Inovasi berkelanjutan di bidang sains dan teknologi menjadi perhatian para ilmuan dalam upaya mengembangkan penelitian yang berbasis pada luaran. Inovasi ini di antaranya didukung oleh ilmu material untuk lingkungan dan energi, sensor dan biosensor, green chemistry, ilmu farmasi, ilmu aktuaria, statistic serta bioteknologi.

Read more

Terjun ke dalam dunia usaha merupakan salah pilihan terbaik bagi lulusan UII. Karena itu, berbagai cara ditempuh UII untuk meningkatkan profil lulusan yang terbaik dalam hal kewirausahaan. Salah satunya yaitu dengan mengadakan “Corporate Business and Investor Gathering 2019” yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII bersama dengan Direktorat Pengembangan Karier & Alumni UII. Acara berlangsung pada Jum’at (22/11), di Keraton Ballroom Hotel Marriott, Yogyakarta.

Kegiatan dengan tema “Sinergy and Sharing for Link and Match” ini bertujuan mengembangkan sinergi yang erat antara Universitas Islam Indonesia (UII) dengan para mitra bisnis, investor maupun alumni serta Stakeholder Eksternal.

Read more

Implementasi teknologi Building Information Modeling (BIM) pada pembangunan infrastruktur hingga saat ini terus dilakukan oleh Kementerian PUPR. Selaras dengan hal tersebut, penerapan BIM kedepan diperlukan Standar dan Protokol yang sesuai dengan kondisi infrastruktur di Indonesia. Sejauh ini beberapa proyek infrastruktur ditengarai masih mengadopsi standar internasional atau menggunakan standar yang disusun untuk keperluan masing-masing penyedia jasa.

Read more

penelitian UII

Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil menempati posisi pertama di antara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia berdasarkan hasil penilaian kinerja Penelitian periode tahun 2016-2018. Hasil penilaian kinerja Penelitian tersebut dimuat dalam SK Dirjen Penguatan Risbang nomor B/5678/E1.2/H.M.00.03/2019 tanggal 13 November 2019 tentang Klaster atau pengelompokkan Perguruan Tinggi berbasis penelitian periode tahun 2016-2018.

UII mendapat predikat PT klaster Mandiri bidang penelitian dalam pemeringkatan tersebut. PT yang masuk dalam klaster Mandiri mendapat kesempatan untuk mengakses dana penelitian dari pemerintah hingga 30 Miliar Rupiah. Saat ini setidaknya terdapat 14 PTS yang tergolong dalam klaster Mandiri, termasuk UII. Selain klaster Mandiri, PT juga digolongkan ke dalam klaster Utama, Madya, dan Binaan.

Capaian UII ini sekaligus mengulang kesuksesan dua tahun sebelumnya. Ketika itu, UII juga menjadi PTS terbaik di Indonesia dalam bidang penelitian.

Read more

penelitian UII

Universitas Islam Indonesia (UII) topped the rank among private universities in Indonesia in terms of the assessment result of research performance 2016 – 2018. This assessment result of research performance is mentioned in the Decision Letter of Directorate General of Research and Development Corroboration Number B/5678/E1.2/H.M.00.03/2019 dated 13 November 2019 regarding Clustering of Higher Education based on Research in 2016 – 2018. Read more

Kemajuan ilmu pengetahuan tidak serta merta membuat seluruh umat manusia unggul. Kemajuan ilmu pengetahuan seolah telah memisahkan ilmu dengan agama (Ilmu agama). Padahal, jauh sebelum kemajuan dunia barat, yang belakangan ini dikenal sebagai peradaban ilmu, Islam lebih dulu telah membahas tentang ilmu pengetahuan.

Pemisahan terhadap ilmu agama dengan ilmu pengetahuan terjadi tidak hanya di perguruan tinggi barat, tetapi juga terjadi di perguruan tinggi Islam. karena pemisahan itu pula mengakibatkan umat Islam mengalami kemunduran. Menjadi perhatian penting bagi para pemangku kepentingan dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi.

Hal ini menjadi topik bahasan dalam Seminar dan workshop bertajuk Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Mata Kuliah, yang diselenggarakan Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII), pada Kamis (21/11), di ruang P1/2 Gedung Ace Partadiredja, Fakultas Ekonomi UII.

UII sebagai perguruan tinggi Islam mempunyai visi utama dalam mencetak cendikiawan muslim. Salah satu ciri cendikiawan muslim yaitu bagaimana ia melihat berbagai sudut pandang melalui sudut pandang Islam. Demikian disampaikan Dekan Fakultas Ekonomi UII Jaka Sriyana, S.E., M.Si., Ph.D dalam sambutannya.

