Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Sosialisasi Program Kerja Perkumpulan Pendidikan Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PEMIMPIN) di Gedung Kuliah Umum Prof. Dr. Sardjito, Kampus Terpadu UII (23/8) bekerja sama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah V dalam tajuk Temu Pimpinan Perguruan Tinggi. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala LLDikti wilayah V, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. dan Wakil Rektor bidang Pengembangan Akademik & Riset UII, Prof. Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.Si. Pertemuan ini dihadiri oleh kurang lebih 100 pimpinan dari 50 perguruan tinggi di wilayah LLDikti V.

Read more

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Profesi Arsitek (PPAr) Universitas Islam Indonesia (UII) menyampaikan paparan tentang Perencanaan Rumah Terdampak Konsolidasi Terban RW. 01 RT. 02 sebagai program pengabdian yang dilaksanakan dalam bentuk desain pada mata kuliah Advokasi Desain (Addes). Mata kuliah Addes ini diampu oleh Ir. Tony Kunto Wibisono, M.Sc., dan Dr. Ar. Yulianto P. Prihatmaji, IPM., IAI.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Pemerintah Kota Yogyakarta pada Jumat (18/8) di Balai RW.01 Terban Yogyakarta.

Dihubungi terpisah, Ketua Program Studi PPAr UII yang juga sebagai pengampu mata kuliah Addes ini, Dr. Ar. Yulianto P. Prihatmaji, IPM., IAI., mengatakan bahwa PPAr berkomitmen terlibat langsung dalam proyek-proyek nyqtq melalui Catur Dharma UII.

Turut hadir dalam kegiatan para dosen PPAr UII,, Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Yogyakarta, Sigit Setiawan, ST., M.Eng., serta Sigit Kusuma Atmaja, S,S., M.B.A, selaku Lurah Terban, Gondokusuman Yogyakarta.

Kegiatan yang dilakukan oleh 2 kelompok mahasiswa PPAr UII  ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang menjadi area perencanaan. Sebelum paparan ini, mahasiswa PPAr UII telah melakukan survey di bulan Mei 2023 dan telah melakukan seri diskusi dengan masyarakat setempat dan pihak terkait.

Dua kelompok mahasiswa tersebut mempresentasikan sebuah rancangan terkait revitalisasi kawasan permukiman, desain bangunan, desain kawasan lanskap, arah pengembangan permukiman sesuai bantaran sungai dan rencana anggaran biayanya. Presentasi ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan wawasan kepada masyarakat.

“Jadi kegiatan paparan ini murni yang didapat oleh mahasiswa UII di bulan Mei, setelah bulan Mei ke sini banyak diskusi dengan masyarakat, jika ingin memberikan masukan akan ditindak lanjuti oleh kami,” ungkap Sigit Setiawan.

Menurut Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Yogyakarta tersebut, paparan perencanaan ini murni dari sisi akademis yang dilakukan oleh mahasiswa PPAr UII dengan tetap melibatkan masukan dari masyarakat. Semua usulan yang diberikan masyarakat akan didiskusikan bersama supaya tidak terjadi kesalahpahaman antar semua pihak.

“Harapan kami akan membuat penataan yang ke arah baik, bisa saling memahami dan kami bersama tim berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” ungkapnya.

Senada, Ir. Tony Kunto Wibisono, M.Sc. yang merupakan dosen Profesi Arsitek UII mengungkapkan bahwa perencanaan penataan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup, kebermanfaatan, bisa bersinergi dengan kondisi alam setempat, bisa menciptakan lingkungan yang baik di masyarakat dan untuk generasi selanjutnya.

“Selain itu, masukan-masukan yang diterima dari masyarakat sangat bermanfaat karena ada hal-hal yang tidak didapat di bangku kuliah, justru didapatkan di lingkungan masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sigit Kusuma Atmaja, S,S., M.B.A, selaku Lurah Terban mengucapkan terima kasih kepada Universitas Islam Indonesia (UII) atas kegiatan pengabdian perencanaan ini.

