Jadikan Ramadan Sebagai Momentum Perubahan
Ustadz Salim A Fillah menyampaikan kajian di Masjid Ulil Albab Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII) dalam acara Tabligh Akbar Semarak Pembukaan Safir pada Ahad (10/3). Dalam kajiannya ia berpesan kepada jama’ah yang hadir agar menjadikan Ramadan sebagai ajang memperbaiki diri. “Maka kita jadikan Ramadan ini sebagai momentum perubahan untuk menjadi pelopor dalam kebaikan,” pesannya.
Kajian tersebut mengangkat tema “Cahaya Ramadan Menyongsong Perubahan menjadi Pelopor yang Unggul dalam Beriman”. Selama kajian berlansung Ustadz Salim banyak membahas goals dari adanya puasa Ramadan.
“Kita bisa mengacu pada tiga goals yang dicanangkan oleh Allah bagi orang yang berpuasa, goals yang pertama adalah la’allakum tattaqun agar kalian bertakwa tercantum dalam surah al-Baqarah ayat 183, kita harus merasa diawasi oleh Allah Swt,” sebutnya.
“Selanjutnya goals yang kedua ada pada surah al-Baqarah ayat 185 yang berbunyi la’allakum tasykuruun, Allah menginginkan kita menjadi hamba yang pandai bersyukur. Selanjutnya goals yang ketiga adalah la’allahum yarsyuduundalam al-Baqarah 186 artinya supaya kita mendapatkan bimbingan dari Allah swt,” terang Ustadz Salim A Fillah.
Lebih lanjut, Ustadz Salim A Fillah juga menerangkan bahwa salat merupakan tanda seorang manusia terkoneksi dengan Allah Swt. “Allah memerintahkan manusia untuk salat agar mereka senantiasa terkoneksi dan terkoneksi ini menjadi penting supaya di jeda-jeda salat tersebut kita tidak tersusupi virus, oleh karenanya al-Qur’an mengatakan Innassholata tanha ‘anil fahsya’ wal munkar, bahwa sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar,” jelasnya.
“Maka kata Imam al-Ghazali ialah tanda salat subuh seseorang itu khusyu’, antara subuh sampai zuhur ia tercegah dari perbuatan keji dan mungkar. Tanda salat zuhur orang itu khusyu’, antara zuhur sampai ashar ia tercegah dari perbuatan keji dan mungkar. Hingga seterusnya,” tambahnya.
Mengakhiri ceramahnya, Ustadz Salim A Fillah menegaskan kembali bahwa Ramadan harusnya dapat menjadikan diri kita berubah menjadi lebih baik. Setepat-tepatnya ini pemaknaan bagaimana Ramadan seharusnya mengubah kita, maka kita juga perlu menyiapkan program dan target capaian Ramadan kita dengan memperbanyak amal ibadah.
“Terakhir, memiliki teman-teman yang bisa saling menguatkan, menyemangati dan saling berlomba-lomba dalam kebaikan insha allah membuat kita terbantu untuk istiqomah,” tutupnya. (GRR/RS)