Islam Arif dalam Memandang Fenomena LGBT
Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) sudah terjadi sejak zaman Nabi Luth AS. Masyarakat pada zaman itu menolak untuk menaati perintah dari Allah S.W.T dan memilih untuk menjalani hidup sebagai penyuka sesama jenis. Karena semua tindakannya itu, maka mereka mendapatkan adzab berbentuk hujan batu yang menghancurkan kota itu. Saat ini fenomena LGBT kembali muncul dan menjadi isu yang masih menjadi perdebatan di masyarakat.
Menyikapi hal itu, Jamaah Fathan Mubina (Javana) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan kajian rutin dengan tema “LGBT dan Islam” yang diisi oleh Muhammad Novvaliant Filsuf Tasaufi, S.Psi., M.Psi., selaku Dosen Fakultas Psikologi UII. Kajian rutin ini berlangsung pada Senin (2/4) di Musholla FPSB UII.
Di dalam kajian itu, Novalian menegaskan sudah jelas hukum antara Islam dan fenomena LGBT. Dalam Al-Qur’an surah Adzariyat:49 membahas mengenai kodrat manusia yang telah ditetapkan secara berpasang-pasangan.
Namun dalam perkembangannya, para pelaku LGBT menuntut untuk melegalkan perilaku tersebut karena alasan Hak Asasi Manusia (HAM). Alasannya sebagai seorang manusia yang mempunyai HAM berhak untuk menentukan siapa yang berhak menjadi pasangannya apakah berbeda jenis atau sama jenis. “Sebagai muslim, kita seharusnya menaati perintah Allah S.W.T agar tidak mengulang kembali peristiwa di zaman Nabi Luth AS.”, ujarnya.
Novalian juga menegaskan perilaku LGBT tersebut sudah melawan kodrat manusia. Apabila seorang manusia merubahnya maka akan terjadi ketidakseimbangan fisik dan psikologis yang saling mempengaruhi di dalam kehidupan manusia itu sendiri. Perilaku LGBT juga nantinya akan menghilangkan keturunan. Apabila banyak orang yang menganut LGBT, maka munculnya keturunan di masa yang akan datang juga akan menurun yang mengakibatkan tidak adanya regenerasi.
Ia berpesan apabila hidup berdampingan dengan pelaku LGBT seharusnya tidak boleh mengolok-olok atau menjauhi orang tersebut. “Sebaliknya, kita diwajibkan untuk membantu dalam hal penyembuhannya yang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Seperti membawanya untuk konsultasi dengan orang yang lebih mengerti contohnya menyarankan untuk bertemu dengan psikolog. LGBT bisa terjadi karena adanya peristiwa di masa lalu yang berdampak pada orientasi seksualnya saat ini”, pungkasnya. (RRA/ESP).