Kepada semua mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia yang berbahagia, di manapun berada:
Mulai hari ini, gambarlah diri Saudara yang baru, desainlah jalan hidup Saudara. Masa depan membutuhkan aktor dengan literasi (pengetahuan dan keterampilan) baru. Selain menguasai bidang disiplin ilmu pilihan, inilah saatnya, Saudara mengasah dan melengkapi literasi lainnya. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Pertama, literasi keberagamaan yang akan memberikan arah hidup kepada Saudara, dalam mengemban tugas sebagai khalifah Allah di bumi. Cintai, pelajari, dan amalkan agama Saudara sepenuh hati.
Literasi ini tidak hanya menjadi rem ketika arah yang salah akan ditempuh, tetapi lebih penting dari itu, ia akan menjadi gas (pendorong) untuk menjadi manusia yang progresif yang kehadirannya selalu membawa manfaat dan kemajuan.
Literasi ini juga yang akan menjadikan kita beragama dengan gembira. Ini adalah modal penting untuk menjadikan Islam sebagai agama yang ramah dan cinta perdamaian dengan tidak menghinakan agama liyan.
Kedua, literasi kebangsaan yang akan menyadarkan Saudara bahwa Indonesia adalah bangsa yang sangat beragam. Literasi ini akan menjadikan Saudara siap menjadi pribadi bahagia yang hidup berdampingan dengan sesama anak bangsa yang berasal dari beragam latar belakang.
Sudah cukup kita menjadi saksi kebocoran energi bangsa dalam beberapa tahun terakhir dan bahkan sampai hari ini, ketika literasi ini diabaikan. Saling hujat dan membenci, termasuk di media sosial, menjadi santapan sehari-hari. Jika Saudara pernah menjadi bagian dari ini, akhiri.
Literasi ini juga seharusnya menghindarkan kita dari nafsu untuk memonopoli atau memborong habis tafsir atas banyak hal dalam berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah milik seluruh anak bangsa, bukan milik beberapa keluarga saja.
Ketiga, literasi kepemimpinan yang akan menjadikan Saudara siap mengasah visi ke depan, menapakinya, dan menggerakkan orang lain berjalan bersama. Literasi ini bisa mewujud dalam banyak aspek kemampuan.
Termasuk di antaranya, fleksibilitas kognitif yang menjadikan Saudara adaptif dan kreativitas yang membekali Saudara dengan kaca mata anti kelaziman untuk melihat sesuatu dari sudut pandang baru. Selain itu, pemecahan masalah kompleks yang akan banyak mewarnai masa depan, pengambilan keputusan yang dituntut lebih cepat dan tepat dilakukan, komunikasi manusiawi yang akan menjadikan Saudara mampu menjual ide, menggerakkan orang, dan memobilisasi sumber daya, dengan tetap menghargai orang lain.
Keempat, literasi teknologi akan memberi amunisi kepada Saudara untuk memanen manfaatnya. Sulit membayangkan untuk menaklukkan masa depan tanpa bekal ini. Teknologi dengan segala bentuknya, terutama teknologi informasi, akan terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Saudara sebagai pribumi digital dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi dan mengambil manfaat terbaiknya. Kesadaran akan pentingnya mahadata yang ditambang dengan teknologi sebagai sumber pengetahuan dan basis pengambil keputusan dapat termasuk di dalamnya.
Kelima, literasi budaya akan mempersenjatai Saudara untuk siap menjadi warga global. Kuasai bahasa internasional, terutama Inggris dan Arab. Atau, pilih salah satu yang Saudara suka.
Literasi ini akan memudahkan Saudara menyerap sumber ilmu terdepan yang tertulis dalam literatur berbahasa internasional. Selain ini, literasi ini juga akan menambah kesiapan diri untuk melanglang buana baik secara fisik maupun maya untuk memahami beragam budaya untuk dapat hidup berdampingan dengan saling menghargai sesama.
Saya hanya paparkan secara singkat lima literasi utama: keberagamaan, kebangsaan, kepemimpinan, teknologi, dan budaya. Saudara tentu bisa menambahkan beragam literasi lain untuk melengkapinya.
Semoga Allah memudahkan Saudara dalam menuntut ilmu di UII sebagai bagian ibadah kepada yang Maha Mulia.
Sekali lagi, selamat bergabung para pemimpin masa depan. Masa depan ada di tangan Saudara, dan kami, insyaallah, siap menunjukkan jalannya.
