Kehidupan tidak selamanya mulus, selalu ada susah dan senang yang akan dialami. Tidak berbeda jauh dengan Hanum Salsabiela Rais. Ia adalah salah satu penulis best seller yang terkenal di Indonesia. Di balik kesuksesan yang tengah ia raih, dalam kesempatan Inspiring Event yang diadakan oleh takmir Ulil Albab pada hari Sabtu, (28/7) di Gedung Kuliah Umum UII, ia mengulas sedikit kisah kehidupannya yang ia tuangkan dalam sebuah buku dengan judul “I’M SARAHZA”.

Read more

Semangat berbisnis dalam hidup sering kali mengalami pasang surut terutama bagi para pemula. Untuk itu takmir masjid Ulil Albab menghadirkan Inspiring Event 2 dengan tema “Be Young Enterpreneur Woman” yang diadakan pada hari Sabtu (28/7) di kampus terpadu UII. Kali ini inspiring event 2 diisi oleh Rika Mayasari S.E, seorang motivator muda, master coach public speaking, direktur GIESTER training, entrepreneur dan CEO DSI. Sebelum menyampaikan materi, ia memberika semangat baru kepada audience yang didominasi oleh wanita. Mereka yang hadir berasal dari latar belakang yang berbeda, terdapat mahasiswa hingga ibu rumah tangga.

Read more

Alhamdulillah. Hari ini UII mewisuda 1.040 lulusan: 94 ahli madya, 853 sarjana, 90 master, dan 3 doktor. Sampai hari ini, UII telah meluluskan 92.352 alumni. Mereka adalah anak panah UII yang dilesatkan ke masyarakat, dengan harapan mereka dapat berkontribusi: menebar manfaat dan membuat dampak.

Dalam seremoni wisuda pagi tadi, saya pun berkesempatan untuk menyampaikan beberapa pesan dalam kata Sambutan Rektor kepada seluruh wisudawan. Pesan-pesan pelepas wisuda itu saya tuliskan kembali dalam catatan blog saya kali ini:

Sebuah tahapan dalam hidup Saudara baru terselesaikan. Masih banyak tahapan lain yang menunggu ditunaikan. Namun, saya yakin, jika semuanya dibungkus dengan niat lurus, dibingkai dengan pengabdian kepada Sang Khalik, insya Allah semuanya akan mudah.

Studi dengan niat lurus, kata Nabi dalam sebuah Hadis, laksana berada di jalan Allah dan penuntut ilmu oleh Allah akan dimudahkan jalannya ke surga. Saudara semua selama menuntut ilmu adalah para mujahid.

“Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR Tirmidzi)

“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu, niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR Muslim)

Namun perlu disadari sepenuhnya, perkuliahan di perguruan tinggi, bukanlah akhir sebuah perjalanan studi. Dalam pandangan Islam, belajar adalah misi sepanjang hayat, selama nyawa masih melekat, selama nafas belum tersendat. Tidak ada garis finis dalam belajar.

Dunia nyata yang akan Saudara masuki adalah kelas belas tanpa dinding, kampus tanpa pagar, laboratorium hidup (living labs). Saudara dapat belajar banyak hal, yang belum sempat Saudara pelajari di kampus. Pelajaran yang Saudara dapatkan di bangku kuliah, adalah modal dasar untuk belajar lebih lanjut.

Sebagian besar dari Saudara adalah generasi milenial, yang lahir dalam suasana yang berbeda dengan ketika saya dan sebagian besar Ibu Bapak dosen dan orangtua Saudara lahir. Tantangan Saudara berbeda dengan yang kami hadapi. Tantangan kami dulu adalah kemiskinan informasi, sebagai contoh. Kami harus pandai dalam mencarinya. Tantangan Saudara, sebaliknya, yaitu banjir informasi. Saudara harus bijak dalam memilihnya.

Karenanya, selalu kembangkan kemampuan adaptasi yang baik. Belajar tanpa henti adalah salah satu caranya. Belajar di sini tidak hanya diartikan membaca teks dalam buku, tetapi lebih penting daripada itu adalah membaca realitas di hadapan mata (QS 88:17-20; QS 3:190).

Sensitivitas dalam membaca masalah penting untuk diasah. Kemampuan identifikasi pola masalah akan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Kualitas pada masa depan tidak cukup menjadi pembeda yang distingtif. Kualitas tanpa kecepatan akan menjadikan kita kehilangan momentum. Kemampuan (ability) menghasilkan kualitas, tetapi keterampilan (skill) menjamin kecepatan.

Meskipun sudah lulus satu tahapan pendidikan, untuk yang menjadi doktor sekalipun, ilmu yang kita dapatkan sangat di sedikit. Manusia tidak diberi ilmu oleh Allah, melainkan hanya sedikit (QS 17:85). Ilmu Allah tidak bertepi, tak berbatas.

“Katakanlah (wahai Muhammad): Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS 18:109)

Karenanya, di sini, keluhuran budi, kemuliaan watak, kesucian hati, diperlukan.

