Takmir Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia (UII) secara rutin menyelenggarakan kajian online. Kali ini, Ustadz Amir As-Soronji, Lc. M. Pd.I., menyampaikan kajian dengan tema dahsyatnya alam kubur. Kajian yang digelar merupakan lanjutan dari kajian sebelumnya mengenai Su’ul Khotimah.

Read more

Bisa berbahasa Inggris lazimnya sudah menjadi hal yang biasa, khususnya bagi generasi milenial. Pasalnya, mereka lahir di zaman yang begitu kental dengan interaksi berbahasa Inggris. Akses untuk belajar secara mandiri pun sangatlah mudah dan bahkan hampir tidak berbayar. Akan tetapi, nyatanya banyak sekali orang yang masih tidak menguasai Bahasa Inggris dan merasa kesulitan untuk mempelajarinya. Oleh sebab itu, prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI UII) pada Sabtu (18/7) mengadakan webinar tips meningkatkan skill Bahasa Inggris. Webinar ini diisi oleh Lu’luatul Awaliya, salah seorang mahasiswa PBI UII.

Read more

Ilmu Komunikasi merupakan salah satu prodi yang banyak diminati mahasiswa. Banyak alasan calon mahasiswa ingin belajar di prodi ini. Alasan tersebut antara lain karena sejalan dengan hobinya, prospek kerjanya, dan lain sebagainya. Akan tetapi, tidak kalah menarik bagaimana prodi ini dapat berkembang dengan baik di Indonesia. Sebagaimana dibahas prodi Ilmu Komunikasi (Ilkom UII) dalam webinar pada Sabtu (18/7) melalui zoom. Webinar ini membahas sejarah awal mula perkembangan komunikasi Indonesia yang berangkat dari studi kasus di Universitas Indonesia (UI). Pembicara yang diundang adalah Ignatius Haryanto, salah satu alumni Komunikasi UI.

Read more

Dalam interaksi secara umum, pembicara menyampaikan pesan secara verbal. Namun siapa sangka ternyata ekspresi dan gestur tubuh seperti mata, tangan, dan kaki memberikan pesan tertentu pada lawan bicara. Ini yang menjadi pembahasan utama dalam Central Language Improvement (CLI) UII online talks: Understanding someone’s expression to communicate effectively pada Sabtu (18/08) yang diadakan secara daring.

Read more

Pusat Kajian Hukum Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (PSHK FH UII) menyelenggarakan Webinar pada Jumat (18/7). Webinar bertema “Membangun Relasi Harmoni Antara Negara Dan Agama Dalam Masyarakat” itu oleh beberapa pembicara. Dr. Wahiduddin Adams, M.H. (Hakim Mahkamah Konstitusi) hadir sebagai keynote speaker. Sementara tiga narasumber lainnya Agus Triyanta, Ph.D. (Direktur Pusat Studi Hukum Islam PSHI dan Dosen FH UII), Bisariyadi, L.L.M. (Peneliti Mahkamah Konstitusi RI), dan M. Yasin Al Arif, M.H. (Dosen FH UIN Raden Intan Lampung).

Read more

Sekarang kita hidup di era yang disebut dengan Digital Device atau Gaya Hidup Digital. Terlebih dengan adanya pandemi saat ini, masyarakat desa atau kota semakin banyak menghabiskan waktunya menyentuh perangkat digital seperti gawai. Perubahan ini membuat banyak data-data pribadi menjadi terekspos karena sebagai syarat menggunakan aplikasi gawai.

Keamanan digital pun menjadi perhatian guna melindungi data-data yang ada di ruang siber tersebut. Hal inilah yang dibahas secara mendalam di webinar bertema Penguatan Ekosistem Keamanan dan Investasi Digital. Acara pada Sabtu (18/7) itu diadakan Prodi Magister Informatika UII dan diisi oleh Dr. Yudi Prayudi.

Read more

Ekspansi Tiongkok yang semakin kentara sebagai calon negara adikuasa mulai menimbulkan gesekan dengan negara lain. India salah satunya. Kedua negara memiliki perbatasan yang terletak di Pegunungan Himalaya. Lama tak terdengar konflik, kini kedua negara terlibat perselisihan berujung kontak senjata di wilayah perbatasan itu. Dilaporkan puluhan tentara dari kedua negara telah menjadi korban tewas maupun luka-luka akibat konflik.

Hal inilah yang disinggung Program Studi Hubungan Internasional (HI UII) dalam diskusi hangat pada Jumat (17/7) bersama narasumber Hadza Min Fadhli Robby, M.Sc. Diskusi ini membahas isu konflik Tiongkok dan India, terkait wilayah Himalaya yang menjadi perbatasan kedua negara.