“Harapan saya kegiatan ini mampu menciptakan satu suasana, tempat yang nyaman serta jadi percontohan bagi wilayah-wilayah lain karena pertama kali penataan seperti ini di Terban, terima kasih UII yang telah membantu kami,” pungkasnya. (LMF)

Universitas Islam Indonesia (UII) menyambut empat mahasiswa dari Thailand dalam Program Sea-Teacher di Gedung GBPH Prabuningrat pada Selasa (22/8). Kegiatan ini dihadiri Direktur Kemitraan/Kantor Urusan Internasional, Dr.rer.nat. Dian Sari Utami, S.Psi., M.A., pimpinan delegasi dari Kanchanaburi Rajabhat University, Dr. Piangchan, serta seluruh mahasiswa peserta program.

Mahasiswa Thailand yang datang dari Kanchanaburi Rajabhat University dan Chiang Mai Rajabhat University akan menjalankan program belajar mengajar di sekolah mitra UII selama satu bulan ke depan.

 “Semoga peserta program bisa memberikan ilmu ke sekolah mitra yakni: Afkaruna, Muhamaddiyah Pakem dan SMPN 4 Pakem. Kami berharap peserta program tidak hanya mengajar, namun juga belajar budaya dan bahasa Indonesia,”  tutur Dian Sari Utami dalam sambutannya.

Senada, Dr. Piangchan berharap semua mahasiswa Thailand antusias dalam mengikuti program, “Saya berharap peserta program betah di Yogyakarta, sungguh sambutan yang hangat sekali. Saya mengucapkan terima kasih kepada UII karena telah mengajari budaya Indonesia kepada anak-anak kami,” ungkapnya.

 Mahasiswa Thailand peserta program, Jetsada Sutphaitang mengutarakan rasa senangnya dengan adanya Program Sea-Teacher. Menurutnya program ini memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi dunia pendidikan di Asia Tenggara.

 “Saya senang mendapatkan pengalaman, budaya, dan teman baru di Indonesia. Saya antusias untuk terjun dalam beberapa program yang disediakan 1 bulan ke depan,” ungkap Jetsada Sutphaitang dalam wawancara. (APB)

Program Studi Hubungan Internasional (Prodi HI), Universitas Islam Indonesia (UII) bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyelenggarakan Kuliah Umum Politik Luar Negeri Indonesia “ASEAN, Tantangan Global, dan Peran Politik Luar Negeri”, dalam rangka menyambut ulang tahun Kementerian Luar Negeri ke-78. Kuliah Umum dilaksanakan secara serentak di 38 provinsi di Indonesia dan UII terpilih kembali untuk menjadi tuan rumah untuk Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kuliah Umum ini juga sekaligus menjadi kuliah pembuka untuk mahasiswa baru Prodi HI. Acara yang dilaksanakan pada Senin (21/08) di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr. Sardjito UII tersebut menghadirkan Ibnu Wahyutomo, S.H., LL.M. sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Luar Negeri RI serta Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. sebagai pengisi sambutan. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi, juga memberikan sambutan melalui rekaman video.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Kemitraan & Kewirausahaan, Ir. Wiryono Raharjo, M.Arch., Ph.D. menyampaikan, “Kuliah perdana mahasiswa baru Hubungan Internasional langsung disambut secara spesial oleh Kementerian Luar Negeri. Ini merupakan kesempatan luar biasa bagi para mahasiswa untuk belajar langsung tentang hubungan internasional dari para diplomat.”

Sejak 1 Januari 2023 hingga 31 Desember 2023, kepemimpinan ASEAN berada di tangan Indonesia. Indonesia berfokus untuk menjadikan ASEAN sebagai wilayah yang stabil dan damai sekaligus sebagai pijakan stabilitas dunia. Menteri Luar Negeri dalam sambutannya juga menyatakan, “Dalam keketuaan Indonesia tahun ini, terdapat tantangan yang harus dihadapi, yaitu isu Myanmar yang kerap menjadi sorotan. Indonesia harus do the right thing to Myanmar. Kita harus melaksanakan dialog insklusif dan mencari solusi damai, agar Myanmar dapat menghormati Piagam ASEAN.”

Dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan di kawasan, ASEAN juga selalu berupaya memitigasi konflik yang ada, seperti ketegangan di Laut Cina Selatan. “ASEAN selalu mengupayakan mitigasi konflik Laut Cina selatan, karena hegemoni tidak bisa kita bendung, tetapi konflik wilayah bisa kita bendung,” papar Inspektur Jenderal Kementerian Luar Negeri, Ibnu Wahyutomo.

Menurut Menteri Luar Negeri RI, generasi muda merupakan pemain penting dalam menentukan masa depan ASEAN. “Generasi muda harus mengenal ASEAN. Generasi muda harus bangga dengan identitas komunitas ASEAN. Generasi mudalah yang akan menentukan arah dan gaya wilayah ASEAN di masa depan. Sebagai bangsa Indonesia kita harus mempertebal komitmen untuk memajukan Indonesia dan terus melaju untuk Indonesia Maju.”

Menebalkan pernyataan Menteri Luar Negeri, Inspektur Jenderal Kementerian Luar Negeri menyampaikan, “Peran pemuda di ASEAN adalah dapat dilakukan dengan cara terlibat aktif dalam program-program pemuda di ASEAN, seperti ASEAN Youth Interfaith Camp, ASEAN Youth Dialogue, ASEAN-Indonesia Youth Ambassadors.”

Generasi muda diharapkan dapat  menyebarkan informasi tentang keketuaan Indonesia di ASEAN melalui media sosial, sehingga publik semakin familiar dengan program-program ASEAN dan berkontribusi dalam mewujudkan perdamaian di Asia Tenggara dan kemajuan Indonesia.

Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi perguruan tinggi tuan rumah penyelenggara kegiatan Pre-Departure Briefing (PDB) Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2023. Acara yang digelar pada Selasa (15/08) secara daring tersebut dikhususkan bagi Awardees IISMA 2023 yang hendak berangkat melaksanakan program mobilitas internasional selama satu semester ke Jerman.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Andi Marwan sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin, Hilda Cahyani, Ph.D. selaku Deputi Pengembangan Program dan Kemitraan IISMA, serta Dr. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T. selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia (RI) di pelataran Gedung Fakultas Hukum UII pada Kamis (17/08). Prosesi upacara tersebut dimulai pukul 07.00 dengan penuh khidmat dan diikuti oleh segenap keluarga besar UII meliputi dosen, tenaga kependidikan, perwakilan mahasiswa, dan satpam.

Bertindak selaku inspektur upacara Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. Adapun komandan upacara dan petugas pengibar bendera dilaksanakan dengan baik oleh Resimen Mahasiswa UII. Sementara pengiring lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta dibawakan oleh Marching Band dan Paduan Suara Miracle Voice UII.

Read more

Jalan sehat Milad ke-80 Universitas Islam Indonesia (UII) berlangsung semarak. Tidak kurang dari 4.500 peserta mengikuti kegiatan yang digelar pada Minggu (13/8) di kampus UII terpadu Jl. Kaliurang Km. 14,5 ini. Peserta jalan sehat adalah para dosen, tenaga kependidikan, pegawai purna tuga, satuan pengamanan, cleaning services, dan tenaga outsourcing yang kesemuanya berkesempatan hadir bersama keluarga.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya menuturkan, jalan sehat UII kali ini merupakan kali pertama diikuti oleh para keluarga setelah pandemi Covid-19. Karenanya Prof. Fathul Wahid mengajak segenap keluarga besar UII bersyukur atas kesehatan dan kesempatan yang diberikan Allah Swt.

“Hari ini adalah hari keluarga UII, mari kita nikmati setiap momennya, bahagia bersama dengan keluarga besar, ini adalah kali pertama sejak pandemi, kita semuanya kumpul bersama keluarga. Sehingga kesehatan yang ada, kesempatan yang ada, kita syukuri bersama-sama,” pesan Prof. Fathul Wahid.

Prof. Fathul Wahid menyampaikan, ibarat pesawat jumbo jet, pesawat berbadan lebar yang besar yang terlalu beresiko jika melakukan manufer dengan tidak hati-hati. Karena korbannya bisa akan sangat banyak.

