Jurnalis Pelantang Pesan Kebaikan

Bidang Hubungan Masyarakat Universitas Islam Indonesia (Humas UII) mengadakan Diklat Student Journalist Community (SJC) 2022 dengan tema “Mengasah Kompetensi, Membangun Sinergi, Menjadi Jurnalis yang Menginspirasi” di Alana Hotel Yogyakarta pada Rabu (2/2). Diklat ini diikuti oleh Student Journalists Community yang merupakan partner Bidang Humas UII. Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, Ph.D turut memberikan sambutan dan memotivasi peserta.

Ia berpesan agar setiap anggota SJC memiliki niat untuk mengedukasi dan menginspirasi pembaca dalam penulisan berita. Ia berharap kehadiran SJC ini mampu membantu UII dalam melantangkan pesan baik ke publik.

Di awal diklat, peserta mendapatkan pembekalan materi mengenai kehumasan, public speaking dan tata berpakaian yang diisi oleh Tommy Ristanto, Content Creator sekaligus News Presenter Polri TV. Selanjutnya, para anggota SJC 2022 juga diberikan materi mengenai penulisan artikel berita oleh Mona Kriesdinar, Editor Tribun Jogja, dan terakhir materi fotografi jurnalistik yang dibawakan Novan Jemmi Andrea, Dosen Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Dalam materinya, Tommy Ristanto menyampaikan bahwa sebagai bagian dari Bidang Humas, seorang anggota SJC tidak hanya merepresentasikan dirinya sendiri namun juga UII sebagai sebuah institusi perguruan tinggi. Sehingga, setiap anggota SJC dituntut untuk memberikan kesan yang baik untuk menjaga nama baik institusi salah satunya lewat cara berpakaian.

“Teman-teman tidak bertugas atas nama sendiri tapi juga UII. Jadi, tampilkan yang terbaik.” Ucap Tommy. Ia menambahkan bahwa pakaian yang tepat akan mampu membantu seorang jurnalis saat berinteraksi dengan nara sumber yang berasal dari latar belakang berbeda.

Di sesi ke-2, Mona Kriesdinar menambahkan anggota SJC dituntut untuk mampu memahami siapa dirinya, tujuan penulisan berita, serta target pembaca berita yang ia tulis sebagai langkah awal dalam penulisan berita.

Menurutnya, berita yang baik juga ditentukan oleh bagaimana berita tersebut bisa diakses dan dibaca oleh target pembaca berita yakni keluarga besar UII dan masyarakat seperti siswa SMA dan orang tua mereka. “Berita dengan tujuan informatif dan promotif tidak akan tercapai jika beritanya tidak visible (bisa dibaca).” Ucap Mona.

Ia juga menekankan kepada para anggota SJC untuk bisa menyusun berita dari berbagai sudut pandang berbeda. Ini bertujuan untuk mendapatkan hasil berita yang variatif dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Salah satu hal yang bisa dilakukan dalam mengumpulkan informasi berita melalui wawancara yang telah didahului oleh riset mendalam terkait informasi awal suatu kejadian. “Berita yang baik berasal dari wawancara yang baik. Wawancara yang baik berasal dari riset yang baik.” Tambah Mona.

Sesi terakhir pembicara Novan Jemmi Andrea menyampaikan bahwa ISO/ASA berpengaruh terhadap sensitivitas sensor kamera dalam menangkap cahaya. Ia mengatakan bahwa ISO yang kecil biasanya digunakan untuk foto di luar ruangan yang terang sedangkan ISO yang lebih besar digunakan untuk kondisi di dalam ruangan.

Sedangkan diafragma digunakan untuk menciptakan sebuah foto yang fokus pada satu objek tertentu dan menciptakan efek seolah gambar lain di sekelilingnya blur. Adapun kecepatan rana banyak digunakan untuk menangkap objek gambar yang bergerak dengan cepat. Setelah mendengarkan penyampaian materi, para anggota SJC diberikan kesempatan untuk praktek secara langsung di ruangan Diklat. (AP/ESP)