Kembangkan Produk Industri Kreatif, Mahasiswa UII Gandeng Warga
Mahasiswa KKN UII angkatan 55 tahun 2017 memiliki program-program unik untuk menarik minat warga desa di tempat mereka diterjunkan. Salah satunya yakni pembelajaran pembuatan produk industri kreatif di desa Kalitapas kecamatan Bener kabupaten Purwoerjo selama bulan Agustus 2017. Warga desa diajak belajar dan mendesain produk-produk seperti kain jumputan, dompet lukis, bola bola singking, Jamu tradisional, sigarsem (sirup gula aren asem), sagon, pancake, Gujahe (gula Jahe), dan minyak VCO.
Disampaikan oleh Sus Budiharto, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing bahwa program KKN diarahkan kepada pengembangan desa ekowisata. Menurutnya dengan pengembangan program desa ekowista dapat ditunjang dengan pengenalan dan pelatihan pembuatan produk industri kreatif. Adapun bahan baku didapat dengan memanfaatkan sumber daya alam desa itu sendiri.
Senada, Muhammad Saeful Malik selaku kordinator desa mengatakan pengenalan dan pelatihan produk industri kreatif diharapakan mampu menjadi produk unggulan yang dapat dipasarkan dan menjadi buah tangan ketika program desa ekowisata sudah terbentuk. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, produk yang dikenalkan kepada warga desa merupakan hasil observasi mahasiswa untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam desa selama masa observasi KKN.
“Sekitar 9 jenis produk industri kreatif yang kami kenalkan kepada warga semuanya menggunakan bahan baku yang memanfaatkan potensi alam di desa seperti di antaranya pembuatan kain jumputan, dompet lukis, bola bola singking, Jamu tradisional, sigarsem (sirup gula aren asem), sagon, pancake, Gujahe (gula Jahe) dan minyak VCO.” jelas Malik.
Menurutnya pegenalan pembuatan produk minyak VCO dan permen gula merah bisa menjadi produk unggulan karena desa itu dikenal sebagai penghasil kelapa dan aren.
“Minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) adalah minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali”, tambahnya.
Minyak VCO memiliki kadar air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan. Oleh karenanya pengenalan produk minyak VCO dirasa tepat untuk dikembangkan dengan melihat potensi alam di desa yang cukup menjanjikan. (BDY)