Rakyat memiliki hak dalam memilih wakil-wakilnya untuk duduk di badan-badan perwakilan rakyat. Proses tersebut tergambar lewat pemilu. Bagi calon wakil rakyat yang duduk di parlemen, integritas merupakan nilai penting yang menjadi tolak ukur kepercayaan rakyat. Di samping itu, dibutuhkan juga karakter sebagai kunci utama menjadi seorang pemimpin sukses. Kedua hal itu merupakan kunci ketika memasuki dunia politik dan kepemimpinan.

Hal tersebut dikemukakan alumni Fakultas Hukum UII yang menjabat sebagai anggota DPR RI Dr. Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, S.H., LL.M. Ia menyampaikannya ketika menjadi pembicara Webinar Nasional : Drama Panggung Politik Indonesia yang dihelat oleh Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (LEM UII) belum lama ini secara daring. Kegiatan ini merupakan rangkaian POLA UII 2020 (Politik dan Advokasi). Turut hadir Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pertahanan, Prof. Dr. Salim Haji Said, MA., MAIA. Jalannya diskusi dipandu oleh alumni FH UII yang saat ini sebagai News Anchor & Producer Net, Tomy Ristanto.

Read more

Kita semua bermula dari keluarga. Keluarga merupakan sekolah pertama kita sebelum banyak bersentuhan dengan dunia luar. Ibu dan Bapak kita yang mulia adalah gurunya. Saudara-saudara kita adalah para penyemangat yang membentuk sistem pendukung.

Kualitas keluarga sangat menentukan dalam membentuk kita. Keluarga adalah tempat untuk tumbuh bersama.

Lirik lagu Keluarga Cemara, satu dari sedikit sinetron bermutu yang tayang di layar kaca di pertengahan 1990an, sangat mewakili perspektif ini.

Harta yang paling berharga adalah keluarga. Istana yang paling indah adalah keluarga. Puisi yang paling bermakna adalah keluarga. Mutiara tiada tara adalah keluarga.

Karenanya, menjaga kualitas keluarga menjadi sangat penting, sebagai tempat persemaian benih-benih baik, nilai fitrah dari manusia. Agama Islam, misalnya, berpesan kepada setiap kita untuk menjaga diri dan keluarga dalam satu paket, dari siksa api neraka. Dari kacamata operasional, ini berarti menjaga diri dan anggota keluarga menjadi orang baik secara konsisten. Keluarga yang terbina dengan baik akan memberikan ketentraman.

Apakah mudah? Tidak selalu. Iktiar terbaik harus selalu diupayakan, termasuk dengan selalu memperbanyak bekal.

Sekola, Sekolah Online Ketahanan Keluarga, merupakan sebuah ikhtiar untuk itu. Sekola akan mendiskusikan beragam perspektif untuk penguatan ketahanan keluarga. Konteks yang berubah dengan cepat, tak jarang menjadikan pendekatan lampau menjadi perlu dikalibrasi, untuk disesuaikan dengan kebutuhan mutakhir.

Saya ingin berbagi perspektif hasil refleksi dari seorang pelaku, yang sudah menjadi anak selama hampir dari 46 tahun dan sudah berkeluarga selama 22 tahun yang diperkaya dengan rekaman beragam cerita para guru dan senior yang sudah berhasil membina keluarga dengan baik dalam waktu yang lebih lama.

Paling tidak ada delapan kiat yang bisa digunakan untuk menguatkan ketahanan keluarga. Tentu daftar kiat ini dapat dibuat lebih panjang. Terlihat ringan disampaikan, tetapi tidak selalu mudah dijalankan secara konsisten.

Pertama, kelola emosi. Emosi atau nafsu amarah anggota keluarga yang tak terkendali tidak jarang menjadikan kedamaian keluarga terancam. Karenanya, emosi harus dikelola dengan bijak. Jika dibutuhkan, ada saatnya untuk melonggarkan ruang toleransi tanpa melanggar norma dan ajaran agama.