Read more

Rasulullah diutus oleh Allah dengan dua tugas yang saling melengkapi: pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. Kata Allah, “Dan tidaklah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.” (QS Al-Furqan 25:56). Kabar gembira tersebut diberikan kepada orang mukmin yang akan mendapatkan karunia yang besar dari Allah (QS Al-Ahzab 33:47).

Karenanya, seorang mukmin harus selalu menjaga optimisme dan harapan. Jangan sampai berputus asa dari rahmat Allah. Bahkan, meski kita pernah melampaui batas dan berbuat dosa (QS Az-Zumar 39:53- 54). Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Opmitisme tersebut diseimbangkan dengan peringatan yang diberikan Allah melalui Rasulullah, supaya tidak kebablasan.

Kabar gembira dan peringatan ini pun diberikan oleh Rasulullah ketika masa wabah.

Apa kabar gembiranya? Ketika Rasulullah ditanya seorang sahabat tentang wabah, Beliau menjawab: “Wabah adalah azab yang dikirim oleh Allah kepada siapa saja yang Dia kehendaki, tetapi Dia menjadikannya rahmat untuk kaum mukmin. Siapa saja  tinggal di sebuah kota yang terjangkiti wabah dan dia tetap tinggal di dalamnya dan tidak meninggalkan kota tersebut, tetapi bersabar dan penuh harapan kepada rida Allah, dan mengetahui bahwa wabah tidak akan menimpa kecuali sudah ditulis Allah untuknya, maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang yang mati syahid” (Sahih Al-Bukhari 5734).

Dalam hadis lain, Rasulullah menyatakan bahwa “Mati karena wabah adalah syahid bagi setiap muslim” (Sahih Al-Bukhari 2830). Kesyahidan kematian karena wabah, disamakan dengan kematian karena sakit lambung, tenggelam, terkubur bangunan runtuh, terbakar, dan melahirkan. Semuanya disamakan dengan kesyahidan mati di jalan Allah (Sahih Muslim 1914; Sunan Ibnu Majah 2909).

Seperti tersurat dalam hadis di atas, perlu dicatat di sini, kematian ini bukan sesuatu yang diniatkan alias sengaja memaparkan diri dengan wabah.

Peringatan Rasulullah sangat jelas dalam sebuah hadis lain. Kata Rasulullah, “Ketika kami mendengar adanya wabah di sebuah daerah, maka jangan memasukinya, dan ketika kamu berada di daerah yang terkena wabah, maka jangan keluar darinya” (Sahih Al-Bukhari 5728).

Pesan dalam hadis tersebut sangat jelas, bahwa ikhtiar terbaik harus dilakukan, untuk tidak memaparkan diri kepada penyakit, dan sebaliknya tidak memaparkan penyakit kepada orang lain.

Saat ini, ketika wabah Covid-19 menyerang umat manusia, maka mematuhi orang-orang yang ahli di bidang kesehatan untuk tidak terpapar atau memaparkan penyakit menjadi wajib. Ikhtiar tersebut antara lain dapat berupa menjaga jarak fisik dan memakai masker. Pastikan kita lakukan ini dengan tetap bergembira. Ini perintah agama, bukan hanya imbauan pemerintah.

Mari, kita jaga optimisme. Jangan kita berputus asa dari rahmat Allah. Jangan lupa terus berikhtiar diiringi dengan doa tanpa lelah dan penuh harap, semoga Allah segera mengangkat wabah ini.

Allah menyatakan bahwa Dia akan mengikuti prasangka hamba kepadaNya (Sahih Al-Bukhari 7505). Mari bergembira dalam beragama.

Elaborasi ringan dari materi khutbah Jumat di Masjid Syuhada, 17 Juli 2020.

International Program Universitas Islam Indonesia (IP UII) merupakan kelas internasional yang diselenggarakan oleh program studi tertentu di lingkungan UII yang menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar perkuliahan.

Read more

Pandemi global covid-19 yang belum menunjukkan kapan usai membuat orang harus lebih lama beraktivitas di rumah. Tak terkecuali dalam aktivitas belajar mengajar. Untungnya dengan perkembangan teknologi telekomunikasi berbasis internet, banyak hal produktif yang dapat dikerjakan meski dari rumah. Ketidakadaan sinyal internet bisa diibaratkan katak dalam tempurung. Kita ada tapi tidak tahu kabar sekitarnya.

Pertanyaannya adalah apakah telekomunikasi tahan dengan situasi pandemi?. Jawaban dari pertanyaan di atas dibahas tuntas dalam webinar yang diselenggarakan Prodi Teknik Elektro UII. Webinar bertema “Energi Terbarukan di Masa Pandemi” ini menghadirkan pemateri Rahmadi Budiman, M.T. selaku Managing Director PT. Cascadiant Indonesia dan berlangsung pada Selasa (14/7).

Read more