“Di sayap kanan ini ada para dosen, di sayap kiri ini adalah para tendik (tenaga kependidikan), kemudian ada pilot, co pilot, dan semua kru nya, para pimpinan yang saat ini mendapatkan amanah. Kemudian penumpangnya ini ada 30 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia dan dari 23 negara, juga ada keluarga-keluarga kita. Ketika oleng, korbannya luar biasa banyak, 30 ribu mahasiswa, dosen, tendik dan keluarganya sekitar 6000, sekitar 36000,” paparnya.

“Sehingga kita harus berhati-hati dan saling mendukung, saling menguatkan, tidak ada orang yang ingin membahayakan seluruh penumpang pesawat, entah itu dengan buka jendela, dengan tidak memasang sabuk pengaman, entah dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang itu dampaknya bisa ke seluruh bersama,” tandas Prof. Fathul Wahid.

Di hadapan keluarga besar UII, Prof. Fathul Wahid mengungkapkan pentingnya keluarga besar UII menjaga komitmen kolektif bersama. Sehingga apa yang dicanangkan sebagaimana dalam tema milad kali ini bisa dijalankan bersama-sama.

Pertama, kita ingin bahwa Universitas Islam Indonesia ini tumbuh secara substantif. Bukan tumbuh secara superfisial atau kosmetik tapi tumbuh, betul-betul tumbuh. “Sehingga kita tidak mentoleransi kecurangan, tidak mentoleransi polesan, tidak mentoleransi pepesan kosong, dan lain-lain. Kita ingin bahwa pertumbuhan yang ada adalah pertumbuhan yang sifatnya substantif dan itu tidak mungkin tanpa kerja kolektif,” tandas Prof. Fathul Wahid.

Kemudian yang kedua, lanjut Prof. Fathul Wahid, bahwa ketika UII maju bertumbuh berkembang maka yang ada adalah pertumbuhan yang inklusif, mulyo bareng, ngopi bareng. Bukan pimpinannya, tetapi keseluruhan warga UII, kita sudah membuktikan itu semua ketika pandemi.

“Kita melalui pandemi yang luar biasa tantangannya. Dua setengah tahun, awal-awal kita tidak tahu kapan pandemi selesai, yang alhamdulillah dengan semangat kolektifitas, semuanya bisa kita lalui dengan sangat baik, dan bahkan kita bisa membantu adek-adek mahasiswa, jangan sampai ada yang DO (Drop Out) karena pandemi,” kenangnya.

“Selama pandemi, UII memberikan potongan SPP sebesar 125 miliar kepada mahasiswa, dan itu tak mungkin tanpa kerja sama dari semua pihak menerapkan pertumbuhan inklusif,” imbuh Prof. Fathul Wahid.

Terakhir, yang ketiga, kita ingin bahwa UII ke depan ini semakin kontributif. Kehadirannya menjadi bagian dari solusi bangsa ini, dan dengan warga UII di banyak konteks, dibanyak kalangan, dibanyak tempat, dibanyak waktu, semuanya menghadirkan sesuatu yang itu bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

“Kita berharap bahwa dukungan yang selama ini diberikan, do’a yang selama ini dipanjatkan, tidak henti untuk mengalir kepada kebaikan Universitas Islam Indonesia, untuk hari ini dan masa yang akan datang di waktu yang sangat panjang. Semoga tetap langgeng, semoga UII tetap berjaya. UII betul-betul bisa memberikan kontribusi terbaik untuk bangsa Indonesia dan kemanusiaan,” harap Prof. Fathul Wahid.

Beragam Doorprize Hingga Pesan Peduli Pengelolaan Sampah

Pelaksanaan Jalan Sehat Milad ke-80 menempuh jarak kurang lebih 2 Km. Dimulai dari Kampus UII Terpadu menuju Desa Lodadi, kemudian melintasi Desa Candirejo dan Desa Krawitan, berakhir di Auditorium Prof. K.H. Abdulkahar Mudzakkir UII. Kegiatan jalan sehat sendiri diawali dengan senam bersama, dan ditandai dengan pelepasan 8 ekor burung merpati serta 80 burung pipit yang melambangkan usia UII saat ini.

