutkan dengan Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD).
“Pendidikan klinis merupakan salah satu tahapan untuk bisa menjadi dokter. Sebagai co-asisten dokter, para dokter muda UII akan bekerja secara full time dan akan membantu pelayanan di RS. Nantinya akan ada proses penilaian, ujian, dan pembelajaran yang terasa lebih berat. Namun semua dokter muda UII tidak boleh menyerah dan berputus asa” jelasnya.
Ia juga menceritakan di RS nanti keahlian dan kesabaran yang kuat untuk berproses dan belajar akan diuji karena mereka bertemu dengan kasus nyata.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga berharap agar para dokter di RSUD dr. Soedirman bisa membimbing dokter-dokter muda UII sehingga dapat menjalankan stase-stasenya dengan lancar.
Sementara, Direktur RSUD Dr. Soedirman Kebumen, dr. Iwan Danardono Sp. Rad mengucapkan terimakasihnya kepada UII atas kepercayaa UII menitipkan pendidikan klinis para dokter mudanya. Lebih lanjut ia berpesan agar para dokter muda UII nantinya bisa segera beradaptasi.
“Pasien poli kami sehari bisa mencapai 500 lebih, jadi jangan takut tidak dapat tugas justru nanti harus pandai beradaptasi melayani pasien dan bergaul dengan semua elemen yang ada di RS dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya. Terakhir, dr. Iwan menghimbau kepada para orang tua dan wali dokter-dokter muda UII agar tidak segan menghubungi rumah sakit untuk memantau perkembangan anak-anaknya. (EF)