Kementerian PUPR Apresiasi Pengembangan BIM di UII
Direktorat Prasarana Strategis Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggalakkan proses implementasi teknologi Building Information Modelling (BIM) untuk mengantisipasi peningkatan kinerja proyek. Berkaitan hal ini, Tim BIM PUPR melakukan kunjungan dan pelatihan workshop bersama BIM Center of Excellence UII pada Jum’at (1/4), di Ruang Training Simpul Tumbuh Kampus Terpadu UII.
Turut hadir dalam workshop dosen Arsitektur UII yang juga sebagai Direktur BIMCoE UII, Dr.-Ing. Ir. Ilya Fadjar Maharika, MA., IAI. Dalam kesempatannya, Ilya mengemukakan proses pengembangan BIM di UII telah dimulai sejak medio 2010 silam. “Kami coba membangun platform edukasi yang basisnya lebih dari komputerisasi. Di situlah kemudian kita mengenal BIM,” paparnya.
Ikhtiar serius ditunjukkan oleh Ilya dan kolega dengan mengambil langkah konkrit memasukkan BIM sebagai mata kuliah wajib pada kurikulum di UII di tahun 2013. “Sekaligus memproses dan menjadi bagian dari portofolio untuk akreditasi internasional,” jelas Ilya yang saat ini juga mengemban amanah sebagai Kepala Badan Perencanaan & Pengembangan/Rumah Gagasan UII. Langkah serius tersebut dinilainya dapat menjadi acuan bagi institusi untuk menjadi ladang edukasi ke depannya.
Sementara itu Ar. Ahmad Irsan memandang hal yang ditekankan dalam penggunaan model BIM adalah proses penerimaan informasi dan pengolahan data. Kebanyakan proyek menjadi rentan untuk gagal dikarenakan pengolahan data yang tidak pasti. Menurut Irsan dengan model tersebut dapat membuat proses pembangunan lebih efektif dan efisien ke depannya.
“Bentuknya tidak hanya numerik, tapi juga digital yang berbentuk 3D virtual model yang kemudian diinjeksikan data. Sehingga kita bisa punya gambaran sebelum bangunan itu dibangun baik fisik atau di dalamnya,” jelasnya.
Dengan digandengnya UII oleh pihak PUPR sejak 2017 dapat berpengaruh terhadap proses pengembangan belajar dan lulusan yang ada di UII sendiri. Selama ini, UII diperhitungkan untuk dapat mengaplikasikan model BIM di Indonesia. “Tujuan kita kan menghasilkan tenaga-tenaga ahli yang berkompeten dan bisa berbuat banyak di dunia instruksi Indonesia,” ungkap Irsan.
Lebih lanjut, disampaikan Irsan, output dari pengembangan yang ada adalah lahirnya BIMCO (Building Information Modeling Centre of Excellence) yang menjadi ladang pengetahuan dan masukan bagi proses pembangunan.
Feriqo Asya Yogananta, Kasubdit Wilayah II Direktorat Prasarana Strategis Cipta Karya Kementerian PUPR sangat mengapresiasi UII dalam pengembangan BIM. Tahapan tersebut dinilai harus tetap dikawal secara bersama dan terus dilaksanakan secara jangka panjang. Dengan adanya workshop yang dilakukan, Feriqo berharap setiap permasalah konstruksi yang ada dapat diselesaikan dengan model yang dikembangkan.
Feriqo berharap, kegiatan yang telah dilakukan oleh Arsitektur UII dapat menjadi percontohan bagi institusi pendidikan lainnya. “Kita berharap dapat memperoleh dan menjadi percontohan pembangunan gedung pendidikan yang baik. Mari kita menjadi bagian dari solusi atas semua permasalahan,” tandasnya. (KR/RS)