Syubbanu al-yaum rijal al-ghad. Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Demikian pepatah Arab menempatkan pemuda dalam posisi yang sangat penting. Masa depan sebuah bangsa akan ditentukan oleh pemudanya masa kini. Atau, apa yang ditekuni pemuda saat ini akan memberikan gambaran mendatang sebuah bangsa sekitar 20-30 lagi, ketika para pemuda tersebut mulai menempati beragam posisi penting sebagai pengambil keputusan.
Pemuda menyimpan beragam mimpi dan energi yang luar biasa. Mimpi itu harus dirawat dan dijaga tetap hangat. Kita berharap, para pemuda tidak hanya menginvestasikan energi untuk mimpi personalnya, tetapi juga memberi perhatian kepada mimpi kolektif yang berdampak kepada komunitas dan bangsanya.
Menulis buku merupakan salah satu ikhtiar menarasikan mimpi. Narasi merupakan visualisasi imaji. Keberanian berimaji mutlak diperlukan untuk mendesain masa depan. Narasi ini adalah bagian dari ikhtiar merawat dan memupuk mimpi upaya tumbuh berkembang. Untuk apa? Untuk menjaga komitmen personal dan menginspirasi sebanyak mungkin orang, terutama para pemuda.
Tentu, semua ikhtiar harus diikuti dengan selalu mengharap pertolongan Allah. Ingat, Allah akan mengikuti kehendak hambaNya. Kata Allah, “Ana inda dhanni abdi bi“, “Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu tentangKu”.
Pengantar untuk sebuah buku tentang menggapai mimpi yang terlihat tidak mungkin, 7 Juni 2020.
Pemuda, Desain Masa Depanmu
Syubbanu al-yaum rijal al-ghad. Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Demikian pepatah Arab menempatkan pemuda dalam posisi yang sangat penting. Masa depan sebuah bangsa akan ditentukan oleh pemudanya masa kini. Atau, apa yang ditekuni pemuda saat ini akan memberikan gambaran mendatang sebuah bangsa sekitar 20-30 lagi, ketika para pemuda tersebut mulai menempati beragam posisi penting sebagai pengambil keputusan.
Pemuda menyimpan beragam mimpi dan energi yang luar biasa. Mimpi itu harus dirawat dan dijaga tetap hangat. Kita berharap, para pemuda tidak hanya menginvestasikan energi untuk mimpi personalnya, tetapi juga memberi perhatian kepada mimpi kolektif yang berdampak kepada komunitas dan bangsanya.
Menulis buku merupakan salah satu ikhtiar menarasikan mimpi. Narasi merupakan visualisasi imaji. Keberanian berimaji mutlak diperlukan untuk mendesain masa depan. Narasi ini adalah bagian dari ikhtiar merawat dan memupuk mimpi upaya tumbuh berkembang. Untuk apa? Untuk menjaga komitmen personal dan menginspirasi sebanyak mungkin orang, terutama para pemuda.
Tentu, semua ikhtiar harus diikuti dengan selalu mengharap pertolongan Allah. Ingat, Allah akan mengikuti kehendak hambaNya. Kata Allah, “Ana inda dhanni abdi bi“, “Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu tentangKu”.
Pengantar untuk sebuah buku tentang menggapai mimpi yang terlihat tidak mungkin, 7 Juni 2020.
Pusat Studi Hukum UII Soroti Nasib Pekerja Migran di Tengah Pandemi
Berbagai dampak akibat pandemi Covid-19 turut berimbas ke berbagai sektor. Di Indonesia sendiri pada bulan April 2020 jumlah pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan mencapai 2,8 juta. Tak terkecuali kelangsungan hidup para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tidak sedikit juga mengalami PHK maupun kehilangan pendapatan. Menurut Menteri Luar Negeri RI Retno L.P Marsudi per 28 April 2020, sebanyak 68.129 WNI telah kembali ke Indonesia dan pada bulan Mei jumlahnya akan terus bertambah.
Inilah yang juga perlu direspon berbagai pihak. Pusat Studi Hukum (PSH) Fakultas Hukum (FH) UII merespon hal itu dengan mengadakan diskusi daring bertema “Cerita Suram Pekerja Migran Indonesia di Tengah Covid”-19”.
Read more
Mendapatkan Pekerjaan di Saat Pandemi
Pandemi Covid-19 memiliki dampak yang cukup signifikan pada perekonomian dunia, termasuk juga di Indonesia. Dampak yang dirasakan oleh banyak perusahaan di antaranya adalah berkurangnya profit. Kondisi ini memaksa perusahaan tetap bertahan dengan kebijakan merumahkan ataupun PHK karyawannya. Hal ini berdampak pada persaingan untuk mendapatkan pekerjaan bagi fresh graduate menjadi semakin meningkat.