Sambutan Rektor pada Kuliah Perdana Mahasiswa Baru Universitas Islam Indonesia Tahun Akademik 2020/2021, 8 September 2019
Indonesia Masih Tertinggal dalam Hal Literasi
Indonesia masih tertinggal dalam hal literasi bila dibandingkan dengan beberapa negara lain. “Indonesia itu, kalau kita bicara dari sudut literasi, di muka bumi ini adalah negara nomor dua paling terliterasi di dunia, dari belakang.” Begitu ucap Maman Suherman, penulis dan pegiat literasi kenamaan Indonesia kala menjadi pembicara Pesona Ta’aruf Universitas Islam Indonesia (Pesta UII) 2020, Kamis (10/9) secara daring. Read more
Menjadi Mahasiswa di Kota Pelajar
Membahas menjadi mahasiswa di Jogja (D.I. Yogyakarta) tidak dapat dipisahkan dari budaya yang melekat di dalamnya. Seperti di antaranya ngopi, diskusi, aksi, rekreasi, kontemplasi, dan ngaji. Kedai kopi misalnya, seolah telah memenuhi sudut kota Jogja. Tempat ini seperti menjadi pelengkap bagi citra Jogja sebagai kota pelajar yang dipenuhi ribuan mahasiswa. Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (DPM UII), Febrian Ramadhani dalam Talkshow Menjadi Mahasiswa yang merupakan rangkaian dari kegiatan Pesona Ta’aruf UII 2020, pada Rabu (9/9) secara daring.
Read more
PESTA UII: Sambut Generasi Insan Ulil Albab
Pesona Ta’aruf Universitas Islam Indonesia (PESTA UII) tahun 2020 secara resmi dimulai. Kegiatan yang rutin diadakan setiap tahun ini bertujuan untuk menyambut mahasiswa baru dan mengenalkan lingkungan kampus serta aspek-aspek penting yang ada di UII. PESTA 2020 mengusung tema Mahasiswa UII Generasi Insan Ulil Albab Sebagai Pondasi Pembangunan Tatanan Baru. Berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya, kali ini Orientasi mahasiswa baru dilaksanakan secara daring. Rangkaian kegiatan orientasi dijadwalkan berlangsung selama lima hari, yakni 9-13 September 2020.
Read more
Siapa Yang Melindungi Migran di Kala Pandemi?
Pengamat hubungan internasional UII, Irawan Jati, M.Hum., MSS menyampaikan terjadi pergeseran paradigma dalam memandang isu keamanan dan kemanusiaan. Ia mencontohkan di masa lalu, negara-negara di dunia sangat concern pada keamanan negara (state security) sehingga hampir semua negara memiliki pasukan bersenjata. Pada tahun 80-an, paradigma ini bergeser menjadi keamanan manusia (human security) yang tinggal di dalam negara. Karena apa yang mengancam negara juga mengancam kemanusiaan. Topik ini menjadi relevan jika berbicara terkait pandemi.
Read more
Adaptasi Masyarakat Menghadapi New Normal
Berbagai reaksi ditunjukkan masyarakat menuju adaptasi kebiasaan baru. Aturan sosial dan norma bermuamalah menjadi salah satu aspek utama. Dalam keseharian, intensitas interaksi umat Islam secara fisik sangatlah kuat, baik interaksi langsung antar individu dalam fikih ibadah maupun muamalah. Paham ini lebih diperkuat lagi dengan budaya khas Indonesia yang mengutamakan kebersamaan.
Read more
UII Sambut Mahasiswa Baru dengan Kuliah Perdana Daring
Kuliah Perdana menjadi penanda diembannya gelar mahasiswa. Sebanyak 5.830 cendekiawan muda, mahasiswa baru Program Diploma dan Sarjana Universitas Islam Indonesia (UII) Tahun Akademik 2020/2021 mengikuti Kuliah Perdana pada Selasa (8/9). Kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui siaran langsung Youtube sebagai respon pandemi.
Read more
Literasi Pemimpin Masa Depan
Kepada semua mahasiswa baru Universitas Islam Indonesia yang berbahagia, di manapun berada:
Mulai hari ini, gambarlah diri Saudara yang baru, desainlah jalan hidup Saudara. Masa depan membutuhkan aktor dengan literasi (pengetahuan dan keterampilan) baru. Selain menguasai bidang disiplin ilmu pilihan, inilah saatnya, Saudara mengasah dan melengkapi literasi lainnya. Berikut adalah beberapa di antaranya.
Pertama, literasi keberagamaan yang akan memberikan arah hidup kepada Saudara, dalam mengemban tugas sebagai khalifah Allah di bumi. Cintai, pelajari, dan amalkan agama Saudara sepenuh hati.
Literasi ini tidak hanya menjadi rem ketika arah yang salah akan ditempuh, tetapi lebih penting dari itu, ia akan menjadi gas (pendorong) untuk menjadi manusia yang progresif yang kehadirannya selalu membawa manfaat dan kemajuan.
Literasi ini juga yang akan menjadikan kita beragama dengan gembira. Ini adalah modal penting untuk menjadikan Islam sebagai agama yang ramah dan cinta perdamaian dengan tidak menghinakan agama liyan.
Kedua, literasi kebangsaan yang akan menyadarkan Saudara bahwa Indonesia adalah bangsa yang sangat beragam. Literasi ini akan menjadikan Saudara siap menjadi pribadi bahagia yang hidup berdampingan dengan sesama anak bangsa yang berasal dari beragam latar belakang.
