Kenali Wawasan Berumah Tangga Lewat Kuliah Pra Nikah
Pernikahan adalah hal yang fitrah, yang didambakan oleh setiap insan, baik itu laki-laki maupun perempuan. Islam mensyariatkan nikah sebagai amalan sunnah bagi yang melaksanakannya. Akan tetapi, mayoritas pemuda atau mahasiswa belum memiliki pemahaman yang cukup untuk menikah atau ilmu berumah tangga. Pernikahan ialah pintu utama pembentukan keluarga, sehingga pernikahan harus dilandasi dengan ilmu. Harapannya agar dapat membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warahmah dalam kehidupan rumah tangganya.
Topik tersebut sebagaimana tergambar dalam acara Kursus Pra Nikah dengan tema “Sekecil Amal Saja Ada Ilmunya, Bagaimana Dengan Menikah?” yang diselenggarakan oleh Lembaga Dakwah Kampus Korps Dakwah Universitas Islam Indonesia (Kodisia), pada Minggu (07/10) bertempat di Ruang Auditorium Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia.
Ketua Kodisia UII, Muhammad Amirul Fahmi menyampaikan bahwa terselenggaranya acara Kursus Pra Nikah merupakan sarana dakwah agar para pemuda atau mahasiswa memiliki bekal yang cukup sebelum nantinya memasuki jenjang pernikahan.
“Agenda ini merupakan acara tahunan yang ditujukan sebagai lembaga dakwah untuk memberikan pemahaman dan menambah wawasan bagi kita semua”, ungkapnya.
Sementara Kadiv Pengkajian Keislaman Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam (DPPAI) UII, Umar Haris Sanjaya, SH., MH., menyampaikan bahwa berumah tangga itu bukan merupakan hal yang mudah, diperlukan mental yang kuat dan bekal yang cukup untuk dapat menciptakan keluarga yang harmonis.
“Kuliah pra nikah ini penting bagi kita semua, namun jangan salah niat, karena tujuan kita disini ialah untuk mencari ilmu sebagai bekal di dunia maupun di akhirat agar dapat tercipta keluarga yang sakinah mawaddah warahmah”, tuturnya.
Lebih lanjut Pembina Pondok Pesantren Yaumi Godean, Ust. M. Romelan L.C., M.A., menyampaikan keprihatinan atas maraknya pergaulan bebas sehingga perlu pemahaman dan ilmu terkait batasan pergaulan ikhwan dan akhwat dalam Islam.
“Dalam Islam pergaulan antara laki-laki dengan perempuan sangat terjaga, misalnya tidak bebas berjumpa, namun yakinlah batasan tersebut untuk kebaikan kita semua, sebagaimana janji allah bahwa laki-laki sholeh akan dipertemukan dengan jodoh yang sholehah begitupun sebaliknya”, pungkasnya. (IH/ESP)