Jurusan Kimia UII Gelar Konferensi Internasional
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) menggelar konferensi internasional 3rd International Conference on Chemistry, Chemical Process and Engineering (IC3PE) 2020 secara daring. Dalam pelaksanaannya UII bekerjasama dengan Jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana (Undana), Jurusan Teknik Kimia, Universitas Sultan Agung Tirtayasa (Untirta), dan Fakultas Teknologi Teknik University College TATI Malaysia. Kegiatan yang dilakukan Rabu (31/9) ini mengangkat tema “Nurturing the Dynamic of Sustainable Chemistry by Exploring Indonesian Treasure”.
Dalam penyelenggaraan kegiatan konferensi rutin dua tahunan yang ke-tiga ini, Jurusan Kimia FMIPA UII menjadi tuan rumah dengan Ketuanya, Prof. Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si.. Adapun tujuan agenda ini agar ilmu kimia semakin berperan dalam mengeksplorasi kekayaan alam Indonesia untuk mendukung keberlanjutan kehidupan di muka bumi. Selain kerjasama dengan beberapa kampus, kegiatan ini juga didukung oleh Royal Society of Chemistry (RSC), Inggris dan Himpunan Kimiawan Indonesia (HKI), serta disponsori oleh Laboratorium Terpadu UII.
Topik penelitian yang dicakup pada kegiatan konferensi ini merupakan topik-topik yang sedang hangat diperbicangkan oleh peneliti dunia, meliputi bidang Material dan Material Maju, Elektrokimia dan Aplikasinya, Katalisis Homogen dan Heterogen, Energi Terbarukan dan Berkelanjutan, Kimia Lingkungan dan Aspeknya, Sintesis Organik untuk Makanan dan Obat, Rekayasa Reaksi dan Kontrol Kualitas, Pemodelan Komputasi dan Kemometri, Teknik dan Proses Kimia, serta Kimia Pendidikan dan Masyarakat.
Acara ini menghadirkan lima pembicara kunci, yakni Prof. Datuk Dr. Ahmad Fauzi Ismail dari Univerisiti Teknologi Malaysia, Prof. Won-Chun Oh, Ph.D dari Hanseo University Korea Selatan, Assoc. Prof. Dr. Oki Muraza dari King Fahd University of Petroleum & Minerals Arab Saudi, Prof. Michiaki Matsumoto dari Doshisha University Jepang, dan Dr. rer.nat Antonius R.B. Ola, M.Sc dari Universitas Nusa Cendana.
Selain itu, 10 invited speaker juga terlibat aktif dalam 3rd IC3PE 2020 kali ini, yakni Dr. Siti Ilyani Rani dan Dr. Nabihah Abdullah dari University College TATI Malaysia, Dr.-Ing.Ir. Anton Irawan,MT, IPM, AER dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Indonesia, Prof. Dr. Ivandini Tribidasari Anggraningrum, S.Si., M.Si. dari Universitas Indonesia, Sunardi Ph.D. dari Universitas Lambung Mangkurat Indonesia, Dr. Grandprix Thomryes Marth Kadja dari Institut Teknologi Bandung, Dr. Suresh Sagadevan dari University of Malaya Malaysia, Dr. Eko Adi Prasetyanto dari Universitas Katolik Atma Jaya Indonesia, Dr. Tatang Shabur Julianto dari Universitas Islam Indonesia, serta Deny Susanti, Ph.D. dari International Islamic University Malaysia.
Ketua Panitia 3rd IC3PE 2020 yang juga merupakan ketua Jurusan Kimia FMIPA UII, Prof. Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si., menyatakan tahun ini menjadi konferensi berbeda dari tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19. Meski demikian, ia yakin acara dapat memberikan kontribusi serupa dengan semangat konferensi sebelumnya. Ia berharap agar penyelenggaran 3rd IC3PE 2020 dapat menjadi media diskusi para peneliti dunia dari berbagai bidang keahlian untuk saling bertukar wawasan, pengalaman, dan ide tentang pengembangan keilmuan bidang kimia di masa depan. “Kami yakin bahwa bidang kimia, proses kimia dan rekayasanya berperan penting mendukung pengembangan berkelanjutan dalam berbagai aspek di masa depan,” tuturnya.
Presiden Himpunan Kimia Indonesia (HKI), Dr. Mohamad Rafi, menyampaikan bahwa sains dan teknik akan memainkan peran penting dalam kontribusinya pada pembangunan IPTEK berkelanjutan. Ia mengungkapkan bahwa HKI ingin melihat para mahasiswa dan ilmuan muda mencari pengalaman dari Indonesia serta negara luar, salah satunya melalui konferensi. Sehingga kedepannya diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Sementara itu, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., menuturkan bahwa kimia sangat penting dalam hidup manusia, salah satu fungsinya adalah mendukung pembelajaran online selama pandemi termasuk konferensi ini. Ia menyatakan bahwa wabah bukan penghalang dalam melakukan berbagai upaya terbaik bagi diri sendiri dan semua orang. “Saya akan mengatakan bahwa efektivitas jauh lebih penting daripada kesempurnaan. Dalam konteks organisasi atau komunitas seperti sivitas akademika satu hal yang harus disepakati adalah bahwa pandemi bukanlah hoax yang harus mereka abaikan. Kita harus mengkomunikasikan apa yang membedakan satu society dengan yang lain adalah pada sikap mereka untuk menghadapinya,” jelasnya.
Selanjutnya, konferensi internasional ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta dari 10 negara yang mempresentasikan hasil penelitian mereka secara asinkron menggunakan media Google Classroom. Sementara itu, lebih dari 100 peserta non presenter juga hadir di perhelatan dua tahunan ini. Luaran dari kegiatan seminar ini akan dipublikasikan di Jurnal Internasional Open Chemistry dan Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis (BCREC) untuk paper terpilih, serta pada proceeding konferensi internasional AIP yang terindeks Scopus. (SF/RS)