Read more
Problematika Penanganan Medis Covid-19
Penanganan medis Covid-19 dinilai perlu dikaji dan diperhatikan kembali. Di antaranya adalah terkait dengan penunjang pemeriksaan. Muncul pertanyaan bagaimana jika sampai terdapat ketidakseragaman dalam melakukan penanganan medis, baik dari masalah keilmuan, sumber daya manusia, ataupun fasilitas penunjang kesehatan.
Read more
Esensi Ramadan dan Idul Fitri di Kala Pandemi
Bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini menjadi berbeda karena pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Berbagai aktivitas yang biasa dilakukan umat Islam di Indonesia pun tidak sepenuhnya dapat dilakukan. Salat tarawih dan Ied di masjid, takbiran keliling, dan segala hal yang berpotensi menimbulkan keramaian pun dianjurkan untuk dihindari. Perubahan yang terjadi ini menimbulkan kekhawatiran dan pertanyaan di benak umat, apakah esensi ibadah puasa dan lebaran akan luntur?
Read more
Pendidikan Tidak Berhenti di Sekolah
Pemerintah sudah selayaknya tidak sekadar meberikan perhatian pada layanan pendidikan di wilayah kota, namun juga di berbagai daerah. Terlebih di kala pandemi Covid-19 ini, dimana aktivitas pembelajaran diterapkan secara daring. Para guru pun hendaknya dapat menggandeng keluarga siswa dalam menghadapi kondisi pembelajaran.
Read more
Masihkah Kampus Memiliki Kebebasan Akademik?
Diskusi hukum ketatanegaraan yang diselenggarakan oleh komunitas FH UGM batal digelar. Hal ini lantaran adanya kecaman dan aksi teror terhadap mahasiswa FH UGM selaku penyelenggara, baik berupa pesan instan bahkan ancaman pembunuhan. Pembicara dalam diskusi tersebut, yakni guru besar HTN FH UII Prof Ni’matul Huda pun tidak luput dari teror orang yang tidak bertanggung jawab. Kejadian tersebut mengingatkan pada beberapa peristiwa serupa yang terjadi di kampus-kampus lain. Lantas masihkah kampus memiliki kebebasan akademik?.
Permasalahan tersebut mendapat respon dari Forum Kajian Penulisan Hukum (FKPH) FH UII lewat diskusi yang menyoal terbelenggunya kebebasan akademik dengan menghadirkan dua narasumber yakni Dr. Suparman Marzuki, dosen FH UII dan tokoh serta aktivis HAM, Haris Azhar.
Read more
Jangan Sepelekan Aktif di Organisasi Kampus
Mahasiswa bukan hanya pembelajar. Mereka juga penggerak perubahan masyarakat. Dari mana mereka bertransformasi menjadi pembelajar sekaligus penggerak perubahan?. Jawabannya dapat ditemukan ketika aktif berorganisasi di kampus. Saat ini, nilai tinggi semata tak cukup sebagai bekal di masa mendatang bagi mahasiswa tanpa adanya softskill yang melekat pada diri.
Hal ini yang tergambar dalam webinar UIIGolden bertema “Pentingkah Bergabung dalam Organisasi Kampus bagi Mahasiswa”. Webinar yang diadakan pada Senin (1/6) itu dimoderatori oleh Muhammad Akbar Priandanu dengan pemateri Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan & Alumni, Dr. Drs. Rohidin, M.Ag.
Read more
Halalbihalal UII Digelar Secara Daring
Halalbihalal merupakan salah satu dari sekian tradisi yang telah melekat di masyarakat Indonesia. Tradisi yang biasa diadakan selepas bulan Ramadan ini dimanfaatkan untuk saling silaturrahmi dan bermaafan. Namun kali ini, umat muslim tidak dapat melaksanakan halalbihalal secara tatap muka seperti di tahun-tahun sebelumnya dikarenakan wabah Covid-19.
Read more
UIIGOLDEN Bagikan Tips Sukses dalam Komunitas MUN
Model United Nations atau disingkat dengan MUN merupakan kegiatan internasional yang memberi kesempatan mahasiswa mencicipi atmosfer diplomasi sidang PBB. Selain melatih kemampuan diplomasi, kegiatan ini juga bermanfaat membuka wawasan global. Hal inilah yang mendorong UIIGolden menghadirkan seorang pemateri, yaitu Zul Hazmi Luthfi, mahasiswa Teknik Lingkungan FTSP UII peraih Diplomacy Award in UNHCR of Euro MUN 2018 untuk berbagi pengalaman. Kegiatan tersebut dikemas dalam Webinar yang diadakan UIIGolden pada Selasa (2/6).
Read more