Melalui Podcast, Aufanida Ingin Mensyiarkan Ramadan

Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Indonesia (LEM UII) menyelenggarakan kajian keilmuan dengan bertemakan “PPKM: Efisiensi atau Insinuansi” dengan menghadirkan pembicara Founder of Lokataru, Haris Azhar pada Senin (12/7).

Read more

Akhir semester ini, kali kesepuluh, kami, Jurusan Studi Informatika Universitas Islam Indonesia, menggelar pameran karya mahasiswa. Pertama kali, pameran dilaksanakan pada 2016, ketika kami “memerdekakan” kurikulum, empat tahun sebelum konsep serupa diperkenalkan secara nasional.

Sebelum pandemi Covid-19, acara dihelat laksana pameran betulan, dengan stan untuk setiap tim dan terbuka untuk publik. Pengunjung bisa ikut memberikan penilaian yang menjadi salah satu komponen nilai akhir.

Pameran ini diselenggarakan setiap akhir semester. Biasanya kami gunakan auditorium terbesar kampus yang bisa menampung lebih dari 100 stan. Promosi terbuka pun kami jalankan. Setiap tim mendesain stan sebaik mungkin untuk menarik pengunjung.

 

Pembangunan keberlanjutan

Sejak tahun lalu, ketika pandemi Covid-19 menyerang, inovasi pun dilakukan. Pameran diganti dengan format daring. Pengunjung bisa melihat semua karya di laman khusus yang dikembangkan.

Karya dikelompokkan sesuai dengan 17 tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Setiap tim mendesain solusi terkait dengan salah satu tujuan tersebut, seperti pengentasan kemiskinan, kesehatan yang mendukung kesejahteraan, pendidikan berkualitas, sampai dengan pengadaan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Selain etalase daring, sesi sinkron gelar wicara daring dengan tim terpilih pun dilaksanakan. Diskusi antarpeserta pun mengalir segar. Iklim yang terbentuk sangat membanggakan: saling mengapresiasi dan menyemangati. Salah satu komentar di tayangan langsung Youtube selama tiga jam sangat menggembirakan: “Loh, kok sudah selesai.”. Para peserta nampaknya sangat menikmati gelar wicara.

 

Pelajaran

Ikhtiar kami ini mungkin terlihat sederhana, namun semuanya didasarkan pada kesadaran yang mendalam. Gagasan memamerkan karya mahasiswa dari tugas kelas ini pun mengemban kurikulum tersembunyi dengan beragam tujuan.

Pertama, kami ingin mahasiswa terlibat dalam penyelesaian masalah riil di lapangan. Karenanya, komponen penugasan ke lapangan menjadi bagian penting. Tentu, ketika pandemi seperti pendekatan daring menjadi pilihan paling bijak. Intinya, mereka bertemu dengan aktor lapangan. Hal ini penting untuk mengasah sensitivitas mereka terhadap masalah di sekitarnya. Ini soal kepedulian.

Kedua, kami berharap mahasiswa menerjemahkan apa yang dipelajarinya sebagai bagian solusi masalah nyata. Dengan cara inilah, relevansi materi ajar bisa dipastikan dan ditingkatkan. Di tahap awal ini, bisa jadi, solusi ugahari yang dihasilkan, tetapi ini adalah mula yang baik untuk belajar memecahkan masalah yang lebih kompleks dengan gagasan yang lebih besar. Ini perihal kreativitas mendesain solusi yang kontekstual.

Ketiga, dengan pameran karya, mahasiswa pun belajar menjual gagasan ke khalayak luas. Di saat yang sama, mereka juga berlatih mengapresiasi dan saling menginspirasi. Keterampilan hidup ini sangat penting sebagai calon warga global yang akan berinteraksi dengan banyak budaya yang berbeda. Di samping mampu mengomunikasikan gagasan  dengan baik, mereka juga akan menghargai keragaman yang mutlak diperlukan untuk maju bersama. Ini merupakan aspek memasarkan gagasan dan sekaligus menghargai perbedaan.

Keempat, situasi pandemi telah menjadikan mahasiswa semakin terbiasa bekerja bersama dengan kawan yang terpisah secara geografis. Tidak jarang mereka juga mempunyai masalah koneksi Internet. Bahkan, banyak di antara mereka yang belum pernah berjumpa secara fisik sejak menjadi mahasiswa pada 2020. Namun, mereka dengan segala kreativitasnya dapat menjaga semangat tim dan memecahkan tantangan yang diberikan. Ini adalah kemampuan penting untuk masa depan: kolaborasi dan semangat pantang menyerah. Ini juga tentang melatih keterampilan bekerja secara daring.

Sampai hari ini, tak seorangpun tahu kapan pandemi Covid-19 berakhir. Baik cepat maupun lambat, semua keterampilan tersebut di atas harus tetap diasah.

Perspektif melihat pembelajaran daring sebagai solusi darurat pun perlu dihentikan. Inilah saatnya meningkatkan pengalaman pembelajaran untuk memanen manfaat sebanyak mungkin. Kekurangan pasti ada, termasuk pekerjaan rumah untuk memastikan tidak ada anak bangsa yang tertinggal kereta. Namun, itu bukan alasan untuk terus mengutuk keadaan.

