Kampanyekan Energi Bersih, FTI UII Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Dukungan perguruan tinggi terhadap kampanye energi bersih dinilai penting untuk memberi edukasi kepada masyarakat. Kebutuhan akan energi bersih semakin penting di dunia seiring dengan semakin menipisnya energi fosil. Peran kampus dalam mendorong energi bersih juga menjadi prioritas penting kebijakan UII. Sebagaimana ditunjukkan oleh beberapa dosen Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII yang tergabung dalam Tim Solar Project FTI UII. Tim tersebut mengadakan Launching Solar Cell Project FTI UII pada Selasa (21/03) di Auditorium FTI UII. Selain Pimpinan Kampus dan Fakultas, acara ini juga dihadiri oleh para awak media.
Setyawan Wahyu Pratomo, ST, MT, selaku Ketua Tim Solar Project FTI UII mengatakan mulanya efisiensi penggunaan listrik di fakultasnya telah diawali sejak 2015 dengan memanfaatkan tenaga surya untuk menghidupkan lampu taman. Keberhasilan proyek itu kemudian diikuti dengan rencana pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan melalui pembentukan Tim Solar Project FTI UII.
”Letak geografis Gedung FTI UII untuk mendapatkan sinar matahari sangat potensial yaitu, dari pukul 07.00 pagi sampai pukul 15.00 sore. Ini menjadikan Project Solar Cell sebagai inisiasi yang tepat untuk pemenuhan sekaligus penghematan listrik di lingkungan kampus khususnya di FTI UII. Selain itu, tenaga listrik Solar Cell juga dapat menjadi back up jika listrik dari PLN mati, sehingga tidak menganggu proses belajar dan mengajar di ruang kelas”, ungkapnya.
Pemilihan energi surya telah melalui studi kelayakan oleh tim di mana potensi yang mampu dikonversikan menjadi energi listrik sebesar 4,8 kWh/m2/hari. Energi listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk menghidupi proyektor di seluruh ruang kelas yang ada di FTI UII. Terdapat sekitar 36 kelas pada gedung perkuliahan FTI yang dihubungkan dengan listrik hijau ini atau total kebutuhan daya listrik sekitar 9360 Watt.
Ditambahkan oleh Wakil Dekan FTI UII, Dr. Sri Kusumadewi, MT bahwa tujuan utama project Solar Cell ini tidak mengejar pendapatan atau keuntungan, tetapi untuk penghematan pengeluaran biaya listrik yang dikeluarkan oleh FTI UII. Penghematan dengan terlaksananya project ini setelah dikalkulasikan terus meningkat seiring dengan bertambahnya umur PLTS yang dipasang. Penghematan ditaksir mencapai Rp. 55.552.589/tahun, dan Rp.833.288,831,-/15 tahun sesuai dengan data rata-rata tarif kenaikan listrik (TDL) 4,5%/tahun.
Namun demikian tujuan yang tidak kalah penting adalah nilai edukasi yang dibawa melalui proyek ini. “Adanya PLTS di lingkungan kampus semoga dapat menjadi proyek percontohan yang mampu mengedukasi serta mampu memberikan inspirasi untuk dapat memanfaatkan potensi-potensi sumber energi terbarukan di sekeliling kita”, ujarnya. Ia juga berberharap eksistensi PLTS FTI UII ini juga dapat dijadikan pusat edukasi dan penelitian di bidang energi terbarukan di wilayah Yogyakarta. (BA/ESP)