Peserta Jalan Sehat Milad ke-80 yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, pegawai purna tugas, satuan pengamanan, cleaning services, dan tenaga outsourcing berpeluang mendapatkan beragam doorprize. Terdapat 253 buah dooprize disediakan dalam pelaksanaan jalan sehat kali ini. Penerima hadiah utama berupa tiga motor, setelah dilakukan pengundian, didapat Gaib Suwasana, S.IP., M.IP., Aris Purwanto dan Rizal. Ketiga hadiah ini disediakan oleh mitra UII yakni Bank Mandiri, PT Global Prima Utama (UIINET), dan Bank BPD DIY Syariah.

Pada pelaksanaan jalan sehat kali ini, peserta juga diimbau untuk peduli dan berperan aktif akan pengelolaan sampah, dengan membuang sampah yang ditimbulkan selama acara berlangsung sesuai dengan kategorinya. Panitia kegiatan menyiapkan tempat sampah di setiap sudut lokasi kegiatan, dimana di masing-masing tempat terdiri dari tiga tempat sampah dengan kategori sampah organik, anorganik, dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). (AD/RS)

Pernyataan Universitas Islam Indonesia tentang pelaksanaan Pesona Ta’aruf (PESTA) 2023 Read more

Yayasan Badan Wakaf (YBW) Universitas Islam Indonesia (UII) melaksanakan seremoni Pelantikan dan Pengangkatan Sumpah Pengurus dan Pengawas YBW UII masa jabatan 2023-2028. Acara yang berlangsung pada Kamis (10/8) dan bertepatan dengan 23 Muharam 1445 H ini digelar di Gedung Auditorium YBW UII, Kampus Cik Di Tiro.

Ketua Pembina YBW UII, Dr. Ir. Luthfi Hasan, M.S. secara resmi melantik dan mengambil sumpah Ketua Umum Pengurus YBW UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si. dan Ketua Pengawas YBW UII Prof. Ir. Widodo, MSCE., Ph.D. beserta jajaran yang sebelumnya ditetapkan dalam Rapat Pembina YBW UII pada Sabtu dan Minggu, 14-15 Juli 2023 M/25-26 Zulhijah 1444 H.

Read more

Mentari yang cerah di pagi ini, seakan ikut membersamai kebahagiaan yang meliputi hati Saudara di sini. Bisa jadi, mimpi Saudara semalam pun lebih berwarna dan penuh pelangi warna-warni. Ketika bangun pagi tadi, saya berharap senyum Saudara pun semakin lebar. Semuanya adalah sebagai ungkapan syukur yang semakin tinggi.

Betapa tidak? Mulai hari ini, Saudara menjadi manusia baru, melalui tahapan metamorfosis dari siswa menjadi mahasiswa: siswa dengan segala kemuliaan dan tanggung jawabnya.

Saudara, mahasiswa merupakan anak bangsa istimewa. Sampai hari ini, baru sekitar sepertiga anak bangsa sepantaran Saudara yang mempunyai kesempatan mengenyam bangku kuliah. Ini adalah sebuah nikmat yang harus disyukuri dengan ketekunan dalam belajar dan keteguhan dalam mengembangan diri.

Karenanya, izinkan saya, semua dosen dan tenaga kependidikan, menyambut Saudara: selamat bergabung menjadi bagian keluarga besar Universitas Islam Indonesia (UII).

 

Mahasiswa baru yang berbahagia,

Di UII, Saudara tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk menekuni disiplin ilmu pilihan, tetapi juga mendalami ajaran agama.

Selain itu, Saudara mempunyai peluang besar untuk mengembangkan diri dengan beragam pilihan aktivitas dan organisasi, serta mengasah sensitivitas terhadap masalah-masalah publik. Jangan sia-siakan kesempatan ini.

Di UII, Saudara juga dibiasakan menghargai perbedaan. Yang berbeda jangan dianggap selalu bertolak belakang dan tidak bisa bersatu.

Bisa jadi di kelas Saudara nanti ada kawan yang berasal dari suku lain, negara manca, atau ahkan beragama berbeda. Semua itu tidak untuk membuat saling menjauh. Keragaman ini justru harus dirayakan dengan cara saling menghormati secara tulus.

