Berbagai upaya secara konsisten dilakukan Universitas Islam Indonesia (UII) dalam hal peningkatan kualitas dan penjaminan mutu. Kali ini empat program studi (prodi) di UII secara bersamaan mendapat penilaian dari Lembaga ASEAN University Network on Higher Education for Quality Assurance (AUN-QA) ke-134. Ke empat prodi yang dinilai adalah pada undergraduate program (jenjang Strata 1), yakni Prodi Ilmu Ekonomi, Prodi Ilmu Hukum, Prodi Teknik Industri dan Prodi Psikologi.

Read more

Dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan guna pengembangan perusahaan, Cilacs UII mengadakan studi banding ke beberapa universitas. Di antaranya ke Universitas Udayana Bali tentang pengembangan Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) serta ke UPT Bahasa dan Budaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tentang sertifikasi ISO 9001. Kegiatan ini juga merupakan rangkain Milad Cilacs UII ke-16 yang mengangkat tema One Will, One Goal, Quality to the Core.

Kunjungan pertama berlangsung Senin (11/2), rombongan manajemen Cilacs UII yang dipimpin langsung oleh Kepala Cilacs UII Fitri Nugraheni, Ph.D ditemui secara langsung oleh Kepala BIPA FIB Universitas Udayana Bali Ni Mada Dharmawaty. Kedua belah pihak saling bertukar pengalaman pengembangan BIPA. Rombongan Cilacs UII banyak menggali strategi keberhasilan BIPA Universitas Udayana saat ini.

Read more

Pemilu merupakan salah satu ikhtiar penting dalam merawat demokrasi. Selain menjaga iklim komunikasi sehat di antara Pemerintah, wakil rakyat di MPR, DPD, dan DPR, dengan publik. Kebijakan publik yang dulu sangat elitis, dengan terbukanya kanal komunikasi seharusnya lebih sensitif dengan dinamika yang terjadi di tengah masyarakat.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) akan menginjak usia ke-76 tahun pada 27 Rajab 1440 H, bertepatan dengan 3 April 2019. Sebagai wujud rasa syukur, berbagai program kegiatan digagas dengan tema besar Khidmat UII untuk Bangsa. Tema ini diambil sebagai bentuk kontribusi UII bagi Bangsa, serta wujud dari komitmen UII bagi kemaslahatan umat. Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) sebagai salah satu peguruan tinggi di Indonesia terus berupaya berkontribusi bagi negara Indonesia di berbagai bidang tak terkecuali bidang politik. Salah satu kontribusinya dapat terlihat pada kerjasama yang dilakukan oleh UII dengan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (MK RI). Kedua institusi mengadakan Seminar Nasional yang mengusung tema “Mewujudkan Keadilan Pemilu (Electoral Justice) dalam Pemilihan Umum Serentak 2019”. Seminar akan dilaksanakan pada Sabtu (09/02) di Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta.

Penyelenggaraan seminar dipaparkan pada Jumpa Pers, Jum’at (08/02) bertempat di Ruang Sidang Pascasarjana Hukum UII, Jalan Cik Di Tiro 1 Yogya. Turut hadir Dr. Saifudin, S.H., M.Hum. selaku Kepala Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum UII serta Dr. Anwar Usman S.H., M.H. selaku Ketua MK RI periode 2018-2023.

Read more

Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan (DPK) UII telah selesai menggelar Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas. Ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) menjadi salah satu kegiatan bergengsi yang diadakan setiap tahunnya. Ajang tersebut mencari mahasiswa yang unggul dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Pilmapres dinilai telah memberikan dampak positif pada budaya berprestasi dan menghargai prestasi serta karya mahasiswa, termasuk model pembinaan mahasiswa perguruan tinggi. Melalui ajang ini juga mengangkat martabat mahasiswa serta perguruan tingginya. Empat orang mahasiswa terpilih sebagai mahasiswa berprestasi UII.

Read more

Dunia nyata yang akan Saudara masuki adalah kelas belas tanpa dinding, kampus tanpa pagar, laboratorium hidup (living labs). Saudara dapat belajar banyak hal, yang belum sempat Saudara pejalari di kampus. Pelajaran yang Saudara dapatkan di bangku kuliah, adalah modal dasar untuk belajar lebih lanjut.

Meskipun sudah lulus satu tahapan pendidikan, pada program doktor sekalipun, ilmu yang kita dapatkan masih sangat sedikit. Manusia tidak diberi ilmu oleh Allah, melainkan hanya sedikit (QS 17:85), sedangkan ilmu Allah tidak bertepi, tak berbatas.

Karenanya, tak seorang pun di dunia ini yang berhak untuk menepuk dada dan sombong. Kesombonganlah yang menjadikan iblis dilaknat oleh Allah. Sombong tidak ada dalam kamus pembelajar sejati. Kesombongan akan menutup pintu peningkatan kualitas diri. Karenanya, tetaplah selalu rendah hati, tawaduk. Hanya dengan sikap inilah, kita akan menerima masukan dari banyak sumber pembelajaran.

Teruslah belajar. Caranya? Lebih seringlah membaca, piknik, dan diskusi.

Pertama, membaca adalah ikhtiar membuka jendela dunia. Inilah juga pesan pertama Allah kepada Rasulullah: iqra’. Dengan membaca kita bisa menyelami beragam pemikiran, memperluas perspektif, memperkaya inspirasi, dan memperjauh horison. Dengan membaca, kita bisa ‘lompat pagar’ dan memahami orang lain dengan logika dan argumen yang dikembangkannya.