“Visi utama UII adalah mencetak cendikiawan-cendikiawan muslim, yang salah satu cirinya adalah memiliki islamic world view. Yaitu cara pandang memandang berbagai hal, mulai dari pekerjaan, aktivitas, hukum, ilmu pengetahuan dan lainnya dengan sudut pandang Islam,” ujar Jaka Sriyana.

Kegiatan diskusi tentang integrasi ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai Islam telah dilaksanakan sejak 2006 lalu. Akan tetapi menurut Jaka Sriyana, kegiatan ini tetap penting guna mengembalikan ajaran Islam ke dalam ilmu pengetahuan. Mengintegrasikan ilmu Islam dengan ilmu pengetahuan sehingga tidak terjadi dikotomi.

“Saya berharap kegiatan ini membawa manfaat yang baik, dan apa yang didiskusikan nantinya bisa diimplementasikan secara rill di dalam kehidupan kita, serta bisa diterapkan di kurikulum kita nantinya,” jelas Jaka Sriyana di hadapan para peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.

Kegiatan seminar dan workshop dilaksanakan menjelang penyusunan kurikulum di Program Studi Magister Manajemen UII. Dr. Dwipraptono Agus Harjito, M.Si. selaku Ketua Jurusan Magister Manajemen UII berharap melalui kegiatan yang menghadirkan narasumber dari berbagai universitas Islam di Indonesia ini dapat membuahkan niai-nilai yang baru.

“Beberapa tahun lalu kami telah melaksanakan diskusi semacam ini, tapi menjelang penyusunan kurikulum yang baru kami kembali mengadakan diskusi yang harapannya bisa menghasilkan nilai-nilai yang baru, serta bisa diimplementasikan dengan baik,” jelas Agus Harjito.

Hadir sebagai narasumber, Prof. Dr. Ahmad Rodoni., M.M., dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Drs. Widiyanto., M.Si., Ph.D., dari Universitas Islam Sultan Agung, Semarang, dan Arif Hartono., MHRM., Ph.D., dari Universitas Islam Indonesia.

Ahmad Rodoni dalam paparannya menyampaikan materi terkait alternative metode dalam mengintegrasikan nilai-nilai keislaman, di dalam mata kuliah Program Studi Magister Manajemen. Ia menjelaskan bahwa integrasi ilmu adalah penyatuan ilmu Islam dengan ilmu-ilmu lain, sehingga ilmu-ilmu tersebut tidak saling bertentangan dan dikotomis. Kaitannya dengan Ayat-Ayat Qauliyah dan Ayat-Ayat Kauniyah.

Lebih spesifik, Ahmad menjelakan bentuk integrasi antara ilmu agama Islam dan ilmu manajemen. Beberapa di antaranya dengan cara menjadikan ilmu manajemen sebagai bahan dialog dengan ilmu agama Islam, Menjadikan ilmu manajemen sebagai ilmu bantu dalam pemahaman ilmu agama Islam. Menjadikan ilmu manajemen sebagai inspirasi dalam mengembangkan teori-teori baru dalam agama Islam.

“Atau dengan Menjadikan ilmu manajemen sebagai perspective dalam kajian ilmu keislaman, bisa juga dengan menjadikan ilmu manajemen sebagai pengamal nilai-nilai keislaman yang diabadikan untuk kemaslahatan manusia,” jelas Ahmad Rodoni.

Ilmu pengetahuan sesungguhnya berperan dalam menghidupkan hati dari kebodohan, menyinari mata dari kegelapan, dan menguatkan tubuh yang lemah. Dengan ilmu pula tuhan ditaati dan disembah.

“Sejauh mana peran ilmu kontemporer membimbing kita untuk taat dan menyembah Allah?” Tanya Widiyanto kepada para peserta dalam seminar sesi ke dua.

Menurut widiyanto, kebanyakan orang lebih mementingkan ilmu fardhu kifayah seperti ilmu natural, sosial, technology, antropology, ekonomi, manajemen dan yang liannya, dibandingkan dengan ilmu fardhu ‘ain seperti Al-Quran dan Sunnah, dan pendukungnya: Ulumul Quran, lmu fiqih, ushul fiqih, dan lainnya. Akibatnya, umat Islam mengalami kemunduran.

Bagi Widiyanto, untuk mengintegrasikan nilai-nilai islam dengan ilmu lain, diperlukan pengkajian yang mendalam, terutama terkait dengan ilmu fardhu ‘ain. “Untuk dapat mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam bidang ilmu (fardhu kifayah); diperlukan penguatan ilmu fardhu ain dengan mempelajari Al-Quran dan Sunnah Rasul, ijma’, dan turunannya,” jelas Widiyanto.

Menurut widiyanto, langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengkritisi teori yang ada berdasarkan pandangan hidup Islam: apakah ada kekurangan, atau ada nilai-nilai yang bertentangan, selanjutnya menggali nilai-nilai Islam dari Al-Quran dan Sunah Rasul yang sesuai.