Sudah cukup kita menjadi saksi kebocoran energi bangsa dalam beberapa tahun terakhir dan bahkan sampai hari ini, ketika literasi ini diabaikan. Saling hujat dan membenci, termasuk di media sosial, menjadi santapan sehari-hari. Jika Saudara pernah menjadi bagian dari ini, akhiri.
Literasi ini juga seharusnya menghindarkan kita dari nafsu untuk memonopoli atau memborong habis tafsir atas banyak hal dalam berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah milik seluruh anak bangsa, bukan milik beberapa keluarga saja.
Ketiga, literasi kepemimpinan yang akan menjadikan Saudara siap mengasah visi ke depan, menapakinya, dan menggerakkan orang lain berjalan bersama. Literasi ini bisa mewujud dalam banyak aspek kemampuan.
Termasuk di antaranya, fleksibilitas kognitif yang menjadikan Saudara adaptif dan kreativitas yang membekali Saudara dengan kaca mata anti kelaziman untuk melihat sesuatu dari sudut pandang baru. Selain itu, pemecahan masalah kompleks yang akan banyak mewarnai masa depan, pengambilan keputusan yang dituntut lebih cepat dan tepat dilakukan, komunikasi manusiawi yang akan menjadikan Saudara mampu menjual ide, menggerakkan orang, dan memobilisasi sumber daya, dengan tetap menghargai orang lain.
Keempat, literasi teknologi akan memberi amunisi kepada Saudara untuk memanen manfaatnya. Sulit membayangkan untuk menaklukkan masa depan tanpa bekal ini. Teknologi dengan segala bentuknya, terutama teknologi informasi, akan terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Saudara sebagai pribumi digital dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi dan mengambil manfaat terbaiknya. Kesadaran akan pentingnya mahadata yang ditambang dengan teknologi sebagai sumber pengetahuan dan basis pengambil keputusan dapat termasuk di dalamnya.
Kelima, literasi budaya akan mempersenjatai Saudara untuk siap menjadi warga global. Kuasai bahasa internasional, terutama Inggris dan Arab. Atau, pilih salah satu yang Saudara suka.
Literasi ini akan memudahkan Saudara menyerap sumber ilmu terdepan yang tertulis dalam literatur berbahasa internasional. Selain ini, literasi ini juga akan menambah kesiapan diri untuk melanglang buana baik secara fisik maupun maya untuk memahami beragam budaya untuk dapat hidup berdampingan dengan saling menghargai sesama.
Saya hanya paparkan secara singkat lima literasi utama: keberagamaan, kebangsaan, kepemimpinan, teknologi, dan budaya. Saudara tentu bisa menambahkan beragam literasi lain untuk melengkapinya.
Semoga Allah memudahkan Saudara dalam menuntut ilmu di UII sebagai bagian ibadah kepada yang Maha Mulia.
Sekali lagi, selamat bergabung para pemimpin masa depan. Masa depan ada di tangan Saudara, dan kami, insyaallah, siap menunjukkan jalannya.
Sambutan Rektor pada Kuliah Perdana Mahasiswa Baru Universitas Islam Indonesia Tahun Akademik 2020/2021, 8 September 2019
Alumni Informatika Bahas Manfaat TIK
Teknologi tidak hadir dalam ruang hampa, karena teknologi adalah artefak sosial. Kemunculan teknologi beserta pemanfaatan dan dampaknya tak terlepas dari kehidupan sosial. Demikian disampaikan Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. di hari kedua rangkaian webinar ‘Bersama Alumni Berbagi Inspirasi’ Magister Informatika Universitas Islam Indonesia (UII) pada Sabtu (5/9).
Read more
Pentingnya Konsep Bangunan Hijau dan Sehat
Program Studi Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar webinar seri #1 pada Sabtu (5/9). Agenda yang bertemakan Bangunan Hijau dan Mitigasi Covid dalam Perspektif Kontraktor ini diisi oleh pemateri dari PT Pembangunan Perumahan, Wawan Setiawan, S.T., MBUSS. Kegiatan dilakukan selama dua sesi. Sesi pertama membahas bangunan hijau dan bangunan sehat (Healthy Building), sedangkan sesi kedua membahas upaya mencegahan pandemi Covid-19 di PT Pembangunan Perumahan.
Read more
Pergeseran Paradigma Human Security
Human security merupakan isu kemanusiaan yang selalu menarik untuk diberbincangkan. Beragam bentuk dari human security ini diterapkan oleh berbagai negara. Berkaitan dengan hal ini, Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar diskusi daring dengan topik Pandemi, Migrasi, dan Pengungsi di Asia Tenggara melalui chanel youtube pada Sabtu (5/9). Jalannya diskusi menghadirkan pemateri Irawan Jati, S.IP., M.Hum., M.S.S., dan Geradi Yudhistira., S.Sos., M.A. Keduanya tercatat sebagai dosesn pada Program Studi Hubungan Internasional UII.
Read more