Gelaran Summer school tahun ini, tersaji dengan tema yang pertama Theoretical Aspect of SAR Satellite. Kursus minggu ini akan mencakup aspek teoritis dan implementasi satelit SAR, yang akan disampaikan oleh para ahli dan insinyur otoritatif dari Jepang, India, Malaysia, China, dan Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh Indonesia IEEE GRS/AES Joint Chapter, bekerjasama dengan Departemen Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia (TE UII) dan Departemen Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang (UM), dan didukung oleh the Geoscience and Remote Sensing Society (GRSS) chapter Gujarat India, Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN), dan the Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Comsoc Indonesia. Kegiatan program summer school day 2 diselenggarakan secara virtual pada Sabtu (12/06).

Read more

Melalui Podcast, Aufanida Ingin Mensyiarkan Ramadan

Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni (DPKA) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Career Talk Show dengan tema ‘Pursuing Career as Doctor and Businessman’. Acara ini mengundang sosok alumni UII 2018, dr. Felix Giovanni Hartono, seorang dokter sekaligus CEO Panglima Digital Printing & Pikado Madiun, dan diadakan secara online melalui live Instagram @uiicareer pada Jum’at sore (10/06).

Read more

Perencanaan merupakan bagian penting dalam mengelola keuangan. Tidak sebatas memantau aspek penghasilan, pengeluaran dan bagaimana memanajemen keuangan secara bijak baik pribadi ataupun bisnis tidak kalah pentingnya. Namun, kebanyakan orang masih mengabaikan pentingnya cara mengatur keuangan tersebut. Demikian penyampaian yang diutarakan oleh Belinda Azzahra Irwan Putri selaku Demand Planning Analyst pada Perusahaan Unilever saat menjelaskan tentang pengetahuan dasar perencanaan dan manajemen keuangan di webinar Universitas Islam Indonesia belum lama ini.

Read more

Pertama, saya ingin memberikan selamat kepada Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia yang terus menjaga dedikasikan dalam menyelenggarakan the 6th Conference on Communication, Culture, and Media Studies (CCCMS 2022) ini, mulai enam tahun lalu.

Konferensi sangat penting untuk mempresentasikan temuan-temuan penting riset dan menguatkan komunitas akademik. Bagi saya, konferensi merupakan ritual akademik yang akan menguatkan eksistensi sebuah disiplin.

Tema yang diangkat dalam CCMS 2022 ini, visualizing the crisis, bagi saya,  sangat penting dan menarik. Dua kata kuncinya, visualisasi dan krisis, sangat relevan untuk saat ini.

Kini, visualisasi data sudah menjadi bagian keseharaian kita dalam mengosumsi informasi. Kita mengosumsi informasi dari visualisasi yang muncul di beragam media, termasuk koran/majalah, televisi, dan Internet.

Sudah lama dipercaya bahwa kita akan mencerna informasi lebih cepat jika ditayangkan dalam bentuk visual dan kita akan cenderung mengingatkan lebih lama. Visualisasi seakan sudah menjadi mantra baru dalam presentasi data.

 Dalam sambutan pembuka ringkas ini, saya ingin mengundang untuk memberikan perhatian kepada sisi lain visualisasi. Seperti halnya teknologi yang lain, visualisasi juga hadir dengan sisi baik dan buruknya. Seringkali, sebagian besar perhatian kita berikan kepada sisi positifnya. Kali ini, saya ingin mengajak untuk menengok sisi negatifnya.

Tentu, ini bukan untuk menyebar pesimisme, tetapi justru saya ingin memberikan ajakan untuk menghindari jebakan berpikir naif, dan di saat yang sama, melengkapi cerita visualisasi menjadi lebih utuh.

 

Kecohan visualisasi

Ada beberapa kecohan (fallacies) dalam interpretasi terhadap visualisasi data. Mari kita ambil sebuah contoh.

Silakan amati peta dunia dua dimensi. Bandingkan ukuran benua Australia yang terletak di sisi kanan bawah peta, dan pulau Greenland, bagian negara Denmark, yang terletak di sisi kiri atas peta.

Berdasar amatan visual, tampaknya tidak sulit untuk bersepakat jika ukuran Greenland tiga kali lebih besar dibandingkan dengan Australia. Tetapi fakta di lapangan tidak demikian halnya. Faktanya justru sebaliknya. Ukuran Australia lebih besat tidak kali lipat dibandingkan dengan Greenland.

Mengapa demikian? Sebagian dari kita mungkin lupa jika proyeksi Mercator dalam menjadikan peta di atas globe menjadi dua dimensi telah menjadikan wilayah yang mendekati kutub menjadi tergambar lebih besar. Sementara itu, wilayah yang berada di sepanjang garis khatulistiwa berukuran proporsional. Negara-negara Eropa, misalnya menjadi terlihat lebih besar.

Tanpa pemahaman yang baik soal beragam proyeksi dalam membuat peta dua dimensi, maka kita sangat mungkin menjadi “salah” dalam membaca peta dunia.

Sebagai sebuah artefak visual, peta dapat menjadi senjata imperialisme, seperti halnya senjata dan kapal perang. Ketika peta digunakan untuk mendukung kolonialisme, dan wilayah jajahan diklaim di atas dahulu sebelum betul-betul ditaklukkan, maka peta telah mendahului imperium, wilayah kekuasaan. Peta, karenanya, mempunyai hubungan yang kuat dengan pengetahuan, yang akhirnya dengan kekuasaan. Inilah kekuatan visualisasi.