Mahasiswa baru yang berbahagia,

Semangat itulah yang juga mendasari Sekolah Tinggi Islam (STI), nama awal UII, ketika didirikan di Jakarta, 40 hari sebelum kemerdekaan Indonesia, pada 27 Rajab 1364 H yang bertepatan dengan 8 Juli 1945 M. UII saat ini udah berusia 80 tahun menurut perhitungan kalender hijriah.

Pendiri UII adalah juga pendiri bangsa ini yang berasal dari beragam kalangan, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Perikatan Umat Islam, Persatuan Umat Islam Indonesia, dan para tokoh bangsa lainnya. Kita bisa sebut di antaranya K.H. Wahid Hasyim, K.H. Mas Mansur, Ki Bagoes Hadikusumo, Moh. Hatta, Muh. Natsir, Mr. Muh. Yamin, K.H. Abdul Halim, K.H. Ahmad Sanusi, K.H. Imam Zarkasyi, dan Prof. K.H. Abdulkahar Mudzakkir.

Mereka memberikan contoh kepada kita untuk selalu mengesampingkan perbedaan dan mengedepankan persamaan. Semuanya ditujukan untuk Indonesia yang lebih maju. Salah satunya melalui pendirian tinggi yang berkualitas.

Saudara, UII merupakan rumah besar untuk keragaman. Di UII, semangat keislaman dan kebangsaan menyatu dalam satu tarikan nafas. Nama Universitas Islam Indonesia menyimbolkannya.

 

Mahasiswa baru yang berbahagia,

Tentu, kita, tidak lantas hidup di bawah bayang-bayang masa lampau. Semangat dan nilai-nilai baiknyalah yang terus kita jaga dan gaungkan dan sesuaikan dengan konteks kekinian.

Kita harus menyadari bahwa setiap zaman membawa tantangannya masing-masing dam membutuhkan aktor dengan kecakapan yang berbeda.

Saudara, perubahan adalah keniscayaan, sunatullah. Saudara tidak mungkin mengelak darinya. Sikap paling masuk akal adalah dengan menyiapkan diri menghadapi masa depan. Tidak ada pilihan lain. Melempar handuk atau mengibarkan bendera putih tanda menyerah tidak ada dalam kamus pemimpin masa depan.

Saudara harus menyiapkan diri untuk itu.

 

Mahasiswa UII yang berbahagia

Masa depan membutuhkan manusia dengan karakteristik berbeda dengan masa kini, apalagi masa lampau.

Saudara, masa depan tidak memberi tempat untuk mereka yang tidak adaptif. Karenanya, Saudara harus menyiapkan diri menjadi pembelajar cepat. Kembangkan kemampuan menghubungkan antartitik, antarkonsep, untuk membangun jalinan cerita yang bermakna.

Masa depan tidak menoleransi respons yang lambat. Karenanya, Saudara dituntut belajar menjadi pengambil keputusan yang cekatan dan tangguh. Untuk itu, Saudara perlu mengasah diri mengenali pola solusi dari beragam kelas masalah.

Saudara, masa depan tidak menyisakan ruang untuk mereka yang gagap teknologi. Karenanya, Saudara harus meningkatkan literasi dan keterampilan teknologi. Seharusnya hal ini tidak menjadi masalah bagi Saudara. Saudara adalah pribumi digital, yang sejak lahir beragam teknologi informasi sudah berada dalam jangkauan. Namun, jika semua kawan Saudara adalah pribumi digital, pastikan Saudara terlihat bagai intan yang bersinar di antara bebatuan.

Masa depan bukan milik mereka yang hanya sanggup mengikuti narasi publik seperti buih. Jangan mudah terbawa apa yang menjadi tren dan viral. Selalu lakukan tabayun atau verifikasi. Karenanya, Saudara harus melatih diri menjadi pemikir mandiri.

Saudara, masa depan akan sangat diwarnai dengan mahadata yang menunggu dicerna. Jika dulu tantangannya adalah mencari data, saat ini, tantangannya berubah, yaitu menyaring data. Karenanya, Saudara juga wajib meningkatkan literasi data, dengan membiasakan diri menelisik makna dari data.