Kedua, eratkan hubungan. Hubungan dapat dieratkan dengan jalinan komunikasi yang sehat. Ada kejujuran, kenyamanan, dan nilai-nilai baik di sana. Suasana saling menghormati dalam menjalankan peran masing-masing sangatlah penting. Hal-hal kecil yang dijalankan secara istikamah, tak jarang sangat membantu dalam mengeratkan hubungan.

Ketiga, luruskan niat. Bingkai dengan niat suci. Berkeluarga adalah perintah agama. Mendidikan anak juga demikian. Jika bingkai ini selalu dijadikan dasar, insyaallah, bahan bakar ketahanan keluarga akan lestari langgeng dan penuh makna.

Keempat, upayakan moderasi. Setiap anggota keluarga adalah manusia yang mempunyai aspirasi. Aspirasi tersebut sangat mungkin beragam. Mencari titik temu yang pas akan sangat membantu kerekatan keluarga.

Kelima, atur stres. Manusia hidup pasti mengalami tekanan atau stres, karena inilah yang mendinamisasi hidup. Stres perlu dikelola, sehingga tidak sampai mencapai ambang batas yang dapat merusak kebahagiaan keluarga. Ada kalanya mengelola ekspektasi atas setiap anggota keluarga akan sangat membantu.

Keenam, rayakan kebersamaan. Keluarga adalah soal kebersamaan. Upayakan untuk menciptakan dan menikmati setiap momen kebersamaan keluarga. Untuk saat ini, ketika waktu semua anggota keluarga penuh dengan beragam kegiatan, kebersamaan menjadi kesempatan mewah yang patut selalu dirayakan.

Ketujuh, gaungkan pesan positif. Hiasi keluarga dengan pesan-pesan positif termasuk lantunan Kitab Suci. Saat ini, paparan informasi sulit dibendung. Tidak semua informasi tersebut benar dan mengandung manfaat. Penggaungan pesan positif akan menjadikan semua anggota keluarga mempunyai sensitivitas dan ketahanan informasi, sehingga tidak mudah termakan hoaks dan terlibat dalam praktik perundungan dan penyebaran ujaran kebencian.

Kedelapan, asah kepercayaan. Ketenangan diri tidak mungkin tercipta ketika rasa curiga selalu ada. Latih untuk percaya kepada setiap anggota keluarga: saling mempercayai dan saling dapat dipercaya. Khusus untuk anak-anak, orang tua harus selalu dekat, tetapi dengan tetap menjaga jarak nyaman.

Kita ulang kedelapan kiat di atas: kelola emosi, eratkan hubungan, luruskan niat, upayakan moderasi, atur stres, rayakan kebersamaan, gaungkan pesan positif, dan asah kepercayaan. Semuanya bisa diringkas dalam satu singkatan: KELUARGA.

Semoga penguatan ketahanan keluarga, bisa menjadi ikhtiar untuk menghasilkan generasi penerus yang kuat seperti perintah agama. Allah berfirman, “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS An-Nisa 9).

Semoga Allah memudahkan kita dalam membina keluarga dan mendidik generasi penerus yang kuat dalam hal akidah, ibadah, ilmu, dan ekonominya.

Sambutan dalam pembukaan Sekola, Sekolah Online Ketahanan Keluarga, yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Gender Universitas Islam Indonesia, mulai 24 November sampai dengan 22 Desember 2020.

Segudang penelitian yang telah dilakukan Prof. Dr. Is Fatimah, S.Si., M.Si., menjadikan dirinya sebagai salah satu “Top 2% World Ranking Scientists”. Sepak terjang Prof. Is Fatimah dalam dunia penelitian memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Pasalnya, ini bukanlah kali pertama dirinya mendapat penghargaan sebagai seorang peneliti. Sejumlah penghargaan sudah pernah diraihnya, seperti The World Academy of Science Research Grant 2015-2016, Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) Research Grant 2016, dan masih banyak lagi. Read more

Melalui Podcast, Aufanida Ingin Mensyiarkan Ramadan

Menjaga kesehatan pasca kelahiran merupakan hal penting untuk kita perhatikan, baik untuk ibu dan anak. Kesehatan mental seorang ibu menjadi krusial dalam mengasuh, merawat anak dan menjalankan tugasnya sehari-hari secara lebih baik. Tetapi terkait kesehatan mental ini terkadang sering disepelekan, baik oleh pasangan, keluarga, lingkungan dan bahkan oleh ibu itu sendiri. Topik kesehatan mental seorang ibu ini, menjadi tajuk utama pada Webinar Series “Seribu Hari Pertama Kehidupan” yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII), Sabtu (21/11).

