Keajaiban Momentum Malam Lailatul Qadr
Divisi Humas Juridical Council of International Program (JCI) FH UII menyelenggarakan agenda ngaji bareng spesial Ramadan “Bedah Malam Lailatul Qadr” dengan narasumber Farrel Izham Prayitno (Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa IUA) pada Minggu (24/04). Ia menyampaikan bahwa determinasi dari ketakwaan adalah mendapat lailatul qadr dan tantangan masa depan di Indonesia. Malam Lailatul Qadr dapat dimaknai dari segi teologi Islam. Sedangkan implementasinya dalam wujud rasa syukur berbangsa bernegara, dan langkah konkret berupa tekad menyelesaikan pekerjaan rumah tangga bersama, pekerjaan lintas generasi, pekerjaan lintas status sosial dan ekonomi.
Al-Qur’an pada Surah Al-Qadr dari ayat 1 hingga 5 menjelaskan malam mulia ini. Hadis Malik menyebutkan bahwa “Rasulullah diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya yang relatif panjang sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umat-umat sebelum mereka beramal karena panjangnya usia mereka.
Maka Allah memberikan Rasulullah lailatul qadr yang lebih baik dari seribu bulan. Dari Surat Al-Qadr dan hadist Malik, Farrel Izham Prayitno menyimpulkan keajaiban dari lailatul qadr adalah momentum akumulasi kebaikan. 1.000 bulan sendiri jika dihitung dengan kalender adalah 83,3334 tahun.
Keajaiban malam Lailatul Qadr adalah diturunkannya Al-Qur’an, turunnya malaikat, malam penuh kesejahteraan, dan waktu yang istimewa dari maghrib hingga subuh. Ciri-ciri datangnya Lailatul Qadr adalah pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan. Hikmah malam mulia ini adalah pertama sebagai momentum akumulasi kebaikan yakni mindset produktivitas seorang muslim. Kedua, kerahasiaan letak waktu persisnya adalah keistimewaan dalam beraktifitas yakni keikhlasan. Ketiga, sebagai dari kerahasiaan itu juga yang membuat muslim dapat totalitas melakukan kebaikan kapanpun. Keempat, muslim harus cinta dengan momentum adalah membuat muslim suka untuk memaksimalkan momentum.
Ia pun memberikan tips dan trik cara memaksimalkan malam lailatul qadr dengan 3 (tiga) tahapan yaitu tafahum (memahami hakikat), tasamuh (toleransi), dan ta’awun (saling membantu). Tafahum dalam momentum lailatul qadr tidak hanya membuat muslim semangat dalam beragama namun juga semangat berbangsa.
Banyak nilai-nilai mulia yang diajarkan pada malam lailatul qadr dan membuat muslim harus menuntaskan tugas bersama bangsa. Tasamuh dalam momentum lailatul qadr mengingatkan muslim betapa pentingnya menjaga hati publik dalam bermasyarakat. Ta’awun dalam momentum lailatul qadr untuk menjaga semangat gotong royong dan semangat saling membantu antar sesama muslim.
“Tantangan masa depan Indonesia emas pada tahun 2045 yaitu pembangunan manusia serta penguasaan IPTEK, pembangunan ekonomi berkelanjutan, pemerataan pembangunan dan pemantapan ketahanan nasional serta tata kelola pemerintahan”, pungkasnya. (FHC/ESP)