Tulisan ini sudah dimuat alam rubrik Opini Kedaulatan Rakyat, 15 Juli 2021.

Pandemi covid-19 yang masih berlangsung tak menghalangi umat Muslim dalam merayakan Idul Adha. Bahkan situasi pandemi justru semakin memperlihatkan hikmah dari ibadah kurban yang menjadi bagian penting dari hari besar umat Islam tersebut. Adanya pandemi covid-19 ini, membuat manusia menyadari bahwa dirinya lemah dan tidak berdaya. Sejurus dengan hal itu, kurban menunjukkan upaya manusia dalam rangka berserah diri menjalankan perintah Allah Swt.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan program Penjaringan Gagasan Sekolah Kepemimpinan sebagai tindak lanjut dari Program Indonesian Higher Education Leadership (iHiLead). Acara yang dihadiri oleh segenap pimpinan UII ini berlangsung pada Selasa (13/7).

IHiLead merupakan upaya kolektif yang disponsori Erasmus+ dan diikuti oleh 7 universitas di Indonesia, 3 universitas di Eropa, dan didukung oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang bertujuan untuk membangun sebuah sekolah kepemimpinan pada tahun 2021 hingga 2024. Program ini dilatarbelakangi oleh munculnya tantangan kepemimpinan di berbagai universitas. Universitas kerap menghadapi ketimpangan antara tantangan sistem pendidikan tinggi dengan ketersediaan dukungan finansial serta kebutuhan operasional perguruan tinggi yang kurang memadai.

Read more

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali mempererat hubungan kerja sama dengan perguruan tinggi asal Tiongkok, Nanjing Xiaozhuang University (NXU). Kali ini, keduanya berkesempatan untuk bekerja sama dalam program summer school yang kembali diadakan secara daring dengan mengangkat tema “Design Thinking for Education 2021”.

Read more

Informasi pandemi - berita UII

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII) menggelar webinar yang mengangkat isu seputar pandemi yakni ivermectin dan donor plasma konvalesen. Era 5.0 membuat masyarakat mudah sekali mendapatkan informasi yang sangat perlu disaring. Webinar itu mengupas bahwa upaya penyembuhan Covid-19 tidak hanya dengan obat, namun juga dengan konsumsi makanan yang bergizi untuk menjaga kesehatan imun.

Read more

Sebuah perusahaan startup aplikasi teknologi dituntut menghadirkan layanan inovatif yang dapat memecahkan masalah pengguna. Layanan tersebut perlu terus dikembangkan dari waktu ke waktu sehingga pengguna tetap setia memakai aplikasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan startup untuk memiliki konsep pemikiran desain atau design thinking untuk tetap bertahan.

Seperti disampaikan Jaka Wiradinata dari GRAB Region Head Central Java & DIY pada acara IBISMA Growth Academy dengan tema “Design Thinking for Startup” belum lama ini di UII secara daring. Ia berusaha memaparkan konteks design thinking startup berbasis teknologi seperti Grab. Di Jogja pada awalnya Grab dimulai dari motor dan mobil hingga sekarang berevolusi menjadi super app. “Kompetitor kita dan di dunia juga sama seperti di Amerika dan Tiongkok juga sudah menuju super app. Sebenarnya konsep super app ini berkembang di Indonesia,” lanjutnya.

Read more

Peran Pemuda

Takmir Masjid Al-Azhar, Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH UII) mengadakan diskusi bertemakan “Hikmah Idul Adha di Tengah Pandemi” dengan menghadirkan pembicara Lanang Hutama (Mahasiswa Fakultas Syariah Universitas Rayyan, Yaman) pada Sabtu (10/7).

Read more

Jiwa mukmin - UII - berita kontrol kehamilan

Banyaknya kasus malapraktik psikologi di kalangan masyarakat Indonesia telah lama menjadi perhatian publik dan para akademisi. Sayangnya, RUU Praktik Psikologi belum mendapat perhatian khusus dari kalangan legislator untuk segera disahkan.

Read more

Isu pelemahan KPK belum menemukan titik terang. Ditambah dengan polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang berpotensi menyingkirkan 75 anggota KPK berdedikasi tinggi. Posisi lembaga anti rasuah itu pun kian tidak menguntungkan. Hal ini mendorong Ikatan Mahasiswa Magister Hukum (IMAMAH) FH UII menyelenggarakan diskusi daring bertema “Quo Vadis Pemberantasan Korupsi di Indonesia: KPK antara Ada dan Tiada?” pada Kamis (8/7). 

Mengawali diskusi, Feri Amsari, MH., LLM., sudah melihat ada kejanggalan sejak adanya perubahan UU KPK pada tahun 2019. Pasalnya, ketika ada penolakan dari masyarakat hingga kemudian Presiden menolak untuk menandatangani UU KPK ini, faktanya UU KPK tetap bisa diberlakukan. 

Read more