Tak seorang pun di dunia ini yang berhak untuk menepuk dada. Dari tukang kerak telor, sampai doktor; dari masinis, sampai doker spesialis; dari pembuat batagor, sampai profesor; dari petani, sampai kiai; dari nelayan, sampai dekan; dari mandor, sampai rektor; dari penjual petasan, sampai ketua yayasan; dari mantri, sampai menteri; dari sinden, sampai presiden. Tak seorang pun yang mempunyai legitimasi untuk sombong.

Kesombonganlah yang menjadikan iblis dilaknat oleh Allah. Satu-satunya yang berhak untuk sombong hanyalah Allah subhanahu wata’ala. Al-mutakabbir.

Sombong tidak ada dalam kamus pembelajar sejati. Kesombongan akan menutup pintu peningkatan kualitas diri. Karenanya, tetaplah selalu rendah hati, tawadlu’. Hanya dengan sikap inilah, kita akan menerima masukan dari banyak sumber pembelajaran.

Universitas Islam Indonesia (UII) mewisuda 1.040 lulusan pada pelaksanaan Wisuda Periode VI Tahun Akademik 2017/2018, di Auditorium Prof. Dr. Abdulkahar Mudzakkir UII, Sabtu (28/7). Wisudawan UII kali ini terdiri dari 3 doktor, 90 magister, 853 sarjana, dan 94 ahli madya. Sampai saat ini, UII telah meluluskan 92.352 alumni dan telah berkarya di beragam sektor, baik di dalam maupun luar negeri.

Read more

Sebagai wujud implementasi dari catur dharma, Universitas Islam Indonesia (UII) mendorong mahasiswanya berkontribusi di masyarakat melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pada pelaksanaan KKN angkatan 57 Tahun Akademik 2017/2018 ini, sebanyak 3.087 mahasiswa dari delapan fakultas diterjunkan. Pelaksanaan KKN ditandai dengan acara pelepasan pada Jum’at (27/7), di halaman Gedung Soekiman Wirjosandjojo UII, oleh Rektor UII, Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D.

Read more

Sebelas mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) dari berbagai program studi mengikuti Pre-Service Student Teacher Exchange in Southeast Asia (SEA-Teacher Project) 2018. Tim mahasiswa UII ini akan menjalani praktek mengajar (praktikum) di sekolah-sekolah yang berada di negara kawasan Asia Tenggara seperti Filipina dan Thailand. Program dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, yakni pada 1 Agustus-10 September 2018.

Read more

Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia (PSHI FPSB UII) berhasil meraih peringkat akreditasi B dengan nilai 308 berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 1768/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018, tertanggal 10 Juli 2018. Sertifikat akreditasi ini berlaku 5 (lima) tahun sampai dengan 10 Juli 2023. Akreditasi ini adalah akreditasi pertama yang ditempuh oleh PSHI UII.

Read more

Kanker saat ini menjadi salah satu pembunuh paling mematikan di dunia. Pengobatan kanker dengan kemoterapi dinilai belum maksimal dalam menyembuhkan pasien. Oleh karena itu, dunia medis selalu berupaya mencari alternatif pengobatan yang lebih efektif. Salah satunya yakni terapi pengobatan dengan memanfaatkan senyawa xanton.

Bertempat di Auditorium Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK), Universitas Gadjah Mada, pada Rabu (25/7) dosen Fakultas Kedokteran (FK) UII, dr. Isnatin Miladiyah, M.Kes berhasil meraih gelar doktor pada program doktor ilmu kedokteran dan kesehatan FKKMK UGM dengan meraih predikat cumlaude IPK 3,92. Ia menjadi doktor ke 4.082 yang lulus di UGM. Momen tersebut semakin spesial karena bertepatan dengan hari lahir dr. Isnatin Miladiyah.

Read more

Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) berhasil meraih akreditasi A berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 1796/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018, tertanggal 17 Juli 2018. Capaian ini diraih melalui asesmen lapangan yang dilakukan oleh Tim Asesor BAN-PT, beranggotakan Prof. Dr. Ir. Soeprijanto, M.Sc. dan Prof. Dr. Widayat, S.T., M.T., pada awal bulan Juli 2018 di Gedung Mas Mansyur, FTI UII.

Read more

Penyandang disabilitas tuna wicara mempunyai keterbatasan untuk dapat berkomunikasi dengan menggunakan organ suara dengan orang di sekitarnya. Memang saat ini telah lama dikembangkan pemakaian bahasa isyarat bagi difabel tunawicara, namun tidak semua orang memahaminya. Hal inilah yang mendorong sekelompok mahasiswa UII untuk berinovasi.

Retno Gumilar (Teknik Industri) bersama 2 rekannya yakni Haryo Prawahandaru (Teknik Industri) dan Mufti Sayid Muqaffi (Teknik Industri) menciptakan jam yang dapat membantu komunikasi bagi tuna wicara dengan orang di sekitar melalui penerjemahan bahasa isyarat. Alat yang sedang dalam tahap monitoring dan evaluasi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari DIKTI ini diberi nama “Teg Watch” (The Guider Watch).

Read more