Jovial da Lopez Hadir Sebagai Pembicara Dalam Job Fair ICD UII

Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni Universitas Islam Indonesia (DPKA UII) mengadakan Job Fair Integrated Career Days (ICD) yang diselenggarakan di Auditorium Prof. KH. Abdulkahar Mudzakir, Kampus Terpadu UII pada (8-9/6). Acara ini mengundang beberapa pembicara seperti alumni UII yang telah sukses berkiprah di dunia kerja dan special speaker Jovial Da Lopez seorang Content Creator/CCO Narasi.

Tidak begitu berbeda dengan hari pertama, hari kedua Job Fair ICD menampilkan career seminar, career talkshow, presentasi perusahaan, booth perusahaan, dan career consulting bersama psikolog. Career seminar bersama Jovial Da Lopez menjadi puncak acara yang dari pagi hingga sore telah ditunggu-tunggu oleh jobseeker. Career seminar sesi pertama dimoderatori oleh Arsila Khairunnisa dengan pembicara dua sosok alumni UII yakni Novendri Isa seorang Business Intelligence Specialist – OLX Member of Astra dan Isna Purnomo, HRD Officer PT Cardinal Jeans, mengangkat tema “Essential Skills for Today’s Professionals.”

Novendri menjelaskan bahwa seorang pelamar harus memiliki technical skills dan soft skills untuk mampu bersaing dalam dunia pencari kerja. Technical skills ini meliputi kemampuan menggunakan office tools, visual/menyajikan data, dan programming language. Sedangkan soft skills berupa emotional intelligence, analytical thinking, dan lifelong learning. Novendri juga menjelaskan tips agar dilirik oleh HRD sebuah perusahaan.

“Sharing lebih jelas tentang apapun itu penting teman-teman, misalnya mengikuti apa harus dijelaskan, agar para HR ketika melihat data apa yang kalian pelajari, bisa tahu cocok atau tidak, Enggak cuma sertifikat, portofolio sangat penting sekarang,” ungkap Novendri.

Lebih lanjut, Isna Purnomo menambahkan kemampuan yang harus dikuasai jobseeker salah satunya public speaking. “Public speaking tidak hanya soal berbicara tapi mendengarkan. Takutnya, ketika kalian ditanya balik, enggak nyambung, makanya mendengarkan itu penting” ujarnya.

Selanjutnyai Jovial Da Lopez dalam materinya mengangkat tema “Bridging the Gap: Translating Passion Into Career”, dipandu oleh moderator Lifthya Akmala dari DPKA UII. Dalam diskusi ini, Jovi menyampaikan pandangannya terkait plus minus bekerja menjadi content creator di sebuah perusahaan.

“Turbulensinya itu kemalasan atau tidak disiplin. Misalnya, ketika teman-teman memilih jadi content creator nih, terus janji ke fans bakal upload seminggu sekali. Tiga bulan di awal oke, tapi tahun kedua gimana, apakah tetap konsisten?. Permasalahan selanjutnya kalau kerja di kantor, turbulensinya kita enggak jalan sendiri. Ada banyak elemen yang terlibat. Ketika merintis, tentunya dua hal ini ada rintangannya masing-masing,” terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Lifthya kembali menanyakan bagaimana Jovi realistis dan mampu bertahan dalam ketidakpastian sebagai seorang content creator. Menurut Jovi bahwa realistis sangat diperlukan, pekerjaan content creatorjuga tetap membutuhkan pekerjaan utama lainnya.

Jovi juga menjelaskan bahwa dirinya dalam mengambil keputusan sudah sesuai dengan kemampuannya. “Dalam mencari jati diri, gunakanlah waktu seoptimal dan seefisien mungkin agar lebih bermanfaat. Salah satu contohnya, tiga jam waktu luang yang kita punya dimanfaatkan dengan mengikuti kursus bahasa asing, bukan malah menghabiskannya dengan scrollmedia sosial yang berlarut-larut,” pesannya. (DA/AHR)