Proses pendidikan di perguruan tinggi pada dasarnya tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada pihak kampus, karena kondisi mahasiswa yang tengah berada di perantauan menjadi salah satu kendala tersendiri. Orang tua perlu menjalin komunikasi dan sinergi dengan pihak fakultas sebagai pihak yang mendapat amanah untuk membimbing mahasiswa.
Kerjasama dan sinergi dari kedua pihak ini harus berjalan saling beriringan agar pengawasan terhadap mahasiswa juga berjalan lebih efektif. Sejalan dengan hal itu, maka dibentuknya forum silaturahmi orang tua mahasiswa adalah upaya yang tepat untuk menjembatani komunikasi antara orang tua mahasiswa dan fakultas. Komunikasi yang baik akan bermuara pada dukungan optimal untuk menyukseskan studi mahasiswa.
Menyadari pentingnya peran tersebut, hari ini (05/11) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia mengundang segenap orang tua/wali mahasiswa angkatan 2016 untuk hadir di Auditorium Abdul Kahar Mudzakkir UII dalam Forum Silaturahmi Orang Tua Mahasiswa (FOSMA) Angkatan 2016.
Hadir memberikan sambutan dalam acara tersebut Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., dengan menyampaikan bahwa forum ini sangat penting dalam rangka menjalin komunikasi antara orang tua mahasiswa dengan pihak fakultas dan universitas. Selain itu pihaknya juga menambahkan “Untuk mendukung proses pendidikan di FK UII, pada Mei 2016 lalu telah dimulai pendirian Rumah Sakit yang juga difungsikan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Klinik di Kelurahan Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul”.
Dekan FK UII dr. Linda Rosita, M.Kes., Sp.PK., juga sempat menjelaskan kepada orang tua mahasiswa yang hadir bahwa dokter lulusan UII itu berbeda dengan dokter lulusan perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
“Kami mempunyai misi untuk membentuk dokter dengan karakter keislaman yang kuat dan mampu mengejawantahkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin,” pungkasnya.
Sementara itu salah satu perwakilan orang tua mahasiswa, Dr. Hamengkubuwono, M.Pd., menyambut baik adanya forum silaturrahmi ini, harapannya misi mulia tersebut dapat diwujudkan dengan dititipkannya mahasiswa kepada UII untuk belajar.
Kepala Divisi Fakultas Ikuti Pelatihan Pengukuran Sasaran Mutu
Kepala Divisi di lingkungan fakultas-fakultas UII mengikuti metode pengukuran sasaran mutu yang diselenggarakan oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII. Pelatihan yang diadakan di Gedung Rektorat UII pada Rabu (2/11) tersebut bertujuan menguatkan pemahaman para kepala divisi tentang pentingnya sasaran mutu unit. Kepala divisi yang mengikuti pelatihan ini terdiri dari kepala divisi administrasi umum, rumah tangga, dan sumber daya manusia. Diharapkan dengan diadakannya pelatihan akan semakin menguatkan sistem penjaminan mutu yang selama ini menjadi budaya kerja yang terus digalakkan di UII.
Disampaikan oleh Wakil Rektor II UII, Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si, meski UII sering menyebut diri sebagai universitas tertua nasional, namun hal ini lantas tidak menjadi alasan untuk merasa telah berada di posisi atas. Justru menjadi universitas senior harus banyak melakukan inovasi dan berbagai perbaikan berkesinambungan agar tidak tertinggal dari kompetitor yang kini terus berbenah.
Menurut Dr. Nur Feriyanto, Kepala Divisi di lingkungan UII adalah salah satu garda terdepan yang nantinya akan turut menjalankan sistem penjaminan mutu tersebut di semua lini aktifitas UII. “Bapak dan Ibu perannya penting tidak hanya mendukung kinerja pimpinan tapi juga memberi teladan kepada para staf agar dapat bekerja sesuai arahan yang disampaikan”, katanya.
Wakil Rektor II juga berpesan agar BPM terus mengawal implementasi sasaran mutu sehingga output pelatihan juga dapat terukur. Selanjutnya sesi pelatihan diisi dengan pemaparan materi oleh Kepala BPM UII, Kariyam, S.Si, M.Si yang berlangsung hingga sore hari.
Intervensi Psikologi Islam Penting Dalam Kehidupan Praktis
Adanya intervensi psikologi Islam dinilai penting tidak hanya dalam dunia ilmiah, namun juga dalam kehidupan praktis. Inovasi ini sangat dibutuhkan karena kesadaran untuk meningkatkan kualitas hidup seperti dalam hal kebahagiaan, resiliensi, pemaafan, kerendahan hati, kekompakan, daya tahan dan ketangguhan semakin meningkat. Selain itu komitmen untuk mengurangi berbagai problem hidup manusia seperti kecemasan, stres, depresi, bullying, perilaku seks pranikah, juga semakin terasa di kalangan psikolog, termasuk psikolog muslim.
Read more
FOSMA FK UII, Jembatan Komunikasi Orang Tua Mahasiswa dengan UII
Proses pendidikan di perguruan tinggi pada dasarnya tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada pihak kampus, karena kondisi mahasiswa yang tengah berada di perantauan menjadi salah satu kendala tersendiri. Orang tua perlu menjalin komunikasi dan sinergi dengan pihak fakultas sebagai pihak yang mendapat amanah untuk membimbing mahasiswa.
Kerjasama dan sinergi dari kedua pihak ini harus berjalan saling beriringan agar pengawasan terhadap mahasiswa juga berjalan lebih efektif. Sejalan dengan hal itu, maka dibentuknya forum silaturahmi orang tua mahasiswa adalah upaya yang tepat untuk menjembatani komunikasi antara orang tua mahasiswa dan fakultas. Komunikasi yang baik akan bermuara pada dukungan optimal untuk menyukseskan studi mahasiswa.
Menyadari pentingnya peran tersebut, hari ini (05/11) Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia mengundang segenap orang tua/wali mahasiswa angkatan 2016 untuk hadir di Auditorium Abdul Kahar Mudzakkir UII dalam Forum Silaturahmi Orang Tua Mahasiswa (FOSMA) Angkatan 2016.
Hadir memberikan sambutan dalam acara tersebut Rektor UII Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., dengan menyampaikan bahwa forum ini sangat penting dalam rangka menjalin komunikasi antara orang tua mahasiswa dengan pihak fakultas dan universitas. Selain itu pihaknya juga menambahkan “Untuk mendukung proses pendidikan di FK UII, pada Mei 2016 lalu telah dimulai pendirian Rumah Sakit yang juga difungsikan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Klinik di Kelurahan Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul”.
Dekan FK UII dr. Linda Rosita, M.Kes., Sp.PK., juga sempat menjelaskan kepada orang tua mahasiswa yang hadir bahwa dokter lulusan UII itu berbeda dengan dokter lulusan perguruan tinggi lainnya di Indonesia.
“Kami mempunyai misi untuk membentuk dokter dengan karakter keislaman yang kuat dan mampu mengejawantahkan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin,” pungkasnya.
Sementara itu salah satu perwakilan orang tua mahasiswa, Dr. Hamengkubuwono, M.Pd., menyambut baik adanya forum silaturrahmi ini, harapannya misi mulia tersebut dapat diwujudkan dengan dititipkannya mahasiswa kepada UII untuk belajar.