Ketiga melakukan rekonstruksi dengan memasukkan nilai-nilai yang sesuai untuk pengembangan teori yang ada. Menambahkan nilai-nilai Islam untuk hal yang ada kekurangannya dan membongkar teori yang ada jika terdapat nilai-nilai yang bertentangan pandangan hidup Islam.“dan terakhir Lahirnya konsep baru,” terang Widiyanto.

Di sesi terakhir, Arif Hartono, SE. MHRM. PhD. menyebutkan bahwa integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat, sementara mengintegrasikan: menggabungkan; menyatukan. “Integrasi Ilmu & Islam: pembauran antara Ilmu & Islam hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat,” jelas Arif Hartono.

Menurut Arif Hartono, ide integrasi pertama kali digagas oleh Seyyed Hosein Nasr pada tahun 1976. Kemudian gagasan itu dilanjutkan oleh Syaikh Muhammad Naqib Al-Attas. Integrasi ilmu penting karena dengan menggabungkan berbagai ilmu tersebut, tidak ada lagi dikotomi ilmu yang dikaji maupun yang dikaji oleh para sarjana muslim. Demikian menurut Norazmi Anas yang dikutip oleh Arif.

Arif Hartono juga mengutip tokoh lainnya yaitu Ziauddin Sardar yang menyebutkan bahwa integasi ilmu penting karena dalam konsep integrasi ilmu menekankan bahwa sains dalam peradaban Islam memiliki keunikan yang terletak pada metodologi dan epistemologinya. “Dengan integrasi ilmu dapat menjadikan lulusan UII yang memiliki kepimpinan profetik, kepribadian Islami, pengetahuan integratif, dan ketrampilam transformatif,” tegasnya. (D/RS)

Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan acara Sekolah Kepemimpinan guna menanamkan nilai-nilai organisasi dan budaya kepemimpinan yang digagas para pendiri UII. Sekolah kepemimpinan ini diikuti oleh dosen dan tenaga kependidikan UII yang telah ditetapkan sebagai dosen tetap maupun tenaga kependidikan tetap universitas. Acara berlangsung pada Selasa (19/11) di Lt. 2 Ruang Audio Visual Perpustakaan Pusat UII.

Sekolah kepemimpinan ini pada awalnya bernama Prajabatan Dosen dan Ketenagakerjaan yang kemudian terjadi pergantian paradigma dan orientasinya. Orientasi sekolah kepemimpinan menyentuh aspek personal dan institusional dengan jangka waktu acara yang lebih panjang daripada paradigma sebelumnya.

Read more

Munculnya para pemikir dikalangan umat Islam dalam melahirkan suatu Ijithad telah memberikan dampak perubahan. Ijtihad nau’i atau bisa disebut dengan ijtihad inovatif menjadi salah satu solusi memecahkan permasalahan baru di kalangan umat Islam yang belum terdapat nashnya secara jelas, baik itu dalam Al-Quran maupun As-Sunnah.

Menanggapi hal ini, Program Studi Doktor Hukum Islam dan Program Studi Magister Ilmu Agama Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (FIAI UII) menyelenggarakan Bedah disertasi 2 Ijithad Nau’i Sebagai Basis Nalar Hukum Islam ‘Telaah Proyek Pemikiran Muhammad Abu Al-Qasim Hajj Hamad 1942-2004’ pada Sabtu (16/11) di Kampus UII Jl. Demangan Baru No.24 Depok Sleman.

Read more

Perwakilan English Debate Society Universitas Islam Indonesia (EDS UII) yang terdiri dari Andi Putrado (Pendidikan Bahasa Inggris 2016), Fariz Rachman Hadi (Teknik Mesin 2016), dan Muh. Gifari Akbar (Teknik Sipil 2016) berhasil menyabet juara 2 dalam lomba debat yang diadakan oleh Society of Petroleum Engineers Universitas Gadjah Mada Student Chapter (SPE UGMSC). Ajang yang merupakan rangkaian dari acara Annual Petroleum Competition and Exhibition (APECX) ini berlangsung selama dua hari yakni pada 15-16 November 2019.

Read more

 

Mempelajari bahasa Inggris bagi pelaku bisnis atau wirausaha menjadi hal yang penting. Belajar bahasa tidak hanya mendatangkan banyak manfaat, terutama bagi pelaku usaha yang hendak memasarkan produknya ke mancanegara atau pebisnis yang sedang merintis usaha pada skala internasional. Lebih dari itu, penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar internasional (lingua franca) menjadi salah satu syarat untuk dapat membuka kesempatan pengembangan usaha yang lebih luas.

Read more