 

Manipulasi persepsi

Dalam visualisasi, persepsi kita dapat dimanipulasi dengan beragam cara, termasuk misalnya, mengabaikan nilai basis dan memanipulasi sumbu y dalam diagram kartesian,  menggunakan diagram yang salah, dan memilih data secara selektif dengan pertimbangan tertentu.

Sebagai contoh, perbedaan kedua seri data menjadi tidak berbeda ketika diagram batang hanya diambil puncaknya dan menjadikan sumbu y tidak mulai dari angka nol. Atau, kecenderungan data yang menurun bisa diubah menjadi menaik hanya dengan memilih beberapa titik data yang menguntungkan. Semuanya bisa mengarah kepada interpretasi yang salah.

Kita bisa jadi merasa kesulitan membayangkan visualisasi paragraf di atas. Ini sekaligus menjadi bukti kekuatan visualisasi yang tidak mudah digantikan dengan teks.

Karenanya, selain dapat membantu kita dalam memahami informasi dengan lebih baik, kita harus sadar bahwa visualisasi, di saat yang sama, juga bisa digunakan sebagai kakas atau alat bantu untuk kebohongan melalui manipulasi persepsi.

Jangan-jangan, tanpa sadar, kita juga sering membuat interpretasi yang salah dari visualisasi data, yang dibuat baik tanpa pengetahuan yang cukup, atau yang lebih menakutkan, karena didasari niat yang “jahat” untuk mengecoh.

Elaborasi ringan dari poin-poin dalam sambutan pembuka (yang diindonesiakan) pada The 6th Conference on Communication, Culture, and Media Studies (CCCMS 2022), yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Indonesia pada 14 Juni 2022.

Sukses Berkarir Sesuai Syariat Islam

Perencanaan merupakan salah satu hal penting dalam mengelola keuangan. Tidak sebatas memantau kondisi keuangan dari aspek penghasilan, tetapi juga melihat dari sisi pengeluaran keuangan dan bagaimana mengaturnya secara bijak. Namun, kebanyakan orang masih mengabaikan pentingnya cara mengatur keuangan tersebut.

Read more

Mindset

Potensi sumber daya alam di Indonesia sangat melimpah. Terdapat sekitar 40.000 jenis tumbuh-tumbuhan obat yang telah dikenal di dunia, yang mana 30.000-nya disinyalir berada di Indonesia. Jumlah ini mewakili 90% dari tanaman obat yang ada di wilayah Asia.

Read more

Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Summer School on Planning and Designing an SAR Remote Sensing Satellite pada 10, 11, 17, dan 18 Juni 2022. Hari ke-2 acara pada Sabtu (11/6), tersaji tema aspek teoritis dan implementasi satelit SAR, yang disampaikan oleh para ahli dan insinyur otoritatif dari Jepang, India, Malaysia, China, dan Indonesia. Acara ini bekerja sama dengan Departemen Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang (UM), dan didukung oleh the Geoscience and Remote Sensing Society (GRSS) chapter Gujarat India, Masyarakat Ahli Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN), dan the Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Comsoc Indonesia.

Read more

Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (LKBH FH UII) menyelenggarakan webinar “Problematika Cryptocurrency di Indonesia”. Webinar ini diadakan pada Sabtu (11/6) dengan menghadirkan dua narasumber yang ahli di bidangnya, yaitu Nainul Huda (Peneliti Institute For Development of Economics and Finance) dan Inda Rahardian, S.H., LL.M. (Dosen FH UII).

Nailul menyampaikan bahwa belanja perusahaan IoT terus mengalami peningkatan dan diprediksi akan mencapai angka 10 persen pada tahun 2021. Berdasarkan data dari Google, Temasek, dan Bain, Indonesia saat ini menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di ASEAN. Jumlah PDB Ekonomi Digital yang mencapai 3,7 persen dari PDB nasional, dan diprediksi pada tahun 2025 mendatang akan terus meningkat menjadi 9,3 persen. Hal ini juga diiringi dengan penggunaan pembayaran uang elektronik yang semakin meningkat.

Read more

Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni (DPKA) UII mengadakan Career Talk Show dengan tema ‘Pursuing Career as Doctor and Businessman’. Acara ini mengundang sosok alumni UII 2018, dr. Felix Giovanni Hartono, seorang dokter sekaligus CEO Panglima Digital Printing & Pikado Madiun, dan diadakan secara online melalui live Instagram @uiicareer pada Jum’at sore (10/06).

Dalam pembukaanya, Felix menjelaskan bahwa terjun kuliah di jurusan Pendidikan Kedokteran tidaklah mudah. Proses menjalani pendidikan di dunia kedokteran kurang lebih membutuhkan waktu selama 7 tahun untuk bisa praktek mandiri menjadi dokter umum. Namun, di tengah kesibukannya mencapai gelar dokter, Felix justru memilih untuk sembari membangun bisnis. 

Read more

Musibah kebakaran kerap tak pandang bulu terjadi di berbagai tempat. Tak terkecuali di lingkungan pendidikan, seperti universitas. Berbagai kegiatan akademik di kampus meski telah dijalankan dengan prosedur yang aman, tetap memiliki potensi kebakaran. 

Hal inilah yang mendorong Simpul Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketangguhan Bencana (SPMKB), Direktorat Pengembangan dan Pembinaan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII untuk bersiap. SPMKB menggelar Pelatihan Dasar Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Lapangan sebelah utara GOR Ki Bagus Hadikusumo UII pada Jumat (10/6). Kegiatan ini diikuti pengelola gedung dan satuan pengamanan perwakilan Fakultas dan Rektorat UII.

Read more