Jangan Sepelekan Aktif di Organisasi Kampus
Mahasiswa bukan hanya pembelajar. Mereka juga penggerak perubahan masyarakat. Dari mana mereka bertransformasi menjadi pembelajar sekaligus penggerak perubahan?. Jawabannya dapat ditemukan ketika aktif berorganisasi di kampus. Saat ini, nilai tinggi semata tak cukup sebagai bekal di masa mendatang bagi mahasiswa tanpa adanya softskill yang melekat pada diri.
Hal ini yang tergambar dalam webinar UIIGolden bertema “Pentingkah Bergabung dalam Organisasi Kampus bagi Mahasiswa”. Webinar yang diadakan pada Senin (1/6) itu dimoderatori oleh Muhammad Akbar Priandanu dengan pemateri Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan & Alumni, Dr. Drs. Rohidin, M.Ag.
Dr. Rohidin mengajak mahasiswa agar selalu aktif dengan mengikuti organisasi. Ia memberikan berbagai contoh yang ada seperti dalam sebuah perusahaan yang tidak mempedulikan nilai yang diraih pelamar kerja namun lebih memandang softskill. Hal ini sangat banyak dijumpai dalam dunia kerja.
“Kondisi objektif yang kita hadapi dalam kurun waktu beberapa tahun ini terutama 2019 dan selanjutnya adalah kaum milenial harus sadar tentang pengembangan kapasitas baru. Salah satunya mengenai literasi data. Kemampuan membaca tidak hanya sebatas membaca namun juga harus dengan analisis serta literasi data yang dapat dikendalikan dengan baik. Kemudian literasi teknologi atau memahami cara kerja mesin dan aplikasi menjadi sebuah keniscayaan serta literasi manusia dan pengalaman yang harus dikombinasikan agar dapat menjadi anggota yang baik”, terangnya.
Menurutnya, diperlukan kombinasi fisik, digital, dan lainnya agar menjadi sebuah kekuatan. Cara berpikir internet atau pertemuan antara kombinasi akal manusia dan aplikasi atau roboting akan menjadi sebuah keniscayaan.
Selain aspek akademik, mahasiswa juga perlu mengasah softskill. “Nilai yang tinggi akan kalah jika tidak memiliki softskill. Keahlian yang harus dimiliki ketika terjun ke masyarakat antara lain berpikir kritis, kepemimpinan, komunikasi yang baik, kreatif, inovatif, analisis, rasa ingin tahu, kerjasama, kolaborasi dan lainnya”, papar Rohidin.
Di bangku kuliah tidak semua skill akan ditemukan namun kebanyakan softskill akan ditemukan dalam sebuah organisasi kampus. Civitas akademika UII harus memahami bagaimana memperjuangkan nilai keislaman dan nilai kebangsaan untuk berproses menjadi cendekiawan.
UII telah menyediakan wadah kurikuler, kokurikuler, dan ekstra kurikuler guna mendesain serta memfasilitasi lulusan agar kelak dapat menjadi seorang cendekiawan dan insan ulul albab yang bermanfaat bagi masyarakat. (FNJ/ESP)