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI pada Senin (23/11) di Gedung Prof. Sardjito, kampus terpadu UII. Kunjungan ini dalam rangka visitasi dan penilaian atas kesiapan UII sebagai pengelola Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB). Kegiatan yang diorganisir oleh Direktorat Kemitraan dan Kantor Urusan Internasional UII ini dihadiri pimpinan fakultas, pengelola program pascasarjana, dan perwakilan Kemendikbud.

Read more

Diplomasi dengan pendekatan budaya setempat, terkadang menjadi jurus ampuh untuk mendekatkan diri kepada publik asing. Pengalaman ini disampaikan diplomat senior sekaligus penulis buku, M. Wahid Supriyadi pada acara bedah buku: Diplomasi Ringan dan Lucu yang dikemas dalam webinar daring bertema ‘Diplomasi di Era Milenial’, pada Jumat (20/11). Buku yang ditulisnya tersebut merupakan kumpulan kisah dan pengalamannya sebagai diplomat selama tiga dekade. Prodi Hubungan Internasional UII menjadi tuan rumah acara ini.

Read more

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY, Ir. Srie Nurkyatsiwi, M.M.A mengapresiasi langkah Universitas Islam Indonesia (UII) yang membuka platform pasar daring Warung Rakyat selama pandemi. Platform tersebut digunakan para pelaku usaha lokal untuk memasarkan barangnya secara online. Setidaknya sekitar 500 lebih pengusaha di beberapa wilayah di Jogja sudah tergabung dalam platform ini.

Hal itu disampaikannya dalam Webinar Growth Festival IBISMA UII yang diselenggarakan secara daring di UII belum lama ini. “Warung rakyat menjadi gambaran bagian dari peran perguruan tinggi untuk membangkitkan pelaku usaha yang sekarang semuanya mengalami kontraksi berbeda-beda. Dari kontraksi yang berbeda-beda antar pelaku usaha diharapkan menciptakan kolaborasi yang baik. Ada tujuan yang harus kita capai bersama-sama, siapa yang harus berbuat apa, apa yang harus dilakukan agar tepat sasaran,” ujarnya.

Read more

Dr. Jacky Mussry, Presiden International Council for Small Business (ICSB) Indonesia menyampaikan pelaku usaha UMKM tidak hanya dapat mengandalkan dana yang diberikan pemerintah. UMKM juga harus membangun dan membangkitkan sendiri usahanya melalui cara-cara dan inovasi baru. Hal itu disampaikannya dalam acara Webinar IBISMA Growth Festival yang diadakan secara daring di UII belum lama ini. Dalam webinar ini, ia banyak memberikan gambaran bagaimana ICSB menggerakkan bisnis pada sektor UMKM serta memberikan tips dan trik untuk bertahan ataupun bangkit disaat krisis.

Read more

Kurun waktu sepuluh tahun terakhir nanoteknologi berkembang pesat di berbagai aspek, termasuk dalam bidang farmasi. Para ahli percaya, nanopartikel mampu membuahkan khasiat yang lebih unggul dibandingkan produk biasa. Pasalnya, dimensi nano akan membantu kelarutan suatu partikel di dalam air yang mempercepat proses absorbsi.

Read more

Universitas yang ingin membangun semangat wirausaha tidak hanya mengandalkan mahasiswanya saja melainkan juga seluruh civitas akademika. Terdapat strategi pendekatan triangular yang diimplementasikan di Universitas Islam Indonesia untuk menciptakan lingkungan kewirausahan dalam lingkungan universitas. Pendekatan tersebut meliputi graduate entrepreneurship, entrepreneur creation, dan business university collaboration.

Read more