Membaca di sini tidak hanya terbatas pada teks, tetapi juga pada fenomena alam dan sosial. Perubahan alam, seperti perubahan iklim dan bencana akibat tangan jahil manusia, perlu kita baca dengan serius. Perkembangan sosial, seperti munculnya polarisasi anak bangsa karena media sosial, lunturnya empati, serta menguatnya emosi yang mengabaikan fakta objektif, harus kita masukkan ke dalam daftar ‘bacaan’ kita. Dengan membaca secara kritis, kita insyallah mengasah diri menjadi pemikir mandiri yang tidak mudah larut dalam narasi publik yang sering lebih mengedepankan emosi tanpa dukungan fakta.

Kedua, piknik atau penjelahan adalah perintah Alquran (QS 27:69; 30:9). Kita diminta oleh Allah mempelajari bagaimana dampak dari setiap pilihan manusia pada masa lalu (QS 13:36), bagaimana keragaman diciptakan Allah (QS 30:22; 43:32), dan bagaimana keindahan Allah dalam mengatur alam (QS 13:4).

Masih banyak hikmah yang bisa dipetik ketika kita rajin melakukan piknik. Piknik juga merupakan upaya ‘membaca’ ayat-ayat kauniyah, tanda-tanda keagungan Allah yang menempel di alam semesta: kegagahan gugung berapi, kesejukan embun pagi, kehangatan matahari pagi, keindahan hamparan padi, kerumitan manusia, dan keteraturan alam semesta.

Ketiga, diskusi adalah ikhtiar lain dalam belajar. Kemampuan pemahaman dan jangkauan bacaan kita terbatas. Diskusi akan memantik banyak hal yang selama ini sudah mapan kita yakini. Diskusi juga akan membawa perspektif baru yang mungkin belum kita akses sebelumnya. Diskusi akan membangun komunitas pembelajaran (community of learning).

Kita selama ini percaya bahwa banyak kepala lebih baik daripada satu kepala. Ternyata ungkapan di atas tidak selamanya benar. Dalam buku The Wisdom of Crowds, James Surowiecki menyatakan bahwa pertanyaan tersebut benar jika empat kondisi terpenuhi: (a) keragaman opini (diversity of opinion) yang dipunyai peserta diskusi yang diindikasikan dengan adanya informasi privat, meskipun hanya merupakan interpretasi lain atas fakta yang ada; (b) independensi peserta diskusi, yaitu ketika opini tidak ditentukan oleh opini orang-orang sekitarnya; (c) desentralisasi pengetahuan ketika peserta diskusi dapat memanfaatkan pengetahuan lokal; dan (d) agregasi pengetahuan dengan menggabungkan informasi privat ke dalam keputusan kolektif.

Salah satu kata kunci di sini adalah keragaman dan bukan keseragaman ide yang memantik munculnya ide besar yang lebih berkualitas. Hal ini mirip dengan ketahanan hutan multikultur dengan beragam jenis pohon yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang monokultur dengan jenis pohon tunggal.

Tetaplah menjadi orang baik, yang keberadaannya dicari, kehadirannya dinanti, kepergiannya dirindui, kebaikannya diteladani, dan kematiannya ditangisi.

*Disarikan dari Sambutan Rektor pada Wisuda 26 Januari 2019.

Internasionalisasi dan peningkatan mobilitas mahasiswa asing adalah dua agenda yang terus didorong Universitas Islam Indonesia (UII). Hal ini salah satunya diwujudkan dalam pertukaran pemuda yang diselenggarakan bekerjasama dengan Kedutaan Besar Australia bertajuk “Australia – Indonesia Muslim Exchange Program Participants” pada Jumat (1/2) di ruang Erasmus, Rektorat UII. Acara kunjungan dibuka oleh Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch.,Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Networking dan Kewirausahaan serta Hangga Fathana, S.IP., B.Int.St.,MA. selaku Direktur Kantor Urusan Internasional/Kemitraan UII.

Read more

Kelestarian lingkungan merupakan tanggjungjawab bersama. Siapa pun dapat berperan mengkampanyekan isu lingkungan, termasuk arsitek. Hal inilah yang tengah dijalankan oleh Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (FTSP UII). Arsitektur UII kerap mengadakan kegiatan pendidikan arsitektur berkelanjutan untuk ikut membangun peradaban madani sekaligus peduli terhadap permasalahan-permasalahan lingkungan dan sosial. Seperti tergambar dalam Seminar SAKAPARI 2019 yang mengusung tema “Sustainability in Architecture” pada Kamis (31/1) yang berlangsung di Gedung FTSP UII.

Read more

Peradaban Islam turut mewarnai sejarah perkembangan peradaban dunia. Sempat mempengaruhi arus kemajuan sains dan teknologi, peradaban Islam perlahan semakin surut dominasinya hingga digantikan zaman Renaisans Barat. Pasang surutnya Islam sebagai peradaban dapat dilihat dari implementasi keimanan (akidah dan akhlak), politik (siyasah), ekonomi (iqtishadiyah), kehidupan sosial (al-hayah al-ijtimaiyyah), dan hubungan antar bangsa dan budaya. Hal ini masih menjadi bahan kajian menarik bagi masyarakat.

Pembahasan tersebut tergambar dalam Diskusi Publik dengan tema “Kemunduran dan Keruntuhan Peradaban Islam” yang diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Fakultas Ekonomi Universias Islam Indonesia, pada Kamis (31/01) di Ruang P 1/2 Fakultas Ekonomi UII, Condongcatur, Yogyakarta.

Read more