Masa depan membutuhkan jejaring yang kuat. Selain belajar dan mengembangkan diri dengan tekun, jangan lupa, Saudara juga gunakan kesempatan ketika studi untuk membangun jejaring. Tidak hanya di dalam kampus, tetapi lintaskampus, dan bahkan lebih luas lagi. Insyaallah jejaring ini akan sangat bermanfaat untuk menebalkan manfaat yang akan Saudara sebar di masa mendatang.

Saudara, Masa depan tidak akan bersahabat dengan masa kini. Apa yang cukup untuk masa kini, sangat mungkin menjadi kedaluwarsa untuk masa depan. Karenanya, Saudara harus mengasah kreativitas untuk menghasilkan inovasi yang sanggup menjawab tantangan zaman.

Saudara, masa depan tidak untuk mereka yang berpikir sempit dan berorientasi lokal. Karenanya, Saudara perlu menyiapkan diri menjadi warga global. Ikutilah kesempatan mobilitas global jika mungkin.

Pekan depan, jika Saudara belum mempunyai paspor, buatlah satu. Bisa jadi, itu menjadi doa dan bagian dari ikhtiar Saudara untuk membuka pintu menjadi warga global.

Meski demikian Saudara, ada satu karakteristik yang mengikat masa lampau, masa kini, dan masa depan; yaitu kemuliaan akhlak, keluhuran budi, atau ketinggian watak.

Sepintar apapun Saudara, sehebat apapun Saudara, tetapi tanpa bingkai watak yang tinggi, kehadiran Saudara tidak akan menjadi bagian dari solusi, tetapi sebaliknya, justru menjadi bagian dari masalah. Tentu, ini bukan yang Saudara inginkan.

 

Mahasiswa UII yang berbahagia,

Mulai hari ini, jadilah manusia baru yang lebih baik. Tinggalkan jejak, termasuk jejak digital, yang baik.

Jika dulu, Saudara menikmati merundung orang lain, mulai hari ini jadikan itu masa lalu. Rundungan Saudara bisa jadi masih menyisakan trauma bagi korban.

Jika di masa lampau, Saudara menjadi penyebar berita bohong dan penyuka ungkapan kebencian, mulai hari ini, akhiri. Jika Saudara merasa perlu, hapus jejak suram tersebut ketika masih terlacak.

Mengapa ini penting? Jejak digital adalah cermin watak Saudara. Bisa jadi kawan atau bos masa depan Saudara akan menelusur jejak digital masa lampau Saudara. Sadarilah sebelum terlambat. Penyesalan selalu datang kemudian.

Mulai hari ini, tanamkan tekad untuk siap meninggalkan masa suram itu, jika ada.

 

Mahasiswa UII yang berbahagia,

Syukuri nikmat menjadi mahasiswa ini dengan ikhtiar terbaik sepenuh hati. Nikmati setiap momen yang Saudara alami di kampus ini. Maknai setiap kesempatan yang tercipta untuk berinteraksi.

Menjadi mahasiswa adalah peluang emas untuk menempa diri. Status mahasiswa adalah kesempatan terbaik untuk memperluas perspektif dan memperjauh horison.

Inilah saatnya menemukan harta karun dalam diri Saudara. Kenali dan lesatkan potensi Saudara. Gambarlah diri Saudara yang baru. Desain masa depan Saudara mulai hari ini. Gapai mimpi Saudara. Hiasi dengan ukiran beragam prestasi.

Kami, di UII, insyaallah siap mendampingi.

 

Mahasiswa UII yang berbahagia,

Semoga Allah memudahkan Saudara dalam menuntut ilmu di UII sebagai bagian ibadah kepada yang Maha Mulia. Karenanya, luruskan niat. Percayalah dengan janji Allah yang disampaikan lewat Rasulullah.

”Barang siapa yang keluar untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang”.

”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”.

Jika perlu, cetak kedua pesan suci ini dengan huruf besar dan tempel di langit-langit kamar tidur Saudara, supaya selalu mengingatkan ketika lelah mendera.

Sekali lagi, selamat bergabung, para pemimpin masa depan!

Sambutan pada Kuliah Perdana untuk mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia pada 9 Agustus 2023.